Kepala Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM, Agus Wahyudi, mengatakan pentingnya membangkitkan kembali nilai-nilai Pancasila di masyarakat terlebih di tengah derasnya perkembangan teknologi dan informasi di era digital ini.
Ia menyebutkan ada beragam tantangan bagi Pancasila di era digital dan media sosial. Ibarat pisau bermata dua, perkembangan teknologi termasuk media sosial membawa dampak positif sekaligus negatif. Media sosial telah menyediakan ruang bagi masyarakat untuk saling terhubung, berinteraksi dan berkomunikasi. Beragam wacana dan isu cepat menyebar melalui media sosial salah satunya isu ideologi yang lambat laun membawa pengaruh pada nasionalisme masyarakat Indonesia.
“Media sosial membawa pengaruh pada penguatan politik identitas. Tak sedikit penggunan simbol bersifat SARA yang cenderung memecah belah,”ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia menekankan penting bagi seluruh elemen bangsa untuk mengulang narasi Pancasila lebih sehat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan begitu perkembangan digital saat ini tidak semakin menggerus nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
“Ruang publik di media sosial perlu terus menjadi bagian dari pendidikan karakter disamping pendidikan formal di sekolah,” jelasnya.
Ruang digital, lanjutnya, diharapkan bisa dimanfaatkan menjadi tempat untuk memupuk nasionalisme dan membangkitkan kembali nilai-nilai Pancasila di Indonesia.
“Kunci penerapan Pancasila dengan memberikan contoh yang baik dan literasi digital oleh aparatur negara, tokoh agama, dan tokoh masyarakat” katanya.
Penulis: Ika