Universitas Gadjah Mada akan segera memulai pembangunan gedung Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM. GIK merupakan bangunan yang memiliki fungsi sebagai fasilitas kemahasiswaan dan menjadi tempat bertemunya mahasiswa dari berbagai fakultas dan sekolah.
“Pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas sudah pada tahap segera dimulai. Dalam waktu tidak lama peletakan batu pertama bisa dilakukan,” ucap Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.End., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., Selasa (24/5).
Peletakan batu pertama pembangunan GIK rencananya dilakukan Juni mendatang untuk menandai dimulainya proses pembangunan.
Hal ini ia sampaikan pada acara Kunjungan Lapangan dan Laporan Progres Pembangunan GIK yang menghadirkan para pimpinan UGM beserta perwakilan dari pihak pendukung seperti Kementrian PUPR, serta pemerintah Kabupaten Sleman dan Pemerintah Provinsi DIY.
Gelanggang Inovasi dan Kreativitas akan dibangun di lahan seluas 49.500 m2 yang terletak di sisi barat Jalan Pancasila, dengan tapak bangunan direncanakan seluas 19.817,50 m2. Bangunan ini memiliki 3 lantai dengan bagian atap yang difungsikan sebagai ruang terbuka.
Proses perencanaan dan persiapan pembangunan GIK, terang Rektor, melibatkan kontribusi serta dukungan banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan ini ia menyampaikan apresiasi bagi setiap pihak yang terlibat, baik dari internal UGM maupun lembaga-lembaga terkait, yang telah mengupayakan banyak hal bagi persiapan pembangunan GIK.
Ia juga berharap proses pembangunan akan berjalan dengan lancar sehingga bangunan ini dapat segera selesai dan dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas yang positif.
“Kita harus all out dan bekerja keras menangani Gelanggang Inovasi dan Kreativitas, harapannya ini betul-betul menjadi sarana prasarana yang berfungsi dengan baik dan membanggakan, serta bisa menjadi model bagi perguruan tinggi lainnya,” kata Rektor.
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto, menerangkan bahwa Gelanggang Inovasi dan Kreativitas disiapkan untuk memenuhi kebutuhan ruang dengan berbagai kemanfaatan.
Bangunan GIK sendiri terbagi ke dalam tiga zona, yaitu Zona Kepemimpinan di sisi selatan bagi organisasi mahasiswa seperti BEM dan Menwa, Zona Inovasi Teknologi dan Kewirausahaan di bagian tengah, serta Zona Seni dan Budaya di sisi utara.
“Bangunan ini akan menjadi salah satu ikon tidak hanya di UGM tetapi juga di Jogja. Desainnya sangat baik, tinggal bagaimana mengawal agar pembangunan terlaksana dengan baik,” kata Bambang.
Keberadaan GIK diharapkan akan menghasilkan generasi dengan kemampuan emerging skills, mampu menyelesaikan masalah melalui pendekatan interdisiplin, berkarakter inovatif dan kolaborasi yang kuat, serta berkontribusi pada kemanusiaan dan kemajuan bangsa.
GIK dirancang dengan sejumlah ekosistem pendukung, yaitu talent development, personalized learning, longlife learning, interdisciplinary competence and standard application, future leadership, serta innovation in humanity and nation contribution.
Di dalam GIK terdapat sejumlah fasilitas seperti auditorium, pusat pelayanan terpadu mahasiswa, pusat kebugaran dan lapangan olahraga, dan fasilitas pendukung lainnya. Proses pembangunan direncanakan selesai pada tahun 2024 mendatang.
“Gelanggang sudah sejak lama menjadi tempat berkumpul insan akademis. Bangunan ini nantinya juga akan menjadi tempat berjumpa antarkeilmuan di UGM yang punya 283 program studi,” imbuh Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr.
Penulis: Gloria
Foto: Firsto