• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik

Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik

  • 25 May 2022, 15:21 WIB
  • Oleh: Agung
  • 7263
Manajemen Logistik Terpadu Strategi Efektif Turunkan Biaya Logistik

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah lebih dari 17.000 pulau sehingga memiliki tantangan tersendiri dalam manajemen logistik. Manajemen logistik yang terpadu sangat diperlukan sehingga layanan ke masyarakat sebagai pengguna menjadi lebih baik untuk meminimalkan biaya logistik.

Menurut Wakhid Slamet Ciptono, M.B.A., M.P.M., Ph.D dunia saat ini berada pada masa VUCA (Volality, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang penuh ketidakpastian. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya yang tepat sebagai proteksi dalam menghadapi ketidakpastian tersebut. 

“Salah satu yang perlu dilakukan adalah mewujudkan good dynamics goverment sebagai upaya mewujudkan manajemen logistik terpadu," ujarnya, di Pustral UGM, Rabu (25/5) saat menjadi pembicara webinar dengan topik “Manajemen Logistik Terpadu di Negara Kepulauan: Isu, Permasalahan dan Solusi Pemecahannya”. 

Menurutnya, saat ini terdapat beberapa isu dan permasalahan logistik nasional yang perlu dicari solusinya. Ia menyebutkan beberapa isu tersebut adalah belum seimbangnya supply-demand barang, belum seimbangnya perdagangan barang wilayah Barat – Timur Indonesia dan antara daerah yang sudah berkembang dengan daerah 3TP.

Selain itu, belum optimalnya kinerja infrastruktur pendukung aktivitas logistik (konektivitas logistik), serta koordinasi antar pelaku logistik yang belum berjalan efektif. Hal tersebut tentu berdampak sistem logistik nasional saat ini yang kurang efektif dan efisien sehingga berdampak pada sektor lainnya.

Kinerja logistik nasional ini dapat dilihat pada skor Logistic Performance Index (LPI). Skor LPI Indonesia dari tahun ke tahun 2010-2018 cukup fluktuatif tetapi cenderung terus mengalami peningkatan.

“Skor LPI Indonesia secara rata-rata masih di bawah target sasaran Sistem Logistik Nasional (Sislognas) sebesar 3,5. Hal tersebut perlu menjadi perhatian semua pihak untuk terus berupaya melakukan perbaikan kinerja logistik nasional," terang tim ahli Pustral UGM yang juga pengajar pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.

Dia menyampaikan ketidakseimbangan perdagangan wilayah Barat dan wilayah Timur Indonesia juga menjadi penyebab ketimpangan kinerja rantai pasok dan logistik. Wilayah Timur Indonesia hanya menyumbang sekitar 15 – 20 persen  total volume barang.

Beberapa program pemerintah seperti tol laut, disebutnya, belum mampu mengatasi masalah ketimpangan tersebut. Dalam upaya menciptakan biaya logistik yang lebih efisien, manajemen logistik terpadu merupakan strategi yang efektif dalam upaya menurunkan biaya logistik.

Regulasi yang dimiliki Indonesia berupa Sislognas saat ini, dinilainya sudah sangat baik. Meski begitu, diperlukan adanya pembaruan terkait aspek teknologi untuk mengakomodasi kondisi global yang terus berkembang.

Dalam Sislognas ini terdapat 7 key driver yang menjadi faktor kunci dalam upaya memperbaiki sistem logistik nasional. Untuk mewujudkan Manajemen Logistik yang terpadu dibutuhkan koordinasi tidak hanya di level pemerintah dalam hal regulasi, tetapi juga aspek operasional dalam implementasi di lapangan.

Di akhir pemaparan, ia pun menegaskan bahwa untuk mengubah manajemen logistik menuju manajemen logistik yang terpadu dibutuhkan integrasi pada level mikro yang meliputi Operational Excellence, level messo yang terkait dengan Business Process Development, level makro dalam bentuk Good and Dynamic Governance, serta level mundo yang menyangkut Global Ecosystem Coordinating & Networking for Sustaining Global Operations and Innovation.

Webinar dengan topik “Manajemen Logistik Terpadu di Negara Kepulauan: Isu, Permasalahan dan Solusi Pemecahannya” diselenggarakan Pusat Studi Transportasi dan Logistik UGM. Webinar yang mendapat sambutan oleh banyak peserta ini diharapkan dapat menjadi media diskusi berbagai stakeholder untuk memberikan masukan kebijakan manajemen logistik di negara kepulauan agar sistem logistik dapat berjalan dengan optimal.

Webinar dipandu moderator Dwi Ardianta Kurniawan, ST., M. Sc. dari Pustral UGM. Acara yang dibuka dibuka oleh Prof. Bambang Agus Kironoto selaku Caretaker Pustral UGM diikuti sekitar 120 peserta yang berasal dari instansi pusat, daerah, dan para akademisi.

Saat membuka, Bambang menyampaikan Manajemen Logistik Terpadu merupakan suatu kegiatan manajemen logistik yang meliputi bidang operasi logistik dan bidang koordinasi logistik. Bidang Operasi Logistik, merupakan kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik seperti pengangkutan produk kepada langganan.

“Bidang Koordinasi Logistik menyangkut pada kegiatan-kegiatan komunikasi dan perencanaan. Bidang ini meliputi identifikasi kebutuhan pergerakan dan penetapan rencana untuk memadukan seluruh operasi logistik, antara lain peramalan, pengolahan pesanan, perencanaan operasi, serta perencanaan kebutuhan material," katanya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : Jojonomic

 

Berita Terkait

  • UGM dan Asosiasi Logistik Forwader Indonesia Kerja Sama Bidang Logistik

    Friday,10 November 2017 - 13:11
  • UGM-National University of Singapore Kerjasama Pengembangan Logistik Kemanusiaan

    Wednesday,31 October 2012 - 13:45
  • 39 Mahasiswa Indonesia dan Eropa Belajar Manajemen Logistik

    Tuesday,07 July 2015 - 9:51
  • Sistem Logistik Nasional Masih Komersial Bisnis

    Thursday,15 July 2010 - 8:41
  • Sislognas Antisipasi Mahalnya Trasportasi Perdagangan Kawasan

    Thursday,03 May 2012 - 16:22

Rilis Berita

  • FH UGM Gelar Konferensi Internasional Soal Problem Hukum di Era Pasca Pandemi 09 February 2023
    Program Studi Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menggelar konferensi intern
    Gusti
  • UGM Jamin Tidak Ada Mahasiswa Berhenti Kuliah Karena Persoalan Biaya 09 February 2023
    Universitas Gadjah Mada berkomitmen mendukung para mahasiswa untuk dapat menjalani perkuliahan hi
    Satria
  • Pukat UGM Sesalkan Kemunduran Pemberantasan Korupsi di Indonesia 08 February 2023
    Peneliti Pusat Kajian AntiKorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yuris Rezha Kur
    Gusti
  • Belajar dari Gempa Turki, Masyarakat Perlu Memiliki Rencana Evakuasi Mandiri 07 February 2023
    Bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,8 melanda Turki dan Suriah pada hari Selasa (6/2) kemarin.
    Gusti
  • Aplikasi Layanan Ramah Disabilitas Buatan Mahasiswa Difabel UGM Raih Perak di IPITEX Bangkok 07 February 2023
    Aplikasi layanan ramah disabilitas buatan mahasiswa penyandang disabilitas daksa dari Departemen
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual