• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mengenal Gangguan Mental Umum

Mengenal Gangguan Mental Umum

  • 31 May 2022, 10:11 WIB
  • Oleh: Satria
  • 25236
Mengenal Gangguan Mental Umum

Center for Public Mental Health (CPMH) Fakultas Psikologi UGM menyelenggarakan kuliah online bertemakan “Gangguan Jiwa Umum : Gangguan Mood” pada Jumat, (27/5).

Nurul Kusuma Hidayati, M.Psi., Psikolog memaparkan bahwa Common mental disorders (CMD) atau gangguan mental umum adalah gangguan yang memilki prevalensi tinggi di dalam populasi. Gangguan mental ini menjangkiti suasana hati atau perasaan seseorang, memiliki gejala yang sedang hingga parah, dapat berlangsung mulai dari bulanan hingga tahunan.

“Sehingga penting bagi kita untuk mengetahui apa saja gangguan mental umum dan bagaimana kaitan gangguan suasana hati dalam CMD,” paparnya.

Nurul menyampaikan bahwa beberapa pihak menggolongkan gangguan mental tertentu sebagai gangguan mental umum. World Health Organization (WHO) menganggap gangguan depresi dan kecemasan sebagai gangguan mental umum.

Gangguan depresi menurut Nurul mencakup gangguan regulasi suasana hati, gangguan depresi major, gangguan depresi persisten (dysthymia), dan gangguan lainnya yang berhubungan dengan depresi. Sedangkan karakteristik utama dari gangguan jiwa depresi adalah adanya kesedihan,kekosongan, atau suasana mudah marah atau terganggu, disertai dengan perubahan somatis (lelah, letih, rasa sakit dan nyeri fisik) dan kognitif yang berdampak signifikan pada kapasitas fungsi individu.

“Depresi memiliki dampak yang signifikan pada individu. Individu yang mengalami depresi dapat merasa membutuhkan upaya yang besar untuk bekerja, mengasuh anak terasa seperti beban, dan bunuh diri terlibat sebagai pilihan solusi permasalahan yang dihadapi. Selain itu, depresi juga berhubungan dengan masalah kesehatan fisik, dan dapat juga berdampal pada generasi selanjutnya,” ujar Nurul.

Wirdatul Anisa, M.Psi., Psikolog menambahkan bahwa depresi disebabkan oleh banyak faktor. Pertama, faktor genetik. Gangguan depresi secara moderat ditentukan oleh faktor genetis.  Kedua, faktor neurotransmitter. Beberapa neurotransmitter yang berperan dalam gangguan suasana hati diantaranya norepinephrine, dopamine, dan serotonin. Gangguan suasana hati tidak hanya secara sederhana disebabkan oleh kurang atau lebihnya neurotransmitter tersebut. Studi yang dilakukan oleh Kring & Johnson (2017) juga menunjukkan gangguan suasana hati berhubungan pula dengan perubahan pada reseptor dalam merespon neurotransmitter. Faktor ketiga adalah faktor sosial diantaranya kesulitan masa kanak-kanak, kejadian hidup negatif, kurangnya dukungan sosial, dan kritik keluarga. Keempat adalah faktor psikologis yang berperan dalam gangguan depresi diantaranya trait kepribadian neuroticism dan kepercayaan serta pikiran negatif.

“Berdasarkan panduan intervensi psikologis berbasis bukti yang dikembangkan oleh The Australian Psychological Society (2018), pada orang dewasa, penanganan depresi dengan bukti penelitian yang paling kuat adalah melalui pendekatan Cognitive-Behavioral Therapy (CBT), terapi interpersonal, terapi kognitif berbabasis mindfulness, dan psikoedukasi,” papar Wirda.

Selengkapnya mengenai kuliah online “Gangguan Jiwa Umum: Gangguan Mood” dapat diakses disini.

 

Penulis: Desy

 

 

 

Berita Terkait

  • Angka Gangguan Jiwa DIY Tinggi

    Friday,16 January 2015 - 13:40
  • Stigma Buruk Gangguan Kesehatan Mental Hambat Pemulihan Pasien

    Wednesday,19 January 2022 - 9:20
  • Hasil Survei I-NAMHS: Satu dari Tiga Remaja Indonesia Memiliki Masalah Kesehatan Mental

    Monday,24 October 2022 - 10:55
  • Mengenali Sejak Dini Gejala Gangguan Kesehatan Mental

    Monday,13 February 2023 - 15:05
  • UGM Dorong Pemda Dukung Gerakan Indonesia Bebas Pasung

    Thursday,30 November 2017 - 22:21

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual