• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting

Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting

  • 15 May 2022, 06:49 WIB
  • Oleh: Satria
  • 346
  • PDF Version
 Mari Cegah Generasi Mendatang dari Bahaya Stunting

Kita mesti mencegah generasi mendatang dari stunting. Stunting atau perawakan pendek sebetulnya adalah masalah kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Oleh karena kekurangan gizi dalam waktu lama, maka timbul masalah gizi kronis sehingga mengganggu pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak pada penderita.  

“Bila stunting, maka paling tidak, 20 atau 30 tahun yang akan datang, maka anak-anak (penderita stunting) ini akan menjadi suatu generasi dengan kualitas yang kurang baik. Oleh karena itu, perlu kita usahakan agar generasi kedepan menjadi semakin baik dan semakin unggul,” tutur Guru Besar bidang Pendidikan Kedokteran, Prof. dr. Ova Emilia, dalam video edukasi berjudul ‘Stunting – Deteksi dan Intervensi’ yang dipuyblikasikan melalui kanal Youtube UGM Channel pada Senin, (9/5). 

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, dr. Ova menjelaskan bahwa stunting disebabkan oleh kondisi kekurangan nutrisi sebelum hamil, kondisi kekurangan nutrisi pada saat hamil, kehamilan pada usia remaja, kemudian karena memberikan makanan penganti ASI yang berkualitas rendah, karena interval kehamilan yang terlalu dekat, serta karena infeksi berulang.  

“Jadi, faktor penyebab utama stunting dapat kita ringkas menjadi tiga hal, yakni karena pertumbuhan dalam rahim yang terlambat atau disebut dengan ‘janin tumbuh lambat’, kemudian yang kedua ialah nutrisi yang tidak kuat untuk mendukung pertumbuhan, dan yang ketiga adalah infeksi,” jelas dr. Ova. 

Maka dari itu, untuk mencegah stunting, salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah 1.000 hari pertama kehidupan generasi mendatang. 1000 hari pertama disini dimulai dari perkembangan dalam rahim ibu (kehamilan) sampai 2 tahun pertama setelah melahirkan. Kita mesti memastikan bahwa generasi mendatang mendapatkan asupan gizi yang cukup pada fase tersebut. 

Dokter Ova menjelaskan selama periode 1.000 hari pertama itu terdapat kejadian pertumbuhan dan perkembangan dari organ-organ tubuh. Organ utama yang tumbuh dan berkembang adalah otak yang akan memengaruhi kepandaian atau kemampuan kognitif dari sang anak. Oleh karena itu, pemenuhan nutrisi sangat penting pada fase tersebut.

Dokter Ova menegaskan bahwa pencegahan stunting ini tidak hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan. Sebab, stunting turut bergantung kepada permasalahan ketahanan atau kecukupan pangan, keterjangkauan dan akses pangan, kondisi higienis lingkungan sekitar, norma masyarakat, dan lain sebagainya. 

Dalam video edukasi tersebut, dr. Ova juga menuturkan beberapa tips untuk mengetahui apakah nutrisi pada anak sudah tercukupi atau belum. Silahkan tonton video lengkapnya disini. 

Penulis: Aji 

Berita Terkait

  • Generasi Milenial Kunci Masa Depan Bangsa Lebih Sehat

    Wednesday,29 January 2020 - 16:09
  • Program Eradikasi Stunting Melalui Pemberian Telur Alfalfa

    Friday,24 December 2021 - 13:14
  • SKK UGM Gelar Pelatihan Penanggulangan dan Penanganan Bahaya Kebakaran

    Wednesday,07 April 2010 - 15:58
  • 8,8 Juta Anak Indonesia Alami Stunting

    Tuesday,26 January 2016 - 15:33
  • Sistem Peringatan Dini Longsor Buatan UGM Jadi Standar Internasional

    Friday,16 March 2018 - 16:26

Rilis Berita

  • “Baik, Nanti Kita Koordinasikan..” 27 May 2022
    Ada yang menarik
    Gusti
  • Prof Ova Emilia Dilantik Sebagai Rektor UGM 2022-2027 27 May 2022
    Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Ga
    Ika
  • Wisuda UGM Kembali Digelar Secara Luring 25 May 2022
    Untuk pertama kalinya semenjak pandemi Covid-19, upacara wisuda kembali diselengg
    Gloria
  • UGM-Pemprov DKI-Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran Kerja Sama Penataan Kawasan dan Tridarma 25 May 2022
    Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemprov DKI Jakarta, Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran melak
    Ika
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik 25 May 2022
    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau sehingga
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 30May International Academic Conference on Tourism (INTACT) 2022 ...
  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual