• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting

Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting

  • 15 May 2022, 06:49 WIB
  • Oleh: Satria
  • 4479
 Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting

Kita mesti mencegah generasi mendatang dari stunting. Stunting atau perawakan pendek sebetulnya adalah masalah kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Oleh karena kekurangan gizi dalam waktu lama, maka timbul masalah gizi kronis sehingga mengganggu pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak pada penderita.  

“Bila stunting, maka paling tidak, 20 atau 30 tahun yang akan datang, maka anak-anak (penderita stunting) ini akan menjadi suatu generasi dengan kualitas yang kurang baik. Oleh karena itu, perlu kita usahakan agar generasi kedepan menjadi semakin baik dan semakin unggul,” tutur Guru Besar bidang Pendidikan Kedokteran, Prof. dr. Ova Emilia, dalam video edukasi berjudul ‘Stunting – Deteksi dan Intervensi’ yang dipuyblikasikan melalui kanal Youtube UGM Channel pada Senin, (9/5). 

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dr. Ova menjelaskan bahwa stunting disebabkan oleh kondisi kekurangan nutrisi sebelum hamil, kondisi kekurangan nutrisi pada saat hamil, kehamilan pada usia remaja, kemudian karena memberikan makanan penganti ASI yang berkualitas rendah, karena interval kehamilan yang terlalu dekat, serta karena infeksi berulang.  

“Jadi, faktor penyebab utama stunting dapat kita ringkas menjadi tiga hal, yakni karena pertumbuhan dalam rahim yang terlambat atau disebut dengan ‘janin tumbuh lambat’, kemudian yang kedua ialah nutrisi yang tidak kuat untuk mendukung pertumbuhan, dan yang ketiga adalah infeksi,” jelas dr. Ova. 

Maka dari itu, untuk mencegah stunting, salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah 1.000 hari pertama kehidupan generasi mendatang. 1000 hari pertama disini dimulai dari perkembangan dalam rahim ibu (kehamilan) sampai 2 tahun pertama setelah melahirkan. Kita mesti memastikan bahwa generasi mendatang mendapatkan asupan gizi yang cukup pada fase tersebut. 

Dokter Ova menjelaskan selama periode 1.000 hari pertama itu terdapat kejadian pertumbuhan dan perkembangan dari organ-organ tubuh. Organ utama yang tumbuh dan berkembang adalah otak yang akan memengaruhi kepandaian atau kemampuan kognitif dari sang anak. Oleh karena itu, pemenuhan nutrisi sangat penting pada fase tersebut.

Dokter Ova menegaskan bahwa pencegahan stunting ini tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan. Sebab, stunting turut bergantung kepada permasalahan ketahanan atau kecukupan pangan, keterjangkauan dan akses pangan, kondisi higienis lingkungan sekitar, norma masyarakat, dan lain sebagainya. 

Dalam video edukasi tersebut, dr. Ova juga menuturkan beberapa tips untuk mengetahui apakah nutrisi pada anak sudah tercukupi atau belum. Silahkan tonton video lengkapnya disini. 

Penulis: Aji 

Berita Terkait

  • Tekan Stunting, UGM dan Danone Luncurkan Buku Seri Cegah Stunting

    Thursday,28 July 2022 - 8:20
  • Generasi Milenial Kunci Masa Depan Bangsa Lebih Sehat

    Wednesday,29 January 2020 - 16:09
  • Program Eradikasi Stunting Melalui Pemberian Telur Alfalfa

    Friday,24 December 2021 - 13:14
  • Komitmen FKKMK UGM Atasi Stunting di Yogyakarta

    Monday,05 December 2022 - 18:33
  • SKK UGM Gelar Pelatihan Penanggulangan dan Penanganan Bahaya Kebakaran

    Wednesday,07 April 2010 - 15:58

Rilis Berita

  • UGM Cetak Doktor Double Degree Pertama Kerja Sama Fakultas Biologi UGM-University of Montpellier 27 January 2023
    UGM berhasil meluluskan doktor program double degree pertama kerja sama antara program Doktor Bio
    Ika
  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria
  • Kolaborasi Berbagai Institusi Dukung Revolusi Mental untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 26 January 2023
    Universitas Gadjah Mada menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Menta
    Gloria
  • UGM-Pemprov DIY Akan Sinergikan KKN 25 January 2023
    Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Provinsi DIY akan melakukan sinergi pelaksanaan Kuliah
    Satria
  • Alumnus Geografi UGM Raih Indonesia Brand Champions 2023 25 January 2023
    Novita Anggraeni, salah satu alumnus Fakultas Geografi UGM, kembali mendapatkan penghargaan berka
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual