• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pakar UGM: Daging Sapi Terpapar Lumpy Skin Tidak Layak Konsumsi

Pakar UGM: Daging Sapi Terpapar Lumpy Skin Tidak Layak Konsumsi

  • 09 Maret 2022, 14:46 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 20764
Pakar UGM: Daging Sapi Terpapar Lumpy Skin Tidak Layak Konsumsi

Penyakit lumpy skin atau Lumpy Skin Disease (LSD) saat ini tengah mewabah dengan menyerang peternakan sapi di beberapa daerah. Seperti diketahui penyakit akibat virus ini menyebabkan luka pada kulit, demam, kehilangan nafsu makan dan penurunan produksi. Bahkan, dapat menyebabkan kematian pada sapi dan kerbau.

Melansir dari kantor berita ABC Australia, Kepala Dokter Hewan Australia, Mark Schipp, mengaku telah mengamati penyebaran LSD di Asia Tenggara beberapa tahun terakhir. Menurutnya, pemerintah Indonesia harus mewaspadai penyakit ini apalagi memasuki bulan Ramadhan dimana hewan ternak  terdistribusi secara luas ke seluruh daerah. Selain itu, Menteri Pertanian Australia, David Littleproud, menegakan siap memberikan dukungan untuk membantu Indonesia menahan penyebaran penyakit tersebut.

Direktur Kesehatan Hewan Kementan RI,  Nuryani Zainuddin, seperti diberitakan oleh Detik.Com., pihaknya telah mengeluarkan surat edaran soal kewaspadaan penyakit LSD pada para pemangku kepentingan di daerah. Upaya yang dilakukan dengan program vaksinasi dan didukung deteksi dini, penelusuran kasus, pengendalian lalu lintas serta pengendalian vektor penyakit tersebut.

Menanggapi penyebaran penyakit LSD atau kulit benjol pada sapi dan kerbau ini, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Prof. drh. Wasito, Ph.D., mengatakan Lumpy Skin Disease pada sapi tidak menular ke manusia. Sementara penyebabnya berasal dari Capripoxvirus. “Tidak bersifat zoonosis. Penularan terjadi terutama pada sapi lain dan kerbau. Penyebabnya adalah pox virus,” katanya, Rabu (9/3).

Ia menambahkan penyakit ini dapat diamati dari gejala klinisnya. Namun demikian, melonjaknya kasus penyakit ini menurutnya disebabkan lambatnya deteksi dini di lapangan. “Dapat diketahui dari lesi patologis anatomis pada sapi di lapangan. Bisa jadi pada kasus  tersebut terlambat diketahui,” ujarnya. 

Untuk mengatasi penyebaran penyakit LSD ini, ia menghimbau pada pemilik peternakan sapi dan kerbau apabila mendapatkan ternaknya terinfeksi LSD untuk melakukan desinfektan kandang. “”Cara mengatasinya dengan spray kandang dan lingkungan sekitar kandang dengan desinfektan yang sesuai,” kata Wasito.

Sedangkan pada sapi yang sudah terinfeksi, ia menyarankan untuk diisolasi dari hewan yang belum terkena. Untuk sapi yang sakit untuk dilakukan stamping out atau pemusnahan. Sebab, dagingnya tidak layak dikonsumsi oleh manusia. “Sapi yang sakit segera di-stamping out dan sapi tersebut dagingnya tidak layak untuk konsumsi,” katanya.

Soal tidak layak konsumsi ini menurut Wasito disebabkan daging sapi LSD kekurangan nutrisi protein terutama asam amino yang sebelumnya digunakan untuk replikasi virus. “Daging sapi penderita LSD tidak layak dikonsumsi. Daging tersebut mengalami lack of nutrient protein asam amino  terutama dalam  daging habis digunakan untuk replikasi virus,” pungkasnya.

Penulis : Gusti Grehenson

Foto     : Freepik

Berita Terkait

  • Pakar UGM: Jangan Membeli Sapi Pemakan Sampah

    Friday,02 September 2016 - 13:09
  • Guru Besar FKH Bicara Penyakit Lato-Lato pada Sapi

    Monday,22 May 2023 - 14:08
  • Seminar Menghadapi “Ketercukupan Daging Sapi 2010”

    Thursday,03 August 2006 - 8:49
  • Fakultas Peternakan Dorong Pengembangan Lembu Gama

    Monday,05 February 2018 - 16:09
  • Guru Besar FKH Bicara Penyakit Lato-Lato pada Sapi

    Monday,22 May 2023 - 13:57

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual