• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Waspadai Omicron Dengan Terapkan Prokes Ketat

Waspadai Omicron Dengan Terapkan Prokes Ketat

  • 21 Desember 2021, 11:10 WIB
  • Oleh: Agung
  • 14634
Prokes Ketat Langkah Waspadai Omicron

Kementerian Kesehatan RI telah mengumumkan temuan kasus pertama COVID-19 varian Omicron di Indonesia pada Kamis (16/12). Bahkan,Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian B.1.1.529 atau Omicron sebagai variant of concern atau VoC.

Perlu untuk diketahui VoC adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan kematian, serta dapat memengaruhi efektivitas vaksin Covid-19. Meski terlihat mirip, gejala varian Omicron tampaknya sedikit berbeda dengan varian lainnya.

Lantas apa kata pakar soal ini? Bagaimana publik harus menyikapi adanya varian Omicron ini? Pakar mikrobiologi klinik FK-KMK UGM, Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D, Sp.MK., mengatakan meskipun terdapat beberapa laporan sementara yang menunjukkan bahwa varian Omicron lebih menular daripada varian lainnya, tetapi menurut laporan mingguan WHO terakhir (14/12) belum dapat disimpulkan bahwa SARS-CoV-2 varian Omicron lebih mudah ditularkan.

“Belum bisa disimpulkan Omicron lebih menular dibanding varian yang lain karena belum ada bukti langsung tentang hal itu," ujar Tri Wibawa, di FKKMK UGM, Selasa (21/12).

Hal sama juga menyangkut soal vaksin. Menurut Tri Wibawa tentang kemungkinan vaksin yang sudah tersedia apakah mampu melindungi dari varian omicron belum dapat disimpulkan. Berdasarkan beberapa laporan yang ada juga belum dapat disimpulkan.

“Meskipun sudah terdapat beberapa laporan adanya  penurunan efikasi vaksin dan kemampuan netralisasi antibody untuk beberapa vaksin yang telah diteliti," ucapnya.

Oleh karena itu, kata Tri, pemberian vaksin booster penting untuk dilakukan. Menurutnya, secara umum imunitas seseorang dapat menurun setelah beberapa waktu pasca infeksi natural maupun vaksinasi COVID-19.

Selain itu, dengan pemberian booster diharapkan dapat meningkatkan kembali efikasi vaksin yang telah dilakukan, sekaligus dalam rangka menghadapi infeksi varian omicron.

Virus Omicron memiliki 50 mutasi yang 30 diantaranya terdapat pada gen yang mengkode protein S. Separuh dari mutasi yang ada pada gen pengkode protein S ini terdapat pada daerah Receptor Binding Domain (RBD) tempat virus berinteraksi dengan reseptor ACE2 pada sel target.

“Mutasi ini ada yang sudah dijumpai pada varian sebelumnya, ada yang baru hanya pada omicron saja," jelasnya.

Tri Wibawa berharap kewaspadaan semua pihak untuk mengurangi penularan. Terlebih di saat menjelang Natal dan Tahun Baru untuk menghindari bepergian ke daerah yang banyak ditemukan varian Omicron.

Lebih dari itu, diharapkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin, yaitu mengurangi mobilitas, jaga jarak, hindari kerumunan, gunakan masker, dan sering cuci tangan.

“Kita berharap masyarakat tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan dengan optimal dan vaksinasi merupakan upaya yang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas terhadap varian Omicron," tuturnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Prambors FM

Berita Terkait

  • Pakar UGM: Omicron Belum Terbukti Lebih Menular dari Delta

    Tuesday,30 November 2021 - 5:57
  • Epidemiolog UGM: Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Klaster Libur Lebaran dan Varian Omicron Baru

    Monday,27 June 2022 - 14:25
  • UGM Kampus Jakarta Terapkan Prokes Ketat Jelang CBT Ujian Mandiri

    Tuesday,22 June 2021 - 13:19
  • Merasa Greges? Berikut Saran Dokter RSA UGM

    Thursday,03 March 2022 - 6:57
  • Kasus Covid Pada Anak Meningkat, Prokes Anak dan Orang Tua Jadi Andalan

    Friday,25 June 2021 - 6:12

Rilis Berita

  • Pakar UGM: Kemiskinan Seringkali Jadi Ajang Komoditas 31 January 2023
    Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa berdasarkan hasil
    Gusti
  • Pengamat UGM: Jangan Melihat Masyarakat Desa seperti 30-50 Tahun yang Lalu 31 January 2023
    Menuju pemilihan umum 2024, berbagai kampanye politik gencar dilakukan sejak tahun lalu
    Satria
  • FKKMK dan ANU Indonesia Project Meluncurkan Buku In Sickness and in Health: Diagnosing Indonesia 31 January 2023
    Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) da
    Agung
  • UGM Ajak Perguruan Tinggi Daerah Berkolaborasi Dukung Pembangunan Smart City di IKN 31 January 2023
    Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas G
    Gloria
  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual