• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Menkes: Banyak Pertimbangan Menuju Endemi

Menkes: Banyak Pertimbangan Menuju Endemi

  • 17 Maret 2022, 15:20 WIB
  • Oleh: Agung
  • 10723
Menkes: Banyak Pertimbangan Menuju Endemi

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyatakan ada sejumlah syarat yang harus dipersiapkan ketika Indonesia berkeinginan melakukan transisi pandemi ke endemi. Bisa saja menuju endemi asal masyarakat sudah memahami risiko soal penyakit dan melakukan protokol kesehatan dengan kesadaran sendiri tanpa dipaksa oleh pemerintah.

“Jadi oleh Bapak Presiden kita diminta menyiapkan skenario menjadi endemi. Karena semua pandemi yang terjadi di dunia itu selalu menjadi endemi dan itu selalu membutuhkan persiapan,” jelasnya usai berbicara dalam seminar publik FISIPOL Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ‘Recover Together, Recov Stronger. G20 dan Agenda Strategis Indonesia’, Kamis (17/3).

Merujuk masukan dari para ahli dan epideomolog, katanya, banyak hal yang harus dipertimbangankan untuk menuju endemi. Pertimbangan pertama  ketika Indonesia berada di level satu tingkat penularan antara tiga sampai enam bulan dan ini adalah level transmisi yang direkomendasikan World Health Organisation (WHO) dengan memperhatikan tingkat penyebaran dan jumlah yang dirawat di rumah sakit.

Pertimbangan kedua adalah tingkat penularan di bawah satu persen dari jumlah populasi dalam kurun waktu tiga sampai enam bulan. Sementara 75 persen dari populasi sudah mendapat vaksin dosis kedua.

Meski begitu, WHO sendiri belum mendeklarasikan kondisi saat ini sebagai endemi. Begitu pula negara-negara seperti Inggris, Denmark dan lain-lain meski sudah mengurangi protokol kesehatan tetapi mereka belum juga mendeklarasikan sebagai endemi.

“Kalau buat saya pribadi, endemi dan pandemi hanya beda nama, karena penyakitnya masih ada, virus masih tetep ada, penularan tetap terjadi, cuma derajat agak berbeda," ucapnya.

Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN.Eng., saat membuka Seminar “Recover Together, Recover Stronger: G-20 dan Agenda Strategis Indonesia” menyatakan tantangan yang dihadapi dunia saat ini tidak mudah terutama terkait pandemi, perubahan iklim dan situasi keamanan dunia. Tanpa ada aksi kolektif yang nyata, persoalan-persoalan bersama bukan hanya gagal ditangani tetapi berdampak semakin luas bagi kondisi sosial, ekonomi dan politik dunia.

“Tahun ini Indonesia mendapatkan kepercayaan untuk presidensi G20, sebuah platform penting untuk pengaturan tata ekonomi dunia”, katanya.

Mengusung slogan “recover together, recover stronger”, katanya, kepemimpinan Indonesia untuk G20 tahun 2022 mengandung tiga nilai strategis. Pertama, menegaskan pentingnya solidaritas dan kerja sama global dalam percepatan pemulihan sosial ekonomi pasca pandemi. Kedua, sebagai negara selatan pertama yang memimpin G20, Indonesia merupakan representasi negara berkembang lainnya dalam memperjuangkan reformasi tata dunia yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.

“Sedangkan ketiga, presidensi ini menjadi momen untuk pengakuan Indonesia sebagai emerging economies  dan penguatan diplomasi Indonesia dalam kepemimpinan dunia," tuturnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Firsto

Berita Terkait

  • Menkes: Penelitian Lebih Diarahkan pada Kemandirian Obat dan Vaksin

    Monday,01 February 2010 - 1:31
  • FK UGM Beri Penghargaan Siti Fadilah Supari atas Kebijakan Pro Rakyat Miskin

    Friday,05 March 2010 - 14:20
  • Menkes Budi Gunadi Berkunjung ke UGM

    Monday,22 February 2021 - 10:16
  • Wisuda UGM Kembali Digelar Secara Luring

    Wednesday,25 May 2022 - 20:06
  • UU BHP Jadikan Siswa dan Mahasiswa Sebagai "Korban" Beban Biaya Pendidikan

    Thursday,18 December 2008 - 15:55

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual