Mahasiswa Teknik UGM kembali menorehkan prestasi. Tim Unseen Alpha UGM dari Program Studi Teknik Sipil UGM yang beranggotakan Takbira Muhammad Fikri, Hafizh Naufal Riswanda, dan Kristian Hadinata berhasil meraih juara 1 Tender Competition dalam rangkaian event ITB Civil Engineering Expo 2022 yang berlangsung pada 1 November 2021 sampai 30 Januari 2022.
Kompetisi yang mengusung tema “Utilization of Modular Construction as Design Alternative to Achieve Sustanaible Construction” ini merupakan sebuah kompetisi dimana pesertanya ditantang untuk membuat dokumen penawaran dengan memperhitungkan biaya yang optimum dan menerapkan metode konstruksi yang tepat dari suatu pelelangan proyek.
Tahapan kegiatan yang harus dilalui Tim Unseen Alpha UGM diantaranya meliputi pemahaman kasus proyek, proses pengajuan aanwijzing, pengumpulan dokumen penawaran, sesi pelatihan dari PT Wika Gedung, sesi presentasi pada grand final dan diakhiri dengan seminar nasional serta pengumuman kejuaraan.
Studi kasus proyek Tim Unseen Alpha UGM berjudul “Pembangunan Fasilitas Observasi dan Penampungan Dalam Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) atau Penyakit Infeksi Emerging Di Pulau Galang, Kota Batam, Privinsi Kepulauan Riau dengan Inovasi Overlapping Method dan Minimal Construction Waste Concept” dengan dosen pembimbing Tantri Nastiti Handayani, S.T., M. Eng., Ph.D.
Takbira Muhammad Fikri sebagai ketua tim memaparkan bahwa proyek dengan tipe modular construction ini merupakan salah satu proyek milik Kementrian PUPR dengan kontraktor pelaksana dari PT. Wika Gedung yang harus segera direalisasikan sebagai bentuk pengendalian risiko akibat lonjakan virus Covid-19 pada tahun 2020 lalu.
“Kami harus menemukan inovasi metode pelaksanaan konstruksi yang efektif agar dalam pelaksanaan konstruksi memperoleh master schedule dan biaya konstruksi yang tepat waktu dan tepat harga sebagai acuan pokok pelaksanaan. Selain itu, kami harus membuat jadwal tenaga kerja, material dan peralatan yang juga harus diperhitungan agar balance satu sama lain sehingga dapat menciptakan waktu total pelaksanaan yang paling optimal,” papar Fikri, Rabu (16/2).
Tim Unseen Alpha UGM berharap semoga konstruksi modular dapat semakin berkembang dan semakin banyak bangunan-bangunan modular di Indonesia. Hal ini menurut Fikri dkk. dikarenakan dengan konstruksi modular waste yang timbul dari pekerjaan konstruksi dapat dikurangi dan searah sustainable construction.
“Semoga ilmu dan pengalaman yang kami pelajari dalam perlombaan ini dapat bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Baik itu teman dan rekan, semoga cerita dari pengalaman kami dapat dijadikan pemantik semangat dan sebagai penambah referensi dalam cakupan perlombaan di kalangan mahasiswa di kemudian hari,” ujar Fikri.
Penulis: Desy