• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Melihat Lebih Dalam Hak Berpendidikan dan Berkarier bagi Perempuan

Melihat Lebih Dalam Hak Berpendidikan dan Berkarier bagi Perempuan

  • 25 April 2022, 15:32 WIB
  • Oleh: Satria
  • 1755
  • PDF Version
Melihat Lebih Dalam Hak Berpendidikan dan Berkarier bagi Perempuan

Beberapa penelitian menunjukkan, dalam kepemimpinan menghadapi Covid-19, pemimpin perempuan dianggap dapat merespons Covid-19 dengan lebih baik. Komunikasi publik yang baik serta kemampuan kolaboratif menjadikan pemimpin wanita dianggap lebih tanggap merespons Covid-19. Hal ini tentunya dapat dicapai jika seorang perempuan mendapatkan kesempatan yang sama baik dalam berpendidikan dan berkarier.

Dalam lingkup pendidikan, dibandingkan dengan beberapa dekade sebelumnya, perempuan mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih layak. Ini dapat juga tercermin dari adanya keseimbangan komposisi perempuan dan laki laki di berbagai sekolah dan perguruan tinggi.

“Hal tersebut menandakan hal yang baik namun masih terdapat beberapa PR yaitu pendidikan perempuan ini dampaknya belum sampai kepada kesejahteraan atau peluang kiprahnya dalam pekerjaan,” ungkap Prof. dr. Ova Emilia, MMedEd,PhD, SpOG(K) dalam Talkshow Kartini Masa Kini: Peran Perempuan Menuju Endemi CHBP FK-KMK UGM pada Jumat (21/4).

Artinya, Ova menjelaskan, perempuan saat berkarier memiliki berbagai tantangan dilema. Yang mana dilema ini menghambat peningkatan karier perempuan sehingga fokus kesetaraan ini seharusnya lebih dari sekedar pendidikan yaitu hingga mendapat kesempatan yang sama dalam berkarier bagi perempuan.

Secara data, pendidikan sudah dapat memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan. Ironisnya, jika melihat data lebih mendalam masih terdapat kesenjangan pendidikan bagi perempuan di beberapa daerah. Faktor sosial, budaya, ekonomi dan geografis masih menjadi alasan adanya kesenjangan pendidikan bagi perempuan.

“Salah satunya adalah pernikahan usia dini yang menghambat perempuan mendapatkan pendidikan dan berkarier,” ungkap Ova.

Pernikahan dini  dan hubungan seks bebas di bawah umur ini menyempitkan kesempatan perempuan untuk dapat melanjutkan pendidikannya dan kariernya. Ova menjelaskan perlu ada beberapa regulasi yang terkait dengan hal tersebut. Namun, yang terpenting adalah upaya pencegahan. Edukasi publik terkait pernikahan dini perlu ditekankan pada berbagai unit masyarakat.

“Berdasarkan data terakhir, di Indonesia 67% wilayah darurat pernikahan dini dengan berbagai alasan,” ungkap Ova.

Terhambatnya hak untuk pendidikan, kerentanan kekerasan dan pelecehan meningkat, serta hilangnya hak kesehatan menjadi dampak negatif dari adanya pernikahan dini yang akan dialami oleh perempuan. Disamping itu, kemungkinan kematian anak dalam kandungan juga akan dihadapi oleh ibu usia dini. Tak hanya sampai di situ, generasi yang dihasilkan memiliki kerentanan prematur, kurang gizi, dan stunting yang tinggi.

“Ini kewajiban kita semua untuk bisa mencegah mempromosikan pernikahan usia dini,” tutur Ova.

Penulis: Khansa

Berita Terkait

  • Pengaruh Pendidikan Terhadap Perilaku Ekonomi Perempuan

    Monday,16 April 2007 - 13:59
  • Belum Ada Acuan Kebijakan untuk Mewujudkan Tingkat Fertilitas yang Konstan

    Saturday,29 May 2021 - 15:47
  • Peran Perempuan dalam Kemajuan Bangsa

    Wednesday,21 April 2021 - 22:30
  • Mengungkap Konstruksi Karier di Era Boundaryless Workplace

    Wednesday,25 July 2018 - 14:19
  • Perempuan Tangguh di Masa Pandemi

    Thursday,10 March 2022 - 8:47

Rilis Berita

  • UGM Segera Bangun Kawasan Kerohanian 21 May 2022
    UGM akan memulai pembangunan Kawasan Kerohanian dengan sejumlah bangunan untuk mewadahi kegiatan
    Satria
  • Rektor UGM Pastikan Pelaksanaan UTBK 2022 di UGM Berjalan Lancar 21 May 2022
    Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng., melakukan peninjauan pelak
    Ika
  • Rektor Resmikan Wisma MIC UGM 21 May 2022
    Ika
  • Pembukaan Rangkaian Dies Natalis Fakultas Filsafat UGM ke-55 21 May 2022
    Rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Filsafat UGM resmi dibuka, Jumat (20/5). Acara pembuk
    Satria
  • Harapan Warga UGM Pada Rektor Baru 20 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., terpilih sebagai Rektor UGM periode 2022-2
    Ika

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual