• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Menguji Keandalan Healthtech dengan Regulatory Sandbox

Menguji Keandalan Healthtech dengan Regulatory Sandbox

  • 25 April 2022, 15:26 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 5094
Menguji Keandalan Healthtech dengan Regulatory Sandbox

Di era pandemi COVID-19 masyarakat semakin familiar dengan layanan teknologi kesehatan atau healthtech, salah satunya telemedicine. Kini, hanya dengan jangkauan jari masyarakat dapat dengan mudah berkonsultasi dengan dokter, memesan obat, serta layanan kesehatan lainnya melalui aplikasi di ponsel. 

Tim Peneliti UGM yang dipimpin oleh dr. E. Elsa Herdiana Murhandarwati melakukan kajian mengenai mekanisme regulatory sandbox yang dapat diimplementasikan di sektor kesehatan digital.

“Inovasi healthtech yang bersifat disruptif menawarkan potensi sekaligus tantangan bagi Kementerian Kesehatan Indonesia dalam mengawasi dan menyusun regulasi,” ucap Elsa.

Regulatory sandbox sendiri adalah suatu mekanisme pengujian yang dilakukan dalam ruang lingkup terbatas untuk menguji keandalan suatu inovasi, fungsionalitas, maupun keamanannya.

Di Indonesia, regulatory sandbox baru diimplementasikan di sektor keuangan, oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan setiap produk fintech yang beredar di Indonesia terjamin andal, aman, dan berkualitas ketika digunakan oleh masyarakat.

Tidak hanya untuk melindungi konsumen, pendekatan ini menurutnya juga berdampak baik pada pemilik inovasi karena nilai produknya bertambah karena terbukti telah melalui proses pengujian produk yang ketat oleh tim ahli.

Untuk menjajaki tata kelola regulatory sandbox kesehatan secara keseluruhan, tim peneliti UGM melakukan uji coba pada teknologi digital yang dimanfaatkan untuk program malaria (e-Malaria).

Para pelaku healthtech diajak untuk menguji keandalan proses dan model bisnis produk inovasi mereka yang dibutuhkan dalam program malaria nasional seperti diagnostik, konsultasi, penjaminan mutu, surveilans dan kebutuhan penunjang lainnya.

“Para inovator mendaftarkan diri ke http://sandbox.kemkes.go.id sebelum Desember 2021. Selanjutnya, mereka dikelompokkan menjadi empat kluster yang sesuai dengan fokus mereka,” terang Elsa.

Para inovator kemudian akan melalui empat tahap pengujian selama bulan Januari hingga Juni 2022, yaitu evaluasi proposal, evaluasi dokumentasi produk, uji coba produk, serta monitoring dan evaluasi, dengan reviewer yang terdiri atas berbagai stakeholder.

Aspek yang dinilai meliputi substansi, fungsionalitas, keamanan produk, sampai dengan model bisnis dari setiap produk inovasi.

Tercatat per Maret 2022, terdapat 12 inovator healthtech  dengan 16 produk inovasi yang telah melalui tahap evaluasi dokumentasi produk.

Uji coba Regulatory Sandbox e-Malaria ini diharapkan dapat menjadi pijakan/dasar keluarnya regulasi tata kelola regulasi sandbox lebih lanjut yang telah dicanangkan oleh Kemenkes dalam Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.

Tidak hanya untuk penyakit malaria dan teknologi digital saja, regulasi ini juga berpotensi dikembangkan untuk semua penyakit dengan berbagai macam inovasinya.

“Regulasi ini akan menjadi payung hukum yang kuat bagi regulator, pengembang/inovator/start up di bidang kesehatan, maupun konsumen/user,” kata Elsa.

 

Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Percepatan Digitalisasi Sektor Kesehatan di Indonesia

    Thursday,17 June 2021 - 14:42
  • Regulatory sandbox : Solusi Pendukung Inovasi Kesehatan Digital di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

    Friday,02 October 2020 - 9:12
  • Tantangan Healthtech untuk Program Nirlaba dan Kemanusiaan

    Wednesday,03 March 2021 - 18:05
  • Dosen Fakultas Teknik UGM Meneliti Keandalan PLTP di Indonesia

    Tuesday,26 July 2016 - 10:18
  • Budaya Korporasi, Faktor Kontekstual Penting

    Friday,30 May 2008 - 15:12

Rilis Berita

  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria
  • Rektor UGM: Hari Lahir Pancasila Jadi Momentum Refleksikan Nilai Luhur Pancasila 01 June 2023
    UGM melaksanakan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6) di halaman Balairung UGM. U
    Ika
  • Berharap Pemilu Aman Tanpa Residu Polarisasi dan Konflik Sosial 31 May 2023
    Keinginan presiden memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual