• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Bijak Mengelola Keuangan di Momen Lebaran

Bijak Mengelola Keuangan di Momen Lebaran

  • 20 April 2022, 13:56 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 17152
Bijak Mengelola Keuangan di Momen Lebaran

Di setiap hari raya lebaran Idulfitri, masyarakat Indonesia memiliki tradisi mudik, pulang ke kampung halaman. Tahun ini diperkirakan jumlah pemudik mencapai 85 juta orang. Jumlah tersebut naik 40 persen dibanding dengan jumlah pemudik pada tahun 2019. Melonjaknya jumlah pemudik ini disebabkan tahun ini masyarakat diperbolehkan pemerintah untuk melaksanakan mudik setelah dua tahun kegiatan mudik dilarang akibat pandemi Covid-19.

Kegiatan mudik dianggap sebagai sebagai momen dimana setiap orang membelanjakan uangnya untuk membeli pakaian baru, kue lebaran, biaya transportasi hingga tradisi bagi-bagi uang lebaran pada anak-anak hingga sanak saudara.

Tradisi mudik tentu menguras uang di kantong maupun tabungan agar bisa memeriahkan lebaran bersama sanak keluarga di kampung halaman. Akan tetapi biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Menurut pakar perencana keuangan FEB UGM, Eddy Junarsin, Ph.D., musim mudik lebaran umumnya jumlah pengeluaran seseorang lebih besar dibanding dengan pendapatannya selama satu bulan. Namun begitu, pengeluaran tersebut bisa ditutupi dari hasil pemasukannya dari 11 bulan lainnya. “Ada bulan-bulan tertentu misalnya hari Idulfitri dan musim anak masuk sekolah, pengeluaran di atas penghasilan sehingga terjadi defisit. Namun, dihitung secara total tahunan bisa ditutupi. Karenanya perlu ada dana yang ditabung sebelumnya,” kata Eddy, Rabu (20/4).

Menurut Eddy, dalam mengelola perencanaan keuangan yang baik perlu ada proteksi keuangan (financial protection), proteksi kekayaan (wealth protection) dan distribusi kekayaan (wealth distribution). Meski tiga pilar ini berlaku bagi setiap orang, namun dalam praktiknya tidak mudah sesuai dengan kondisi ekonomi keuangan masing-masing. Untuk proteksi keuangan, merupakan kondisi keuangan dimana kita memiliki cukup uang untuk memenuhi pengeluaran bulanan. Oleh karena itu, minimal 10 persen dari total pendapatan setiap bulannya sebaiknya ditabung. Uang yang ditabung selain bisa dijadikan dana simpanan, namun juga bisa diperuntukan untuk kegiatan investasi. Bahkan dana tabungan itu dijadikan untuk menutupi pengeluaran selama mudik. “Kedisiplinan sangat penting untuk menabung,” ungkapnya

Sementara untuk hutang, Eddy menyebutkan rasio hutang yang sehat itu persentasenya maksimal 35 persen dari total pendapatan. “Maksimal cicilan hutang kita hanya 35 persen dari take home pay. Sisanya untuk pengeluaran rutin,” katanya.

Pengeluaran yang membengkak saat mudik lebaran, menurut Eddy, jangan sampai menambah persentase hutang baru. Penting menurutnya menjaga rasio hutang tetap di angka 35 persen. “Momen hari raya memang bukan bulan bagi kita untuk berhemat. Justru pengeluaran kita bertambah, tapi saya kira bisa ditutupi dari akumulasi dari pendapatan kita selama setahun,” katanya.

Namun begitu, kegiatan mudik lebaran bisa memberikan dampak ekonomi bagi daerah yang menjadi tujuan para pemudik. Sebab, jumlah perputaran uang diprediksi akan meningkat sehingga mampu memberikan  dampak positif ekonomi bagi masyarakat sekitar. “Pasti pendapatan akan meningkat terutama para pedagang. Inflasi juga akan naik. Ada efek positifnya,” katanya.

Penulis : Gusti Grehenson

Foto     : Freepik

Berita Terkait

  • Bijak Mengelola Keuangan di Momen Lebaran

    Wednesday,20 April 2022 - 13:56
  • Momen Idulfitri Jadi Momentum Membangun Semangat Persaudaraan

    Wednesday,11 May 2022 - 9:04
  • Epidemiolog UGM Minta Kebijakan Larangan Mudik Lebaran Dibarengi Pembatasan Mobilitas

    Friday,23 April 2021 - 13:57
  • Kebijakan Penanganan Angkutan Lebaran Belum Efektif Tekan Kerugian Produktivitas Nasional

    Friday,06 August 2010 - 9:22
  • Tips Sehat Saat Lebaran

    Tuesday,26 April 2022 - 11:21

Rilis Berita

  • UGM Ajak Perguruan Tinggi Daerah Berkolaborasi Dukung Pembangunan Smart City di IKN 31 January 2023
    Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas G
    Gloria
  • Fenomena Perpajakan di Indonesia: Sentimen terhadap Pajak Positif tapi Kepatuhan Membayar Pajak Rendah 30 January 2023
    Mahasiswa Program Doktor Ilmu Psikologi UGM, Ika Rahma Susilawati, menulis disertasi berjudul &ld
    Gloria
  • 116 Tim Ikut Olimpiade Geografi Nasional di UGM 30 January 2023
    Sebanyak 116 tim dari sekolah SMP dan SMA dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti Olimpiade
    Gusti
  • UGM dan Pemprov Bengkulu Bahas Bengkulu Leadership Program 30 January 2023
    Untuk melahirkan penerus generasi muda Bengkulu yang berkualitas di masa depan, Gubernur Bengkulu
    Agung
  • Mahasiswa UGM Buat Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas 30 January 2023
    Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan inovasi teknologi berupa aplikasi layanan ramah disabiltas y
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual