Saat ini topik tradisi lisan merupakan salah satu topik yang mulai diperbincangkan dalam ranah akademik. Tradisi lisan merupakan salah satu unsur kebudayaan Indonesia yang juga perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan. Terdapat beberapa unsur dari tradisi lisan yang dapat diamati yaitu dari jenis tradisi, cara penyajian tradisi lisan, dan isi tradisi lisan.
Terdapat beberapa jenis tradisi lisan yang kerap kita temui yaitu lagu, pertunjukan, dan pidato. Cara penyajian tradisi lisan juga beragam dari mulai pementasan, permainan, upacara hingga ritual. Berdasarkan isi, tradisi lisan biasanya berisikan petunjuk, petuah, sindiran, kritik, bahkan mantra.
“Kita juga perlu memperhatikan pengembangannya, seperti apakah ada bahasa asing yang masuk ke sana atau tidak,” Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra, M.A., M.Phil. Guru Besar Antropologi FIB UGM dalam Serial Seminar Nasional Tradisi Lisan Nusantara pada Senin (13/20).
Saat ini perlu adanya upaya pelestarian dan pewarisan tradisi lisan kepada generasi baru.
“Peluangnya banyak, yang menurut saya potensial adalah adanya minat pada tradisi lisan dan dukungan moral,” terang Heddy.
Namun, kendalanya adalah minat tadi belum terlalu kuat sehingga masih minim untuk mendapatkan dukungan material serta belum adanya visi dan misi.
Urgensi pelestarian tradisi lisan ini dirumuskan oleh Heddy sebagai berikut. Pertama, perlu adanya pendidikan formal yang mendalami tradisi lisan baik dari tingkat kampus dengan adanya prodi khusus maupun dengan memasukkan tradisi lisan ke dalam muatan lokal pada jenjang pendidikan SMP dan SMA yang bersifat wajib. Kedua, penelitian mengenai tradisi lisan perlu terus digiatkan. Ketiga, perlu adanya buku pembelajaran tradisi lisan atau rubrik rutin mengenai tradisi lisan. Keempat, perlu adanya acara rutin tradisi lisan di berbagai media massa. Kelima, perlu diselenggarakan festival “Tradisi Lisan” secara rutin. Keenam, perlu adanya partisipasi pemerintah daerah.
Dalam sesi diskusi Heddy menjelaskan saat ini pelestarian tradisi lisan dapat dilihat sebagai kebutuhan yang harus untuk diciptakan karena masyarakat belum sepenuhnya memahami pentingnya pelestarian tradisi lisan.
“Sehingga penelitian di perguruan tinggi harus dapat memetakan elemen-elemen tradisi lisan dan relasinya dengan masyarakat dan mengarah ke pengembangannya sehingga dapat menyusun strategi pelestarian yang baik,” jelas Heddy.
Selengkapnya disini.
Penulis: Khansa