UGM dinobatkan sebagai Best Integration Fesco Award 2010 dalam ajang Festival of Colours of The World (Fesco) 2010. Dalam festival tahunan yang digelar di Universitas Teknologi Petronas, Malaysia, pada 5-6 Maret lalu, UGM mengirimkan 21 mahasiswa Jurusan Sastra Inggris dan Prodi Bahasa Korea Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM. Keikutsertaan mereka kali ini merupakan sarana untuk menyampaikan misi budaya dalam Fesco 2010.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan dari UGM menampilkan beberapa pertunjukan, di antaranya Samulnori/Korean drumming, Tari Yapong, dan Pecel Kimchi in Nasi Lemak. Drs. Eddy Pursubaryanto, M.Hum., staf pengajar Jurusan Sastra Inggris FIB UGM yang turut mendampingi perwakilan UGM, mengatakan penampilan Samulnori dilakukan oleh Madangbal Nore Group yang merupakan kelompok Samulnori mahasiswa Prodi Bahasa Korea FIB UGM. Dalam Fesco 2010, kelompok ini menampilkan komposisi medley berjudul “Byeol Tagi Nore” (nyanyian memetik bintang) dan dilatari Tarian Kipas Korea berjudul “Buchaechum”. “Kelompok ini berlatih di bawah asuhan Ms. Kang Min Kyung, seorang instruktur Samulnori dari Korea yang saat ini tengah menjadi mahasiswa S-3 Fakultas Kehutanan UGM,” katanya dalam rilis yang dikirim Senin (12/4).
Lebih lanjut dikatakan Eddy, tim FIB UGM juga menampilkan Pecel Kimchi in Nasi Lemak, sebuah komposisi yang melibatkan fusi beberapa instrumen gamelan bernada gamelan Malaysia (Melayu) dan Samulnori. Judul komposisi ini berasal dari tiga unsur, yaitu pecel (makanan khas tradisional Jawa), kimchi (makanan khas tradisional Korea, terbuat dari sawi putih yang difermentasikan), dan nasi lemak (makanan khas Malaysia).
Komposisi gamelan mengambil bentuk lancaran (Lancaran Mubeng Minger) dan gangsaran, sedangkan Samulnori membawakan dua lagu. Komposisi Pecel Kimchi in Nasi Lemak ini berlangsung dalam sebuah medley Sam-cea Udo (Samulnori), Lancaran Mubeng Minger (Gamelan), dan Gangsaran (gamelan) and I-cea (Samulnori). “Komposisi Pecel Kimchi in Nasi Lemak adalah sebuah upaya untuk melakukan dialog budaya lewat musik tradisional. Komposisi ini melibatkan 36 pemusik, terdiri atas tiga kebangsaan, yakni Indonesia (UGM), Malaysia (UTP), dan Korea (Kuuk Ming University),” terangnya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir pula Wakil Dekan Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Usaha FIB UGM, Drs. Arif Akhyat, M.A., dan Dr. Novi Siti Kussuji Indrastuti, M. Hum. dari Prodi Bahasa Korea FIB, yang ikut mendampingi mahasiswa mengikuti misi budaya tersebut. (Humas UGM/Ika)