Sedikitnya 15 ribu pemuda terdiri dari pelajar, mahasiswa dan anak muda dari seluruh Indonesia mengikuti kelas Mata Kuliah Kecerdasan Digital (MKKD) secara gratis yang diselenggarakan oleh Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM, bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Gerakan Nasional Literasi Digital.
“Fisipol UGM melalui CfDS menyelenggarakan kelas Mata Kuliah Kecerdasan Digital yang inklusif bagi pelajar tingkat sekolah hingga kuliah maupun peserta umum. Di tahun yang ketiga ini, kami berharap digital skills masyarakat Indonesia ikut berkembang dan berdampak baik secara sosial maupun ekonomi,” kata Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fisipol UGM, Dr. Poppy Sulistyaning Winanti, M.P.P, M.Sc. dalam rilis yang dikirim ke wartawan, Rabu (23/3).
Menurut Poppy pembukaan kelas kecerdasan digital 2022 dibuka pada hari Jumat (18/3) lalu secara daring dengan melibatkan 15.000 peserta sebagai talenta digital dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia. “Mereka sangat antusias dalam sesi diskusi. Kita berharap kegiatan semacam ini dapat meningkatkan kecakapan literasi digital masyarakat dan menumbuhkan kesadaran publik untuk lebih memanfaatkan peluang belajar kecerdasan digital,” paparnya.
Seperti diketahui kegiatan pembukaan kelas kecerdasan digital diadakan untuk semakin menyebarluaskan ajakan kepada masyarakat ikut dalam kelas perkuliahan gratis ini. Pendaftaran MKKD sendiri telah dibuka sejak 10 Maret 2022 dan akan terus menerima peserta hingga 30 Maret 2022.
Pada kegiatan MKKD 2022 akan mengundang berbagai peneliti Digital Intelligence Lab CfDS UGM, akademisi intradisiplin dari Universitas Gadjah Mada, DRC Campus Fryslân the University of Groningen, serta ahli dan praktisi dari perusahaan teknologi kenamaan diantaranya Meta, Huawei, dan Progate untuk menjadi trainer serta mentor kelas.
Pelaksanaan MKKD 2022 akan berlangsung selama satu semester penuh dengan metode daring dan menggunakan platform website kecerdasan digital (kecerdasandigital.id). Perkuliahan akan terbagi dua, yakni kelas Kecerdasan Digital Dasar dan Lanjutan. Dalam kelas dasar, peserta akan diampu oleh peneliti CfDS UGM untuk mendalami kemampuan berpikir kritis, perlindungan data, hingga etika digital.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Dr. Dedy Permadi, mengatakan industri saat ini banyak membutuhkan talenta cakap digital sebab dunia industri menerapkan leverage technology yang mengakibatkan perusahaan lebih banyak menggunakan teknologi, efisiensi tenaga kerja, dan membutuhkan talenta cerdas teknologi. “Hal ini perlu disikapi dengan semangat pengembangan diri dan ulet memanfaatkan peluang. Kita perlu talenta-talenta yang melek teknologi yang lebih dekat dengan digital dan adanya kelas dengan CfDS ini memfasilitasi peningkatan kapasitas dan keilmuan terkait teknologi untuk masyarakat yang lebih berdaya,” jelasnya.
Ia pun berharap kegiatan kelas Kecerdasan Digital yang diselenggarakan oleh CfDS UGM dan Kominfo merupakan sebuah terobosan yang relevan dalam mendorong peningkatan literasi digital masyarakat. Sebab, para talenta digital muda nantinya melalui kegiatan ini bisa mengenal soal teknologi 5G, Internet Optics, Artificial Intelligence, Blockchain, Cloud Computing dan Data Analytics.
Penulis : Gusti Grehenson