Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp. OG(K), Ph.D., menegaskan informasi berita yang dimuat di media cetak dan elektronik serta media online bisa menjadi rujukan untuk mengatasi penyebaran berita palsu di dunia maya. Pasalnya, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi melalui media sosial menyebabkan semakin masif penyebaran berita bohong atau hoaks. “Di Amerika berita surat kabar menjadi sebuah kanal yang digunakan untuk mengkonter berita yang tidak benar,” kata Rektor dalam acara Media Gathering dan Halalbihalal antara pimpinan Universitas Gadjah Mada dengan para wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Kampus Universitas Gadjah Mada (Fortakgama) di Ballroom Hotel Tentrem Yogyakarta, Selasa (31/5).
Selain ampuh untuk memerangi berita bohong di dunia maya, media massa menurutnya juga menyuguhkan berita yang berisi informasi yang mendidik dan bersifat konstruktif dalam mengembangkan literasi dan edukasi melek informasi di masyarakat. “Media sekarang ini makin intens berkembang karena masyarakat ingin mencari berita yang betul-betul valid. Saya kira media yang kini terus ada, memiliki satu misi bisa membuat berita dengan isi atau konten yang mendidik dan konstruktif,” paparnya.
Sebagai Rektor baru, Ova menyadari keberadaan para jurnalis yang tergabung dalam Fortakgama telah ikut andil dalam memublikasikan berbagai karya inovasi dan pemikiran dari para sivitas akademika.”Kami melihat media pers sebagai mitra strategis bagi sebuah institusi terutama institusi pendidikan dengan misi utamanya mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Rektor UGM, Drs. Gugup Kismono, MBA., Ph.D., yang menyebutkan bahwa para wartawan cukup membantu memublikasikan berbagai kegiatan tridarma UGM baik pada saat kondisi pandemi sekalipun. “UGM begitu besarnya sehingga sensitif terhadap berbagai hal. Dengan demikian berteman dengan wartawan maka kita bisa berbagi informasi untuk mendeliver informasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
Rektor UGM periode 2017-2022, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengatakan penyampaian data soal capaian institusi seperti UGM sangat diperlukan agar diketahui oleh publik lewat publikasi di media massa.
Ia menceritakan pengalaman dirinya saat bertemu dengan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia RI, Moeldoko, yang banyak tahu soal penelitian microbubble generator untuk meningkatkan produksi pada budi daya perikanan. “Pak Moeldoko menyampaikan bahwa ia tahu soal microbubble setelah baca berita,” katanya.
Panut Mulyono berpesan agar UGM nantinya terus memublikasikan secara rutin terhadap berbagai data hasil inovasi penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen UGM. “Data itu sangat penting disampaikan ke media,” katanya.
Bagi Panut, prestasi yang dicapai UGM bukanlah hasil dari penilaian internal institusi melainkan penilaian dari pihak luar. “Pengakuan itu datang dari masyarakat. Mereka dapat informasi baik yang disampaikan ke media massa. Kedekatan kita dengan Fortakgam menjadi sebuah keniscayaan,” pesannya.
Pemimpin Redaksi Tribun Jogja, Ribut Rahardjo, berharap di bawah kepemimpinan Rektor yang baru nantinya UGM tetap mempertahankan prestasinya untuk masuk ke jajaran kampus top dunia. “Semoga bisa masuk lima besar dunia sehingga menjadikan UGM sebagai pelopor transformasi perguruan tinggi yang masuk ke tingkat global,” katanya.
Di sela acara media gathering dan halalbihalal dengan para wartawan ini dilaksanakan penyerahan kenang-kenangan dari perwakilan wartawan Fortakgama kepada Panut Mulyono berupa foto pigura berupa gambar hasil bidikan para wartawan saat Panut Mulyono dan Susi Pudjiastuti tengah berjoget bersama ribuan mahasiswa di sela upacara pelepasan mahasiswa KKN PPM UGM pada bulan Juni tahun 2019 lalu.
Penulis : Gusti Grehenson