• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Tradisi Lisan Nusantara: Pelestarian dan Perkembangan

Tradisi Lisan Nusantara: Pelestarian dan Perkembangan

  • 20 Desember 2021, 11:54 WIB
  • Oleh: Satria
  • 5206
  • PDF Version
Tradisi Lisan Nusantara: Pelestarian dan Perkembangan

Saat ini topik tradisi lisan merupakan salah satu topik yang mulai diperbincangkan dalam ranah akademik. Tradisi lisan merupakan salah satu unsur kebudayaan Indonesia yang juga perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan. Terdapat beberapa unsur dari tradisi lisan yang dapat diamati yaitu dari jenis tradisi, cara penyajian tradisi lisan, dan isi tradisi lisan.

Terdapat beberapa jenis tradisi lisan yang kerap kita temui yaitu lagu, pertunjukan, dan pidato. Cara penyajian tradisi lisan juga beragam dari mulai pementasan, permainan, upacara hingga ritual. Berdasarkan isi, tradisi lisan biasanya berisikan petunjuk, petuah, sindiran, kritik, bahkan mantra.

“Kita juga perlu memperhatikan pengembangannya, seperti apakah ada bahasa asing yang masuk ke sana atau tidak,” Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A., M.Phil. Guru Besar Antropologi FIB UGM dalam Serial Seminar Nasional Tradisi Lisan Nusantara pada Senin (13/20).

Saat ini perlu adanya upaya pelestarian dan pewarisan tradisi lisan kepada generasi baru.

“Peluangnya banyak, yang menurut saya potensial adalah adanya minat pada tradisi lisan dan dukungan moral,” terang Heddy.

Namun, kendalanya adalah minat tadi belum terlalu kuat sehingga masih minim untuk mendapatkan dukungan material serta belum adanya visi dan misi.

Urgensi pelestarian tradisi lisan ini dirumuskan oleh Heddy sebagai berikut. Pertama, perlu adanya pendidikan formal yang mendalami tradisi lisan baik dari tingkat kampus dengan adanya prodi khusus maupun dengan memasukkan tradisi lisan ke dalam muatan lokal pada jenjang pendidikan SMP dan SMA yang bersifat wajib. Kedua, penelitian mengenai tradisi lisan perlu terus digiatkan. Ketiga, perlu adanya buku pembelajaran tradisi lisan atau rubrik rutin mengenai tradisi lisan. Keempat, perlu adanya acara rutin tradisi lisan di berbagai media massa. Kelima, perlu diselenggarakan festival “Tradisi Lisan” secara rutin. Keenam, perlu adanya partisipasi pemerintah daerah.

Dalam sesi diskusi Heddy menjelaskan saat ini pelestarian tradisi lisan dapat dilihat sebagai kebutuhan yang harus untuk diciptakan karena masyarakat belum sepenuhnya memahami pentingnya pelestarian tradisi lisan.

“Sehingga penelitian di perguruan tinggi harus dapat memetakan elemen-elemen tradisi lisan dan relasinya dengan masyarakat dan mengarah ke pengembangannya sehingga dapat menyusun strategi pelestarian yang baik,” jelas Heddy.

Selengkapnya disini.

 

Penulis: Khansa

 

 

Berita Terkait

  • Minim, Apresiasi dan Pemahaman Tradisi Lisan Nusantara

    Thursday,15 October 2009 - 9:37
  • UGM Dukung Pelestarian Naskah-naskah Nusantara

    Tuesday,11 September 2012 - 15:47
  • Menguak Tradisi Bhanti-bhanti Masyarakat Wakatobi

    Thursday,11 August 2016 - 11:56
  • UGM Tuan Rumah Simposium Internasional ke-14 Manassa

    Monday,10 September 2012 - 14:45
  • Pelajar Korea Belajar Pelestarian Tradisi Budaya Yogyakarta

    Friday,10 January 2014 - 12:46

Rilis Berita

  • Pengamat UGM Bicara Soal Penyesuaian Tarif Listrik Progresif 17 May 2022
    Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Bins
    Agung
  • Haedar Nashir Ingatkan Pentingnya Merawat Persatuan 16 May 2022
    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, mengingatkan agar seluruh komponen anak bang
    Gusti
  • Epidemiolog: Tidak Ada Hubungan Hepatitis Akut dengan Vaksin Covid-19 16 May 2022
    Baru-baru ini masyarakat dunia digemparkan dengan kemunculan hepatitis varian baru. Hepatitis ata
    Satria
  • Tim UGM Lakukan Riset Pengembangan Varietas Baru dari Kedelai Hitam 16 May 2022
    Tim dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada tengah melakukan riset pemurnian kedelai hita
    Gusti
  • Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan 16 May 2022
    Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Dipl., Ing, mengatakan bahwa minyak kelap
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual