• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan

Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan

  • 16 May 2022, 07:18 WIB
  • Oleh: Satria
  • 10525
 Tantangan Pembangunan Industri Sawit Indonesia yang Berkelanjutan

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, Dipl., Ing, mengatakan bahwa minyak kelapa sawit merupakan komoditas unggulan Indonesia. Sementara kelangkaan minyak kelapa sawit yang dialami saat ini menurutnya disebabkan oleh peningkatan permintaan di pasar global.

“Pemerintah secara intensif menerbitkan serangkaian paket kebijakan dalam upaya untuk menstabilisasi harga minyak goreng kelapa sawit di dalam negeri,” ujarnya pada dalam Simposium dan Focus Group Discussion Perkelapasawitan Indonesia tahun 2022, Sabtu (14/5).

Nurwan menuturkan, Kementerian Perdagangan akan terus berkomitmen dalam rangka stabilisasi harga minyak goreng kelapa sawit. Hingga saat ini kebijakan pemerintah masih melakukan pemberhentian ekspor minyak kelapa sawit yang artinya akan berdampak pada penerimaan devisa negara. Ia berharap kebijakan terkait kelapa sawit ini dapat terus dikaji bersama dan dilakukan penyesuaian agar kelangkaan minyak kelapa sawit dapat teratasi.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh FTP UGM, PATPI, MAKSI, dan INSTIPER Yogyakarta, Dr. Darmono Taniwiryono, Ketua Umum MAKSI, mengungkapkan saat ini Indonesia menghadapi tantangan makro yaitu ketidakseimbangan kepemilikan kebun dan teknologi antara pihak swasta, rakyat, dan negeri. Akibatnya perkebunan negara sekedar menghasilkan CPO dan perkebunan rakyat hanya menghasilkan TBS.

“Perkebunan negara sebagai pemilik kebijakan tidak berkembang sama sekali,” jelasnya.

Dampaknya negara tidak memiliki kemampuan untuk meregulasi harga minyak kelapa sawit. Menurut Darmono, keseimbangan kepemilikan lahan dan teknologi dapat menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memiliki kekuatan yang dapat meregulasi komoditas kelapa sawit.

Menambahkan gagasan Darmono, Dr. Ir. Tungkot Sipayung, Direktur Eksekutif PASPI, menjelaskan Indonesia perlu industri minyak kelapa sawit yang berkelanjutan.

“Sustainability kita harus kita perbaiki kedepannya,” ungkapnya. Artinya, untuk mengelola industri sawit perlu adanya desain manajemen baru yang dapat memaksimalkan social welfare.

Turut serta mengungkapkan tantangan industri minyak kelapa sawit, Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc, Guru Besar FTP UGM, yang mengatakan bahwa pandangan jelek terkait dengan minyak kelapa sawit jadi penghambat industri kelapa sawit. Baik dari media dan industri serentak menolak keberadaan minyak kelapa sawit. Padahal, berdasarkan penelitian di berbagai negara minyak kelapa sawit tidak memberikan pengaruh buruk bagi tubuh.

“Jika minyak sawit terus dikritik artinya untuk itu kepentingan perlindungan produk atau minyak nabati mereka yang mengkritik,” ujarnya.

Dalam paparan penutup, Harsawardana mengungkapkan melalui pendidikan yang baik dapat menjadi salah satu upaya mewujudkan industri minyak kelapa sawit yang berkelanjutan.

“Standarisasi menjadi kunci dari industri sehingga SDM berkualitas diperlukan untuk menghadapi permasalahan tersebut,” jelasnya.

Dengan pendidikan berkualitas dan memberikan proyek sesuai dengan apa yang akan dihadapi di lapangan harapannya akan meningkatkan kompetensi SDM.

Penulis: Khansa

Berita Terkait

  • Membongkar Mitos Industri Minyak Sawit Indonesia

    Sunday,31 July 2016 - 20:19
  • UGM dan LPDP Kerjasama Pengembangan Integrasi Sawit-Sapi

    Thursday,12 December 2013 - 9:17
  • Raih Penghargaan Usai Olah Limbah Sawit jadi Hidrogen

    Wednesday,15 November 2017 - 14:43
  • Uni Eropa: Produk Hasil Hutan dan CPO RI Belum Sepenuhnya Ramah Lingkungan

    Wednesday,21 May 2014 - 15:13
  • Mahasiswa FTP UGM Juara 1 NFTC 2018

    Wednesday,13 June 2018 - 5:49

Rilis Berita

  • Pakar UGM Jelaskan Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Mental 20 March 2023
    Dalam hitungan hari umat muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Melaksanakan ibadah puasa
    Ika
  • CfDS dan Perludem Bahas Peranan Teknologi Digital dalam Pemilu 2024 20 March 2023
    Penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 merupakan kegiatan yang digelar dalam rangka menjaga keberlangs
    Agung
  • Universitas Gadjah Mada dan Western Sydney University Bertukar Pengalaman Implementasi SDGs 20 March 2023
    Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Western Sydney University (WSU) menga
    Gloria
  • UGM Penerima Beasiswa LPDP Terbesar 20 March 2023
    Kelurahan LPDP UGM Bahagia menyelenggarakan Welcoming Awardee di Auditorium Harjono Danoesastro F
    Agung
  • Raih Doktor Usai Kaji Potensi Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Untuk Pakan Ternak 20 March 2023
    Penelitian penggunaan minyak atsiri lengkuas pada pakan sapi perah menjadi puncak kajian Dewi Rat
    Agung

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual