Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., meluncurkan dua bus listrik sebagai transportasi ramah lingkungan internal kampus, Jumat (1/4) di Balairung Kampus UGM. Bus listrik yang bernama Trans Gadjah Mada ini akan beroperasi di dua jalur yakni kawasan timur dan barat kampus UGM. Setiap hari kedua bus ini akan mengelilingi area kampus yang didukung oleh 35 halte dan terintegrasi dengan jalur pedestrian, stasiun sepeda, kantong parkir dan beberapa halte Trans Jogja.
Peluncuran bus kampus ini ditandai dengan penyiraman air kendi di kedua bus tersebut yang dilakukan oleh Rektor UGM yang disaksikan oleh para Wakil Rektor, beberapa Dekan, Kepala Dinas Perhubungan DIY, Kepala Dinas Perhubungan Sleman serta Direktur Trans Jogja. Selanjutnya rektor beserta rombongan menjajal bus tersebut dengan berkeliling kampus.
Kepada wartawan, Rektor UGM mengatakan pengadaan dua bus listrik tersebut merupakan sumbangan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang didukung juga oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan pengusaha Dato Sri Tahir. “Bus ramah lingkungan ini dapat direalisasikan atas dukungan dari Menko Perekonomian, Menhub dan Tahir,” ujarnya.
Menurut Rektor pengadaan bus listrik tersebut sesuai dengan program yang digencarkan oleh UGM untuk menyediakan transportasi yang ramah lingkungan dan selalu memperhatikan isu perubahan iklim dengan mengurangi penggunaan transportasi dengan menggunakan energi fosil. “Transportasi ramah lingkungan sangat penting karena adanya persoalan perubahan iklim karena penggunaan energi fosil kita di bumi ini sangat berlebihan. Sementara daya dukung dari hutan kita untuk menyerap karbondioksida semakin berkurang,” paparnya.
Selain itu, imbuh Rektor, dengan adanya bus listrik di internal kampus ini bisa mengenalkan kepada mahasiswa tentang pentingnya penggunaan energi baru terbarukan dengan cara mengurangi penggunaan bahan bakar kendaraan dari energi fosil.
Direktur Aset Universitas Gadjah Mada, Dr. Djoko Sulistyo, mengatakan pengadaan bus listrik yang ramah lingkungan di internal kampus merupakan upaya UGM untuk menciptakan lingkungan kampus yang mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan.”KIta ingin lingkungan kampus semakin nyaman dan kondusif adanya bus listrik ini,” tegasnya.
Djoko menyebutkan kebijakan pengadaan bus kampus sejalan dengan komitmen UGM untuk terus mengembangkan fasilitas untuk pedestrian dan fasilitas bagi warga yang berkebutuhan khusus. “Kita akan terus mengembangkan moda transportasi ramah lingkungan. Bagi pejalan kaki difasilitasi pedestrian dengan kanopi. Termasuk jalur bagi pejalan kaki berkebutuhan khusus. Jalur sepeda juga selalu disiapkan. Ke depan sepeda kampus akan diremajakan yang akan dilengkapi smart lock dan aplikasi,” katanya.
Seperti diketahui masing-masing bus listrik ini mampu membawa 20 orang penumpang sekaligus. Sementara operasional bus dibuka tiap hari kerja mulai hari Senin hingga jumat pada pukul 06.30 hingga 16.16 WIB. Setiap halte dilewati setiap 60 menit sekali. “Satu halte dilewati tiap 60 menit. Jika nantinya bus ditambah, waktu tunggunya bisa sampai 30 menit saja,”katanya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto