American Corner (AC) Perpustakaan Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Charles B. Kellet, Program Officer and Cultural Affairs Bureau Washington DC. Dalam kunjungan yang berlangsung di Perpustakaan UGM ini, Charles B. Kellet secara khusus mengadakan pertemuan dengan alumni Amerika yang berada di Yogyakarta.
Acara berlangsung meriah karena dihadiri oleh alumni International Voluntary Visitor Program (IVLP), Cultural Exchange Program, Fulbright Fellow, AFS-YES, Youth Leadership Program, dan Teacher Training of Trainer. Mereka memiliki profesi yang beragam, mulai dari mahasiswa, dosen, guru, hingga pekerja seni. Para alumnus tersebut pernah berkesempatan mengunjungi Amerika Serikat (AS) untuk keperluan studi dan program lainnya.
Dalam pertemuan itu, Kellet melakukan interaksi, berbagi ide, dan pengalaman dengan alumni. Dari pertemuan tersebut, Kellet berharap dapat menjaring dan mengetahui perkembangan isu terkini yang menjadi perhatian alumni. “Hal ini saya anggap penting agar dapat menjadi bahan pemikiran bagi US Department of State untuk mencipta ataupun mengevaluasi program pertukaran di masa depan,” ujarnya, Kamis (8/4).
Tampak hadir dalam acara tersebut, Prof. Dr. dr. Soenarto Sastrowijoto, Sp.THT(K) dari Fakultas Kedokteran UGM yang pernah mengikuti Fulbright Fellow pada tahun 2000, Nur Cahyati Wahyuni dari Perpustakaan UGM yang pernah bergabung dalam Program IVLP tahun 2008, Theodorus Christanto (Teater Garasi), Dyna Herlina (YLIP 2007 – Rumah Sinema), Baskara T. Wardaya (Universitas Sanata Dharma), dan Arifah Rahmawati dari PKSP UGM. Mereka terlihat bersemangat saat berbagi pengalaman kala berkunjung ke Amerika.
Dudi Irawan Sukendar selaku Alumni Coordinator Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta menjelaskan arti penting komunitas alumni. Ia berharap agar para alumni Amerika tetap menjalin hubungan dengan sesama alumni di Yogyakarta dan berbagai belahan dunia. Cara yang termudah, menurut Dudi, adalah dengan menjadi anggota dari komunitas alumni Amerika. Karena dengan bergabung di komunitas tersebut, mereka akan mendapatkan banyak informasi secara khusus, juga melalui website.
“Harapannya adalah dengan beberapa informasi tersebut mampu disebarluaskan kembali kepada warga komunitasnya, seperti beasiswa, grant, dan artikel-artikel ilmiah. Selain itu, dengan menjadi anggota komunitas dimungkinkan untuk membuat program komunitas berkolaborasi dengan alumni ataupun Kedutaan Besar Amerika Serikat,” terangnya. (Humas UGM/ Agung)