• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Guru Besar UGM Harap Pelayanan Puskesmas Lebih Mutakhir di Tahun 2045

Guru Besar UGM Harap Pelayanan Puskesmas Lebih Mutakhir di Tahun 2045

  • 05 April 2022, 14:41 WIB
  • Oleh: Satria
  • 16373
Guru Besar UGM Harap Pelayanan Puskesmas Lebih Mutakhir di Tahun 2045

Guru Besar UGM dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Prof. dr. Hari Kusnanto, DrPH, SpKKLP, mengatakan  di tahun 2045 jumlah kasus atau pasien yang menderita penyakit diabetes, hipertensi, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal kronik, kanker, gangguan mental, dan lain sebagainya akan lebih atau bahkan sangat banyak dibandingkan sekarang. 

Pakar kesehatan masyarakat dan epidemiologi penyakit menular ini kemudian menimbang bahwa pusat layanan kesehatan sekunder layaknya rumah sakit tidak akan bisa menampung semua pasien tersebut. Jalan keluarnya maka layanan kesehatan primer layaknya puskesmas mau tidak mau harus lebih dimutakhirkan dibanding kondisi yang sekarang.  

“Jadi, tidak bisa semuanya dilayani di pusat layanan sekunder, yakni di rumah sakit sehingga membutuhkan penguatan dari layanan primer (puskesmas). Saya kira ini tidak perlu diragukan lagi,” tutur Prof. dr. Hari Kusnanto dalam webinar ‘Bedah Buku: Pemikiran Guru Besar UGM Menuju Indonesia Maju 2045 Bidang Kesehatan’ yang disiarkan melalui kanal Youtube Universitas Gadjah Mada pada Jumat, (1/4), lalu. 

Hari mengatakan walaupun kemampuan pelayanan puskesmas beserta resource atau tenaga kesehatannya sudah lebih meningkat dari sebelumnya, namun puskemas masih saja diledek hanya bisa menangani penyakit yang disingkat dengan nama “puskesmas” pula. Pus untuk pusing; Kes untuk keseleo; serta mas untuk masuk angin. 

Untuk itu, ia menekankan penguasaan dan tersedianya sarana teknologi diagnostik dan monitoring yang memadai di puskesmas masa depan. Teknologi-teknologi yang dimaksud adalah teknologi-teknologi yang sudah “ter-miniaturisasi” dan microfluid, yakni teknologi diagnostik dan monitoring yang portabel atau mudah dibawa-bawa serta hanya memerlukan sampel yang sedikit.  

Teknologi-teknologi kesehatan tersebut saat ini telah berkembang. Saat ini dengan hanya satu tetes darah saja, penyakit diabetes, kolesterol, gangguan lemak, dan lain sebagainya sudah bisa dengan mudah dideteksi oleh sebuah mesin kecil. Dengen begitu, tinggal bagaimana teknologi tersebut dapat dikuasai dan tersedia di setiap puskesmas di seluruh Indonesia. Tentu, pengembangan terhadap teknologi-teknologi untuk diagnostik dan monitoring juga sangat diharapkan kedepannya, dengan harapan bisa lebih akurat, cepat, aman, serta nyaman lagi dan lagi. 

“Sehingga (penguasan dan ketersediaan teknologi mutakhir) ini akan meningkatkan kualitas layanan kesehatan secara umum,” pungkas Prof. dr. Hari Kusnanto yang juga dikenal sebagai pakar kesehatan keluarga dan layanan primer tersebut. 

Selengkapnya, pemikiran Prof. dr. Hari Kusnanto di atas dimuat dalam buku berjudul ‘Pemikiran Guru Besar UGM Menuju Indonesia Maju 2045 Bidang Kesehatan’. Buku tersebut sudah diterbitkan dan sudah bisa didapatkan di pasaran.  Tidak hanya Prof. dr. Hari Kusnanto, Guru Besar UGM lainnya dari bidang kesehatan turut menyumbang pemikiran-pemikiran mereka untuk masa depan Indonesia di tahun 2045 mendatang. Ada yang berbicara tentang penguatan kesehatan perempuan, perihal kesehatan mental, kesehatan rongga mulut, virus, tanaman herbal, evaluasi vaksin, dan lain sebagainya. 

Penulis: Aji  

Berita Terkait

  • 9.488 Puskesmas Telah Siap Berikan Layanan Kesehatan Primer Bagi Masyarakat

    Friday,06 March 2015 - 15:42
  • PENTINGNYA PENGKODEAN PENYAKIT PENTINGNYA PENGKODEAN PENYAKIT DALAM PENCATATAN MEDIS

    Tuesday,22 November 2005 - 13:54
  • Prof Satibi Dikukuhkan Jadi Guru Besar

    Thursday,18 February 2021 - 12:35
  • Psikolog di Puskesmas, Solusi Kesehatan Jiwa di Indonesia

    Monday,12 September 2011 - 14:52
  • Sambut Indonesia Emas, Guru Besar Pegang Peran Penting

    Sunday,02 September 2018 - 21:28

Rilis Berita

  • Dosen Perikanan UGM Murwantoko Dikukuhkan sebagai Guru Besar 21 March 2023
    Dosen Departemen Perikanan, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si., dikukuhkan sebagai G
    Gloria
  • Komunitas Mahasiswa Hindu UGM Ikuti Tawur Agung di Candi Prambanan 21 March 2023
    Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Komunitas Mahasiswa Hindu Dharma (UKM
    Ika
  • 40 UMKM Mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan Produk 21 March 2023
    Sebanyak 40 pelaku UMKM mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Proses Pengolahan dan Pengemasan
    Agung
  • UGM Kembangkan Aplikasi TOMO Untuk Penanganan Tuberkulosis Resisten Obat 21 March 2023
    Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Dalam lapora
    Ika
  • Entrepreneur di Bidang Peternakan Masih Minim 21 March 2023
    Meski masih terbuka lebar Indonesia masih kekurangan entrepreneur di bidang peternakan. Data Bada
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual