• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Petani Paling Dirugikan dalam Perubahan Iklim Global

Petani Paling Dirugikan dalam Perubahan Iklim Global

  • 20 April 2010, 07:47 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4813

Yogya (KU) - Petani saat ini merupakan kelompok terbesar yang dirugikan karena dampak perubahan iklim global. Selain kerugian ekonomi dan kesejahteraan, perubahan iklim dikhawatirkan akan berdampak pada pertambahan angka kemiskinan dan kekurangan gizi di tingkat pedesaan.

“Perubahan iklim menyebabkan berkurangnya produktivitas petani sehingga secara langsung meningkatkan angka penduduk miskin dan kekurangan gizi kesehatan di pedesaan,” kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam pidato sambutannya yang dibacakan oleh Sekda DIY, Ir. Tri Herjun Ismadji, M.Sc., dalam pembukaan Workshop Agrometeorologi dan Pembangunan Berkelanjutan. Workshop berlangsung di Gedung Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM, Senin (19/4).

Fenomena perubahan iklim ini seharusnya perlu mendapat perhatian serius segenap pihak, terutama dari kalangan lembaga penelitian dan perguruan tinggi, untuk memberikan informasi lengkap pada petani. “Petani kita tidak tahu menghadapi perubahan iklim dan musim ini. Namun, lembaga penelitian dan perguruan tinggi belum sepenuhnya memberikan informasi ini kepada petani,” ujarnya.

Dampak perubahan iklim terhadap produktivitas petani mendesak untuk ditangani secara serius agar tidak muncul masalah sosial di masa mendatang. Sri Sultan juga mengharapkan perguruan tinggi mempersiapkan SDM berkualitas dan sarat pengetahuan untuk menangani masalah ini.

Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, Prof. Dr. Kasumbogo Untung, M.Sc., mengatakan mayoritas petani kurang mengetahui bagaimana menghadapi iklim ekstrim dan perubahan musim dalam budidaya tanaman dan usaha tani. Sementara itu, berbagai layanan informasi cuaca dan iklim yang diberikan oleh lembaga pemerintah, lembaga penelitian, dan perguruan tinggi masih jauh dari jangkauan petani untuk dapat memanfaatkan informasi tersebut.

Dengan pemberdayaan petani oleh kalangan perguruan tinggi, diharapkan para petani mampu menghadapi perubahan iklim yang khas lokasi dengan penyesuaian sikap, perilaku, dan keterampilan petani dengan kondisi iklim baru sehingga mereka tidak dirugikan.“Perubahan pola tanam, budidaya, dan berhemat dalam penggunaan air khusus di daerah hujan terbatas diharapkan dampak perubahan iklim tidak terlalu berpengaruh,” jelasnya.

Seperti disampaikan Dekan Fakultas Pertanian UGM, Prof. Ir. Triwibowo Yuwono, Ph.D., pihaknya kini tengah melakukan transfer pengetahuan untuk pemberdayaan petani dalam layanan agrometeorologi dalam menghadapi perubahan iklim.

Kegiatan transfer pengetahuan tersebut, menurut salah satu tim ahli pertanian UGM, Ir. Anjal Anie Asmara, M.Si., telah dilakukan dalam dua tahun terakhir pada kelompok tani Desa Wareng, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul. “Kita mengajarkan para petani untuk belajar adaptasi dan mitigasi. Adaptasi dengan cara siap stok benih. Untuk meminimalkan dampak, kita mengajak mereka membangun embung dengan cara memanen air di musim hujan,” terang Anjal. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Pakar UGM: Pahami Isu Perubahan Iklim dengan Benar

    Friday,23 September 2011 - 17:21
  • Seminar Dampak Perubahan Iklim

    Wednesday,13 October 2010 - 15:38
  • Pendidikan Pilar Utama Mengadaptasi Perubahan Iklim

    Tuesday,09 March 2010 - 9:17
  • Minim, Kebijakan Menghadapi Risiko Ancaman Perubahan Iklim

    Saturday,07 December 2013 - 9:18
  • FK UGM Gelar ASM 2012

    Thursday,23 February 2012 - 8:17

Rilis Berita

  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika
  • SPs UGM Lakukan Pengabdian di KHDTK Getas Blora 07 February 2023
    Sekolah Pascasarjana UGM (SPs) mengadakan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Belu
    Agung
  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual