• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mengupas Keselarasan Konsep Pembangunan Ibu Kota Negara Baru dengan SDGs

Mengupas Keselarasan Konsep Pembangunan Ibu Kota Negara Baru dengan SDGs

  • 04 Maret 2022, 14:47 WIB
  • Oleh: Agung
  • 7364
Mengupas Keselarasan Konsep Pembangunan Ibu Kota Negara Baru dengan SDGs

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur tentu berdasar pada sejumlah alasan penting. Diantaranya adanya urgensi untuk melakukan sentralisasi pembangunan nasional.

Sebagaiamana disampaikan Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc., Guru Besar Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi UGM, terdapat tujuan jangka panjang untuk menciptakan perkembangan wilayah antar propinsi yang lebih berimbang. Membangun Ibu Kota Negara baru sebagai peluang  sekaligus tantangan, dimana konsep kota hutan dan kota cerdas diusung sebagai jawaban konseptual atas berbagai kritik dan tantangan yang mengemuka, khususnya untuk mewujudkan keberlanjutan.

 “Konsep forest city yaitu model pembangunan yang berbasis hutan dan kepulauan dipilih menjadi konsep pembangunan di Ibu Kota Negara Baru. Dalam Pembangunan Ibu Kota Negara selain memperhitungkan urgensi yang ada juga diperlukan keselarasan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)," ujarnya saat menjadi pembicara dalam SDGs Seminar Series #74 Fakultas Geografi UGM pada Kamis (24/2).

Rijanta menyampaikan Indonesia secara aktif telah mengintegrasikan SDGs dalam berbagai kebijakan pembangunan sejak 2015 dan terdapat komitmen yang kuat pada tingkat kebijakan sampai implementasinya untuk tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB). Disebutnya pembangunan IKN berpotensi menjadi atalase bagaimana SDGs dikembangkan dan diintegrasikan dalam pembangunan pada tingkat nasional sampai tingkat masyarakat lokal melalui pencapaian TPB.

“Pasca Perang Dunia kedua, sudah ada 17 negara telah memindah ibukotanya dan Indonesia yang ke-18. Mereka lebih ketitik sentral dalam memindah ibukota dibanding pinggiran, dan untuk Indonesia alasan paling kuat karena penduduk Jakarta tercatat 11 juta, belum lagi bila ditambah jumlah penduduk kota penyangga Bodetabek, bisa-bisa mencapai dua kali lipatnya," ucapnya.

Hasil survei Knowledge Attitude Practise (KAP) tentang IKN dan Pembangunan Berkelanjutan, Rijanta menyebut pengetahuan tentang pemindahan IKN, lokasi dan dampak umumnya positif. Sementara sikap masyarakat terhadap rencana relokasi IKN umumnya juga positif.

“Hanya saja praktik masyarakat belum ada aktivitas di lapangan yang melibatkan mereka dalam proses relokasi, dan untungnya pengetahuan tentang berbagai aspek pembangunan berkelanjutan umumnya baik," katanya.

Berdasarkan data BPS, Rijanta menyatakan sebelas dari empat belas penilaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) sudah dicapai dalam pembangunan IKN. Hal ini berdasarkan nilai capaian relatif Kalimantan Timur yang berada di atas nilai rerata provinsi di Indonesia.

“Namun, masih terdapat penilaian 1 TPB di Provinsi Kalimantan Timur yang mencapai angka di bawah rerata nasional, ” terangnya.

Pembicara lain, Prof. Dr. Ir. H. M. Aswin, M.M, Bappeda Provinsi Kalimantan Timur, mengungkapkan keselarasan pembangunan IKN dapat terlihat dalam 8 prinsip pembangunan. Kedelapan prinsip tersebut diantaranya mendesain sesuai kondisi alam, Bhineka Tunggal Ika, terhubung, aktif, dan mudah diakses, rendah emisi karbon, sirkuler dan tangguh, aman dan terjangkau, nyaman dan efisien melalui teknologi, serta peluang ekonomi bagi semua.

“Saya menilai ini bagus sekali jika ini bisa terjadi,” ungkap Aswin.

Ia berharap pembangunan ini bisa lebih merata ke seluruh Kalimantan Selatan dan bukan hanya pada kawasan IKN. Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di Pulau Kalimantan sangat diharapkan dari adanya pembangunan Ibu Kota Negara Baru.

Hanya saja dalam pengembangan sektor ekonomi potensial daerah yang bernilai tambah tinggi dan berkelanjutan hingga saat ini masih menjadi PR tersendiri bagi Kalimantan Timur. Diperlukan percepatan pembangunan dan pemerataan pertumbuhan wilayah khususnya dalam sektor infrastruktur, upaya percepatan pemulihan ekonomi dan reformasi sosial di daerah, peningkatan kapasitas dan kualitas SDM lokal, dan peningkatan kualitas lingkungan melalui rehabilitasi sudah menjadi tujuan pemerintah.

“Dengan adanya keselarasan pembangunan dengan nilai SGDs atau TPB, harapannya pembangunan IKN ini akan memiliki dampak berkelanjutan bagi masyarakat Kalimantan Timur khususnya dalam hal kualitas pendidikan, lingkungan hidup, ekonomi, infrastruktur, dan lapangan pekerjaan," ungkapnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Malang TIMES

Berita Terkait

  • Fakultas Geografi UGM Bahas Masa Depan IKN

    Tuesday,29 March 2022 - 10:27
  • Dukungan Swasta dan Masyarakat Diperlukan untuk Implementasi SDGs

    Wednesday,04 October 2017 - 15:33
  • Ledakan Penduduk dan Kemiskinan Masih Melanda Asia

    Wednesday,15 November 2017 - 13:40
  • UGM Raih Penghargaan atas Pelaksanaan Kegiatan SDGs

    Wednesday,08 December 2021 - 11:31
  • Bedah Buku TIK untuk Pengembangan Perkotaan

    Tuesday,11 November 2014 - 9:36

Rilis Berita

  • Evaluasi dan Temu Mitra Supplyer Gerai UMKM 27 January 2023
    Sebagai media memfasilitasi pemasaran produk UMKM binaan sivitas akademika UGM, Gerai UMKM yang b
    Agung
  • Dirjen Diktiristek Puji Fasilitas Field Research Center UGM 27 January 2023
    Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam,
    Gloria
  • Raih Doktor Usai Teliti Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong 27 January 2023
    Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Sumberdaya Geologi, BRIN, Ir. Chusni Ansori, M.T., dinyatakan lu
    Agung
  • Rektor UGM Paparkan Konsep HPU di Kampus UNRAM 27 January 2023
    Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), memaparkan konse
    Satria
  • UGM Sosialisasikan Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Kampus Menuju WBK dan WBBM 27 January 2023
    UGM melakukan kegiatan sosialisasi pembangunan zona integritas di lingkungan kampus, Jumat (27/1)
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual