Ada tiga bentuk program pendidikan di perguruan tinggi: pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan pendidikan vokasi.
Pendidikan akademik merupakan program pendidikan yang mengarahkan mahasiswa untuk menguasai dan mengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, serta seni tertentu.
Sedangkan pendidikan profesi adalah pendidikan untuk mendapatkan pekerjaan tertentu atau pekerjaan yang mensyaratkan keahlian khusus, seperti dokter, apoteker, dan lain sebagainya. Pendidikan profesi ini merupakan program yang bisa diikuti setelah menyelesaikan pendidikan Strata-1 atau sarjana.
Akan tetapi, jika kamu ingin menguasai serta mengembangkan suatu keahlian terapan, atau keahlian yang menerapkan ilmu pengetahuan dan/ atau teknologi tertentu, maka jawabannya adalah dengan mengikuti program pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi ini cocok untuk kamu yang kurang puas dengan kepemilikan ilmu pengetahuan sebelum menerapkan secara langsung ilmu pengetahuan itu sendiri.
Berbeda dengan pendidikan akademik, pendidikan vokasi mempunyai kurikulum dengan dimensi praktik lebih banyak dari pada teori, yakni 60% praktik dan hanya 40% teori. Pada semester akhir, mahasiswa akan melakukan kerja magang ke industri. Tugas akhir dapat digarap sambil magang tersebut, dengan dosen pembimbing dari SV UGM dan dari industri bersangkutan. Terakhir ketika lulus, lulusan dari pendidikan vokasi tersebut kemudian akan diberi gelar Sarjana Terapan (S.Tr).
Perlu untuk diketahui, sebelum ini, kita mengenal terdapat program Diploma III (D3) di Sekolah Vokasi (SV) UGM, dimana lulusannya bakal memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md). Namun sejak tahun 2019 lalu, semua program studi di Sekolah Vokasi UGM adalah Diploma IV (D4) atau Sarjana Terapan. Oleh karena tidak membuka program D3 lagi, maka SV UGM tidak lagi menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang akan menjadi teknisi/operator. Namun, dengan program Sarjana Terapan, lulusan SV UGM akan menjadi para creator, innovator, praktisi, serta perekayasa teknologi terapan yang dimana tidak lagi hanya berorientasi untuk bekerja memenuhi tugas industri, akan tetapi turut merintis pengembangan industri tersebut.
Sekarang, lebih kurang ada 21 program studi Sarjana Terapan yang tersebar ke dalam departemen kelompok SAINTEK dan departemen kelompok SOSHUM. Departemen kelompok SAINTEK antara lain adalah Departemen Layanan dan Informasi Kesehatan, Departemen Teknologi Kebumian, Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner, Departemen Teknik Mesin, Departemen Teknik Sipil, Departemen Teknik Elektro dan Informatika. Sedangkan departemen kelompok SOSHUM adalah Departemen Ekonomika dan Bisnis dan Departemen Bahasa Seni dan Manajemen Budaya.
Selengkapnya, sampai dengan informasi terkait kurikulum berbagai program studi SV UGM, dapat anda akses dengan klik disini.
Fasilitas yang Diberikan SV UGM
Dalam rangka mendukung penguasaan dan pengembangan keahlian terapan bagi para mahasiswa, SV UGM terus menambah mitra dengan berbagai macam instansi dan industri, nasional maupun internasional. Sejauh ini, SV UGM tercatat sudah bermitra dengan 500-an instansi dan industri, dengan 250-an diantaranya telah berbentuk MoU dan PKS.
Tidak hanya kepada industri-industri besar, industri-industri baru dan terbarukan pun turut dijangkau, seperti industri pembangkit listrik tenaga surya, industri pemetaan wilayah berbasis teknologi digital, dan lain sebagainya.
Kesempatan untuk magang, penelitian, dan ikatan dinas terbuka luas untuk mahasiswa SV UGM, sesuai minat masing-masing mahasiswa.
“Jadi, mahasiswa (SV UGM) tidak perlu khawatir tidak dapat tempat magang. Tidak ada ada ceritanya mahasiswa vokasi (UGM) tidak dapat tempat magang, (karena bakal) selalu dapat tempat magang…… Magang ada keluar negeri juga. (Baru-baru ini pun) kita mengirim mahasiswa magang ke Hungaria, ada dua puluhan orang yang berangkat kesana.,” tutur Dekan SV UGM, Dr-Ing. Ir. Agus Maryono, dalam talkshow yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekolah Vokasi UGM pada Kamis, (3/2).
Secara fasilitas, baru-baru ini SV UGM juga telah meresmikan dua gedung baru untuk memfasilitasi daya inovasi dan kretaifitas mahasiswa. Kedua gedung tersebut antara lain adalah Gedung TILC (Teaching Industri Learning Center) dan FCR (Field Research Center). Gedung TILC sendiri merupakan gedung delapan lantai yang difungsikan sebagai ruang kelas, ruang pertemuan, tempat berbagai laboratorium dan pusat pengembangan berbagai macam produk teknologi, co-working space, dan lain sebagainya.
Penulis: Aji