• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pembatasan dan Transportasi Hewan dari Daerah Endemik Cacar Monyet Perlu Dilakukan

Pembatasan dan Transportasi Hewan dari Daerah Endemik Cacar Monyet Perlu Dilakukan

  • 06 Juni 2022, 11:09 WIB
  • Oleh: Ika
  • 5658
Pembatasan dan Transportasi Hewan dari Daerah Endemik Cacar Monyet Perlu Dilakukan

Kasus cacar monyet atau monkeypox sempat mewabah di Inggris pada awal bulan Mei 2022 lalu. WHO menerima laporan kasus penyakit ini terjadi di 11 negara non endemik lainnya. Sementara data dari Global Change Data Lab 2022 mencatat ada 700 kasus terkonfirmasi hingga awal Juni 2022.

Melihat penularan cacar monyet antar manusia pada wabah kali ini yang tergolong tinggi, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama, mengimbau kegiatan surveilans difokuskan pada fasilitas kesehatan dengan target kasus dan kelompok probabel.

Berkaca dari wabah cacar monyet di Amerika Serikat tahun 2003 silam, ia menekankan pembatasan dan transportasi hewan perlu dipertimbangkan dan diperketat, terutama dari daerah endemik dan negara-negara dengan wabah tersebut. Sementara hewan yang diduga telah kontak dengan hewan terinfeksi perlu dikarantina serta ditangani sesuai dengan standar pencegahan dan diilakukan observasi gejala cacar monyet selama 30 hari.

Kendati penularan cacar monyet antar manusia cukup tinggi pada kasus kali ini, Wayan meminta masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mengindari kontak langsung dengan orang bergejala. Adapun gejala penyakit ini pada manusia memiliki kemiripan dengan penyakit cacar. Beberapa tanda yang muncul seperti demam (>38,5°C), kelemahan, menggigil dengan atau tanpa keringat, nyeri tenggorokan dan batuk, pegal- pegal, pembengkakan kelenjar limfa, sakit kepala. Lalu diikuti dengan kemunculan ruam makular-papular berbatas jelas, vesikular, pustular, hingga lesi berkeropeng.

“Masa inkubasi cacar monyet berkisar 6 hingga 13 hari,” jelasnya, Senin (6/6).

Cacar monyet merupakan penyakit zoonotik yang menular dari hewan ke manusia saat mengonsumsi atau melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Cacar monyet ditransmisikan melalui berbagai jenis satwa liar dari hewan pengerat seperti tikus dan tupai dan primata yaitu kera dan monyet. Penularan secara kontak langsung juga dapat terjadi antar hewan.

“Penularan cacar monyet dari manusia ke manusia utamanya melalui droplet pernafasan yang secara umum perlu kontak erat yang cukup lama,” terangnya.


Penularan juga bisa melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau materi lesi cacar. Selain itu, penularan dapat terjadi lewat kontak tidak langsung dengan benda maupun permukaan yang terkontaminasi.

Upaya pencegahan lain adalah menjaga kebersihan tangan dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun/handsanitizer, memakai masker, menerapkan hubungan seksual yang aman, serta menerapkan erika batuk dan bersin yang benar.

“Edukasi dan peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap faktor risiko dapat dijadikan strategi utama untuk menurunkan paparan terhadap virus cacar monyet,” terang pakar biokimia dan biologi molekuler ini.

Ia mengatakan vaksinasi juga bisa mencegah cacar monyet. Dari studi yang dilakukan Regnery 2007, diketahui vaksinasi menggunakan vaksin cacar atau orthopoxvirus lain seperti virus vaccinia mampu memberikan perlindungan parsial terhadap infeksi virus monkeypox. Pada tahun 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui vaksin JYNNEOSTM untuk mencegah penyakit cacar monyet dengan efektivitas mencapai 85%.

Cacar monyet merupakan penyakit endemik di Afrika Barat dan Tengah. Penyakit ini disebabkan oleh virus monkeypox, yaitu virus DNA untai-ganda beramplop dari genus Orthopoxvirus, dan famili Poxviridae. Virus ini memiliki dua clade genetik yang berbeda, yaitu clade Afrika Barat dan clade Congo Basin (Afrika Tengah). Data WHO 2022 menyebutkan tingkat kematian kasus clade Congo Basin dilaporkan lebih tinggi dibandingkan clade Afrika Barat, yaitu secara berurutan 10% dan 1%.

Penulis: Ika
Foto:  hellosehat.com

 

Berita Terkait

  • Waspadai Meningkatnya Kasus Cacar Monyet

    Friday,29 July 2022 - 15:56
  • Pakar UGM Imbau Masyarakat Tidak Perlu Khawatir terhadap Cacar Monyet

    Wednesday,15 May 2019 - 15:01
  • FKH UGM Lantik 139 Dokter Hewan Baru

    Wednesday,30 December 2009 - 13:13
  • Guru Besar FKH UGM: Hentikan Lalu Lintas Ternak di Daerah Wabah PMK

    Monday,09 May 2022 - 15:46
  • Waspadai Penularan Zoonosis

    Wednesday,28 February 2007 - 7:56

Rilis Berita

  • Raih Doktor Usai Kaji Potensi Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Untuk Pakan Ternak 20 March 2023
    Penelitian penggunaan minyak atsiri lengkuas pada pakan sapi perah menjadi puncak kajian Dewi Rat
    Agung
  • Pertama Kalinya Sejak Pandemi, UGM Kembali Gelar Faculty Fair 18 March 2023
    Universitas Gadjah M
    Gloria
  • UGM Raih Penghargaan Media Sosial Terbanyak Sektor Perguruan Tinggi PR Indonesia Awards (PRIA) 2023 18 March 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali berhasil meraih beberapa penghargaan pada ajang Public Rela
    Gusti
  • Raih Doktor Usai Kaji Makna Determinasi Waktu-Kematian 17 March 2023
    Disertasi Makna Determinasi Waktu-Kematian Berbasis Ide Kehendak Bebas Bagi Rekonstruksi Kons
    Agung
  • Fakultas Hukum UGM dan Kementerian Perdagangan RI Gelar Sosialisasi Anti-Dumping 17 March 2023
    Ketatnya persaingan dagang internasional turut mendorong negara-negara untuk menyusun r
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual