Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU., mengatakan pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk melakukan transformasi sistem kesehatan agar menciptakan sistem kesehatan Indonesia yang lebih tangguh.
“Salah satu kunci transformasi adalah tersedianya SDM kesehatan yang kompeten sesuai fungsi dan bidangnya,” terangnya, Sabtu (5/3) saat menjadi pembicara kunci dalam webinar bertema Adaptasi Pendidikan Kedokteran Kesehatan Untuk Mendukung Ketangguhan Sistem Kesehatan Indonesia.
Seminar ini merupakan rangkaian acara Annual Scientific Meeting (ASM) 2022 yang diselenggarakan KAGAMA Kedokteran bekerja sama dengan FKKMK UGM, RSUP Dr. Sardjito, RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, dan RSA UGM dan peringatan dies natalis ke-76 FKKMK UGM.
Budi menyampaikan transformasi tersebut dapat dipenuhi dengan peningkatan kapasitas pendidikan SDM kesehatan yang berkualitas. Oleh karenanya pendidikan kedokteran harus bertransformasi dan terus berkembang. Sivitas akademika perlu memaksimalkan teknologi dalam pembelajaran.
Disamping hal tersebut, Budi menekankan pentingnya pengembangan kurikulum pendidikan berbasis literasi sains dan literasi teknologi. Dengan begitu, proses pembelajaran bisa selalu adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
Menurutnya, FKKMK UGM sebagai perguruan tinggi memiliki peran besar dalam memberikan edukasi dan komunikasi pada masyarakat untuk mendukung program kesehatan di Indonesia melalui pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. FKKMK UGM bisa berkontribusi dalam membentuk ketangguhan sistem kesehatan di Indonesia untuk melakukan pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan melalui kerja sama dengan RSUP Dr. Sardjito, RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, dan RSA UGM. Dengan kerja sama ini, fasilitas pelayanan kesahatan tidak hanya berperan dalam memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi sarana pelaksanaan pendidikan kesehatan yang menciptakan lulusan berkualitas, mencetak SDM kesehatan unggul dan berdaya saing global. Dengan demikian dapat mendukung tercapainya ketangguhan sistem kesehatan Indonesia.
“Semoga FKKMK UGM bisa terus berjaya dan berkarya menempa, mendidik, mengasuh, dan melahirkan pemimpin terbaik bidang kesehatan yang membanggakan negara,” harapnya.
Sementara itu, Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, Dr. Kiki Yuliati, M.Sc., menyebutkan bahwa Kemndikbudristek berusaha melakukan transformasi pendidikan tinggi untuk mewujudkan lulusan berkualitas dan berdaya saing di abad 21. Transformasi tersebut dilakukan dengan mewujudkan pendidikan tinggi sebagai kampus yang aman, nyaman, dan sehat.
“Intervensi kita lakukan pada tiga aspek penting yaitu kurikulum, pedagogik, dan mendorong penciptaan lingkungan adaptif, holistik, serta nyaman,” jelasnya.
Seminar Adaptasi Pendidikan Kedokteran Kesehatan Untuk Mendukung Ketangguhan Sistem Kesehatan Indonesia terbagi dalam tiga sesi panel. Panel 1 membahas tentang transformasi digital yang menghadirkan narasumber dari Digital Transformation Office Kemenkes, PERSI Pusat, dan Direktur RS Pertamina. Panel 2 mendisuksikan pengembangan eksosistem teknologi kesehatan dengan pembicara Staf Khusus Menteri Bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan, FKKMK, dan PUI UGM. Lalu, pada panel 3 membahas kontribusi pndidikan terhadap penguatan sistem ksehatan menghadirkan narasumber dari NUS, University Kebangsaan Malaysia, UI, Universitas Airlangga, dan UGM.
Penulis: Ika