• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mengenali Hubungan Gangguan Kejiwaan dengan Otak

Mengenali Hubungan Gangguan Kejiwaan dengan Otak

  • 02 Februari 2022, 08:47 WIB
  • Oleh: Satria
  • 4319
  • PDF Version
Mengenali Hubungan Gangguan Kejiwaan dengan Otak

Gangguan kejiwaan juga berkaitan dengan sistem kerja tubuh khususnya otak. Kondisi genetik, luka pada otak, adanya infeksi dan tumor, adanya efek dari tekanan yang berkepanjangan, dan adanya racun atau zat berbahaya dapat menjadi penyebab otak tidak berfungsi dengan normal.

“Salah satu tugas penting yang dilakukan otak adalah berhasil merespons stressor dari lingkungan dan berperan untuk mengingat respons yang berhasil dan gagal,” jelas Diana Setyawati, M.HSc.Psy., Ph.D dalam Kuliah Online CPMH Psikologi UGM pada Jumat (28/1).

Saat menjelaskan mengenai timbulnya gangguan kejiwaan, Diana menuturkan bahwa stres yang dialami pada kehidupan sehari hari tidak akan menyebabkan orang gangguan jiwa. Gangguan jiwa terbentuk dari hasil dinamika yang kompleks antara kerentanan dan tekanan yang dialami seseorang.

“Dalam gangguan kejiwaan, beberapa sirkuit di otak mendasari semua fungsi otak tidak bekerja sebagaimana mestinya sehingga memicu munculnya tanda-tanda dan gejala penyakit kejiwaan,” paparnya.

Apabila otak tidak bekerja dengan semestinya satu atau lebih dari keenam fungsi otak –yaitu berpikir, persepsi, emosi, signaling, fisik, dan perilaku– akan terganggu.

Gangguan kejiwaan dapat diidentifikasi awal dengan adanya tanda dan gejala. Tanda atau sign merupakan sesuatu yang dapat dilihat oleh orang lain seperti berbicara cepat, menangis, tindakan agresif, dan sebagainya. Sedangkan gejala atau symptom merupakan sesuatu yang hanya dirasakan oleh individu seperti perasaan putus asa dan berpikiran negatif. Pada beberapa kesempatan dan juga diidentifikasi dari pengamatan ketika menangis dan postur tubuh yang kuyu.

“Tanda dan gejala ini dapat terjadi dengan pola yang dapat dikenali. Karena adanya pola tersebut gangguan kejiwaan memiliki nama dan dapat ditangani,” jelas Diana.

Gangguan pada fungsi otak ini dapat memetakan jenis gangguan kejiwaan yang dialami oleh seseorang. Contohnya gangguan skizofrenia yang terjadi pada fungsi otak psikosis yang melibatkan kognisi dan persepsi, gangguan pada fungsi emosi yaitu depresi dan bipolar, gangguan pada fungsi signaling antara lain adalah social anxiety disorder dan panic disorder, serta pada gangguan fisik dan perilaku terdapat obsessive compulsive disorder dan post traumatic stress disorder.

Dengan memiliki literasi yang baik mengenai hubungan otak dengan gangguan kejiwaan kita dapat memiliki kesadaran baik terkait gangguan kejiwaan serta dapat menjadi support agent bagi penderita.

Simak selengkapnya disini.

 

Penulis: Khansa

Berita Terkait

  • Epilepsi Tidak Menular dan Bisa Disembuhkan

    Wednesday,07 April 2021 - 14:56
  • Informasi Disleksia Bagi Pendidik dan Psikolog Masih Minim

    Friday,16 April 2021 - 14:19
  • Perlu Deteksi Dini Gangguan Tiroid

    Friday,28 September 2018 - 7:53
  • Memahami Konsep Kesehatan Jiwa

    Thursday,14 October 2021 - 15:29
  • Kenali Parosmia Gejala Baru Covid-19

    Monday,04 January 2021 - 14:53

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Borong Medali dan Penghargaan dari Kompetisi Tingkat ASEAN 19 May 2022
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, kembali m
    Satria
  • Promosikan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua ASEAN 19 May 2022
    Geliat mempromosikan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua ASEAN belakangan ini menguat ke
    Agung
  • Mahasiswa UGM Gelar Forum Mahasiswa Untuk Pilih Rektor Baru 19 May 2022
    Mahasiswa mengadakan acara “Forum Mahasiswa UGM: Memilih Rektor Periode 2022-2027” ya
    Ika
  • UGM Press Terbitkan Buku Antioksidan dalam Penanganan Sindrom Metabolik 19 May 2022
    UGM Press menerbitkan buku berjudul “Antioksidan dalam Penanganan Sindrom Metabolik“
    Gloria
  • Kementerian Desa PDTT dan UGM Kerja Sama Pengembangan Kawasan Transpolitan 19 May 2022
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual