• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Melihat Lebih Dalam Hak Berpendidikan dan Berkarier bagi Perempuan

Melihat Lebih Dalam Hak Berpendidikan dan Berkarier bagi Perempuan

  • 25 April 2022, 15:32 WIB
  • Oleh: Satria
  • 3589
Melihat Lebih Dalam Hak Berpendidikan dan Berkarier bagi Perempuan

Beberapa penelitian menunjukkan, dalam kepemimpinan menghadapi Covid-19, pemimpin perempuan dianggap dapat merespons Covid-19 dengan lebih baik. Komunikasi publik yang baik serta kemampuan kolaboratif menjadikan pemimpin wanita dianggap lebih tanggap merespons Covid-19. Hal ini tentunya dapat dicapai jika seorang perempuan mendapatkan kesempatan yang sama baik dalam berpendidikan dan berkarier.

Dalam lingkup pendidikan, dibandingkan dengan beberapa dekade sebelumnya, perempuan mendapatkan fasilitas pendidikan yang lebih layak. Ini dapat juga tercermin dari adanya keseimbangan komposisi perempuan dan laki laki di berbagai sekolah dan perguruan tinggi.

“Hal tersebut menandakan hal yang baik namun masih terdapat beberapa PR yaitu pendidikan perempuan ini dampaknya belum sampai kepada kesejahteraan atau peluang kiprahnya dalam pekerjaan,” ungkap Prof. dr. Ova Emilia, MMedEd,PhD, SpOG(K) dalam Talkshow Kartini Masa Kini: Peran Perempuan Menuju Endemi CHBP FK-KMK UGM pada Jumat (21/4).

Artinya, Ova menjelaskan, perempuan saat berkarier memiliki berbagai tantangan dilema. Yang mana dilema ini menghambat peningkatan karier perempuan sehingga fokus kesetaraan ini seharusnya lebih dari sekedar pendidikan yaitu hingga mendapat kesempatan yang sama dalam berkarier bagi perempuan.

Secara data, pendidikan sudah dapat memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan. Ironisnya, jika melihat data lebih mendalam masih terdapat kesenjangan pendidikan bagi perempuan di beberapa daerah. Faktor sosial, budaya, ekonomi dan geografis masih menjadi alasan adanya kesenjangan pendidikan bagi perempuan.

“Salah satunya adalah pernikahan usia dini yang menghambat perempuan mendapatkan pendidikan dan berkarier,” ungkap Ova.

Pernikahan dini  dan hubungan seks bebas di bawah umur ini menyempitkan kesempatan perempuan untuk dapat melanjutkan pendidikannya dan kariernya. Ova menjelaskan perlu ada beberapa regulasi yang terkait dengan hal tersebut. Namun, yang terpenting adalah upaya pencegahan. Edukasi publik terkait pernikahan dini perlu ditekankan pada berbagai unit masyarakat.

“Berdasarkan data terakhir, di Indonesia 67% wilayah darurat pernikahan dini dengan berbagai alasan,” ungkap Ova.

Terhambatnya hak untuk pendidikan, kerentanan kekerasan dan pelecehan meningkat, serta hilangnya hak kesehatan menjadi dampak negatif dari adanya pernikahan dini yang akan dialami oleh perempuan. Disamping itu, kemungkinan kematian anak dalam kandungan juga akan dihadapi oleh ibu usia dini. Tak hanya sampai di situ, generasi yang dihasilkan memiliki kerentanan prematur, kurang gizi, dan stunting yang tinggi.

“Ini kewajiban kita semua untuk bisa mencegah mempromosikan pernikahan usia dini,” tutur Ova.

Penulis: Khansa

Berita Terkait

  • Pengaruh Pendidikan Terhadap Perilaku Ekonomi Perempuan

    Monday,16 April 2007 - 13:59
  • Belum Ada Acuan Kebijakan untuk Mewujudkan Tingkat Fertilitas yang Konstan

    Saturday,29 May 2021 - 15:47
  • Peran Perempuan dalam Kemajuan Bangsa

    Wednesday,21 April 2021 - 22:30
  • Mengungkap Konstruksi Karier di Era Boundaryless Workplace

    Wednesday,25 July 2018 - 14:19
  • Postfeminisme Sumbang Gagasan Baru

    Tuesday,03 May 2016 - 21:09

Rilis Berita

  • UGM Raih Paritrana Award Kategori Pelayanan Publik 02 February 2023
    Universitas Gadjah Mada berhasil meraih penghargaan Paritrana Award 2022 tingkat
    Gloria
  • Mahasiswa S1 Antropologi Budaya Lakukan Penelitian Kehidupan Petani Sayur di Brebes 01 February 2023
    Sebanyak 80 mahasiswa Program Pendidikan S1 Antropologi Budaya, Fakultas Ilmu Budaya Universitas
    Agung
  • Pakar UGM: Penting Bangun Relasi Sosial Dengan Lingkungan Untuk Cegah Penculikan Anak 01 February 2023
    Informasi tentang penculikan anak baik melalui media sosial maupun pemberitaan dalam beberapa wak
    Ika
  • UGM dan SUTD Singapura Gelar Pembelajaran Kolaborasi Antarmahasiswa 01 February 2023
    Departemen Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (DTMI FT UGM) bekerj
    Gusti
  • FTP UGM Bina Warga Sambak Magelang Kembangkan Digitally Agro Edutourism 01 February 2023
    Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM mendampin
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual