Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Prof. Dr.. Ir. Sri Widodo, M.Sc., berpulang pada hari Rabu (6/4) di rumahnya yang beralamat di Sawitsari B-10, Condong Catur, Sleman. Almarhum meninggal pada usia 87 tahun 1 bulan. Meninggalkan satu istri dan lima orang anak. Sebelum dimakamkan di kompleks pemakaman UGM di Sawitsari Sleman, jenazah Sri Widodo disemayamkan di Balairung UGM untuk mendapat upacara penghormatan terakhir dari sivitas akademika.
Ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof. Mochammad Maksum, menuturkan bahwa Prof Sri Widodo dikenal sebagai sosok yang tekun dalam mendalami bidang ilmunya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai publikasi yang diterbitkan dalam bentuk buku serta hasil penelitiannya yang dimuat di jurnal nasional dan internasional. “Tidak hanya memberikan perhatian besar dalam bidang akademik, Prof Sri Widodo juga dikenal pekerja keras serta memberikan energi dan waktunya untuk pengembangan universitas,” ungkap Maksum dalam pidato sambutan pada upacara penyemayaman dan pelepasan jenazah, Kamis (7/4).
Sri Widodo di mata Maksum merupakan pria yang ramah dan santun serta selalu senantiasa memberikan kenyamanan bagi lingkungannya. “Beliau sungguh merupakan tokoh yang patut kita teladani,” katanya.
Maksum menceritakan almarhum Prof Sri Widodo merupakan Guru besar pada Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian. Selama masa hidupnya, ia mendalami bidang ekonomi pertanian agribisnis. Pada pidato pengukuhan Guru Besar pada 28 september 1993, Sri Widodo menyampaikan pidato soal ilmu ekonomi pertanian dan pembangunan. Dalam isi pidato pengukuhannya, Sri Widodo menyampaikan pentingnya pertanian dalam pembangunan Indonesia terutama dalam mewujudkan swasembada beberapa komoditi pertanian. Namun begitu, program pembangunan pertanian tidak hanya menekankan pada pelestarian sumber daya alam, namun juga pada pertumbuhan produksi dan pendapatan jangka panjang.
“Beliau menginginkan agar pemangku kepentingan baik mahasiswa, para ahli, pemerintah maupun masyarakat tertarik untuk memahami hakikat dan masalah-masalah ekonomi pertanian,” jelasnya.
Dalam daftar riwayat hidup Prof Sri Widodo yang dibacakan oleh Dekan Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., diketahui almarhum Sri Widodo menjadi dosen sejak tahun 1961. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana pertanian UGM pada tahun 1961. Pendidikan magister diselesaikan di universitas Wisconsin Madison Amerika Serikat tahun 1974. Sedangkan pendidikan doktor diselesaikan pada tahun 1986 di Universitas Tokyo Jepang.
Semasa hidupnya, Sri Widodo pernah mendapat piagam penghargaan Kesetiaan 25 tahun UGM pada tahun 1986. Penghargaan Satya Lencana Karya Satya tahun 1991 dan penghargaan Karya Bakti dari Rektor UPN tahun 1990. Selain menjadi dosen pertanian UGM, Sri Widodo juga pernah menjabat Rektor Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada tahun 1993-1997.
Penulis : Gusti Grehenson