Guru Besar UGM dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Prof. dr. Hari Kusnanto, DrPH, SpKKLP, mengatakan di tahun 2045 jumlah kasus atau pasien yang menderita penyakit diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal kronik, kanker, gangguan mental, dan lain sebagainya akan lebih atau bahkan sangat banyak dibandingkan sekarang.
Pakar kesehatan masyarakat dan epidemiologi penyakit menular ini kemudian menimbang bahwa pusat layanan kesehatan sekunder layaknya rumah sakit tidak akan bisa menampung semua pasien tersebut. Jalan keluarnya maka layanan kesehatan primer layaknya puskesmas mau tidak mau harus lebih dimutakhirkan dibanding kondisi yang sekarang.
“Jadi, tidak bisa semuanya dilayani di pusat layanan sekunder, yakni di rumah sakit sehingga membutuhkan penguatan dari layanan primer (puskesmas). Saya kira ini tidak perlu diragukan lagi,” tutur Prof. dr. Hari Kusnanto dalam webinar ‘Bedah Buku: Pemikiran Guru Besar UGM Menuju Indonesia Maju 2045 Bidang Kesehatan’ yang disiarkan melalui kanal Youtube Universitas Gadjah Mada pada Jumat, (1/4), lalu.
Hari mengatakan walaupun kemampuan pelayanan puskesmas beserta resource atau tenaga kesehatannya sudah lebih meningkat dari sebelumnya, namun puskemas masih saja diledek hanya bisa menangani penyakit yang disingkat dengan nama “puskesmas” pula. Pus untuk pusing; Kes untuk keseleo; serta mas untuk masuk angin.
Untuk itu, ia menekankan penguasaan dan tersedianya sarana teknologi diagnostik dan monitoring yang memadai di puskesmas masa depan. Teknologi-teknologi yang dimaksud adalah teknologi-teknologi yang sudah “ter-miniaturisasi” dan microfluid, yakni teknologi diagnostik dan monitoring yang portabel atau mudah dibawa-bawa serta hanya memerlukan sampel yang sedikit.
Teknologi-teknologi kesehatan tersebut saat ini telah berkembang. Saat ini dengan hanya satu tetes darah saja, penyakit diabetes, kolesterol, gangguan lemak, dan lain sebagainya sudah bisa dengan mudah dideteksi oleh sebuah mesin kecil. Dengen begitu, tinggal bagaimana teknologi tersebut dapat dikuasai dan tersedia di setiap puskesmas di seluruh Indonesia. Tentu, pengembangan terhadap teknologi-teknologi untuk diagnostik dan monitoring juga sangat diharapkan kedepannya, dengan harapan bisa lebih akurat, cepat, aman, serta nyaman lagi dan lagi.
“Sehingga (penguasan dan ketersediaan teknologi mutakhir) ini akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara umum,” pungkas Prof. dr. Hari Kusnanto yang juga dikenal sebagai pakar kesehatan keluarga dan layanan primer tersebut.
Selengkapnya, pemikiran Prof. dr. Hari Kusnanto di atas dimuat dalam buku berjudul ‘Pemikiran Guru Besar UGM Menuju Indonesia Maju 2045 Bidang Kesehatan’. Buku tersebut sudah diterbitkan dan sudah bisa didapatkan di pasaran. Tidak hanya Prof. dr. Hari Kusnanto, Guru Besar UGM lainnya dari bidang kesehatan turut menyumbang pemikiran-pemikiran mereka untuk masa depan Indonesia di tahun 2045 mendatang. Ada yang berbicara tentang penguatan kesehatan perempuan, perihal kesehatan mental, kesehatan rongga mulut, virus, tanaman herbal, evaluasi vaksin, dan lain sebagainya.
Penulis: Aji