• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Membedah Persoalan Mass Tourism di Indonesia

Membedah Persoalan Mass Tourism di Indonesia

  • 09 Juni 2022, 17:40 WIB
  • Oleh: Agung
  • 8618
Mendiskusikan Soal Mass Tourism di Indonesia

Cukup menggembirakan melihat tingkat kesadaran banyak pihak dalam memandang pariwisata sebagai alternatif ekonomi potensial. Kesadaran inipun diikuti aksi nyata hampir seluruh pelaku pariwisata di tanah air, mulai dari satuan daerah, desa, kecamatan, kabupaten hingga propinsi dalam mengembangkan pariwisata sebagai tulangpunggung pembangunan dan perekonomian wilayah.

Meski begitu, patut disayangkan program pengembangan pariwisata berbasis mass tourism dinilai memiliki kelemahan. Mass Tourism yang dikembangkan pemerintah selama ini cenderung tidak mempertimbangkan kapasitas dan daya dukung lingkungan obyek wisata dalam upaya mempertahankan daya tarik wisata.

Dr. Mohamad Yusuf, Kepala Pusat Studi Pariwisata UGM, turut mengkritisi kondisi ini. Menurutnya, cukup disayangkan jika tolok ukur keberhasilan pariwisata hanya diukur dari jumlah atau angka kunjungan.

Meski tidak hanya di Indonesia, disebutnya, kebijakan mass tourism perlu untuk ditinjau kembali. Sangat disayangkan jika pengembangan pariwisata hanya berbicara soal angka dan angka kunjungan.

“Apalagi jika dikaitkan dengan isu Borobudur yang sangat kuat saat ini. Betapa mass tourism sangat merusak tidak mencerminkan responsibel  tourism. Dilarang duduk dan menaiki stupa, tetap saja mereka melanggar," katanya, Rabu (8/6) saat menjadi pembicara diskusi bulanan HMGP Fakultas Geografi UGM bertema Indonesia as Destination: Looking Forward to Synchronize beetwen Mass Tourism and Nature Tourism.

Hal lain yang perlu dilihat kembali soal mass tourism ini terkait pengembangan pariwisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan mancanegara. Apalagi dalam program Menparekraf 2015-2019 menganggarkan promosi untuk ini sebesar 20.55 persen dari total anggaran U$ 8 miliar.

“Dengan target 20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019, maka promosi pun dilakukan besar-besaran, dan di saat berorientasi pada wisman ini maka ketika covid  Bali terdampak paling hebat karena pengembangan fasilitas dan promosi yang dilakukan mengarah pada wisatawan mancanegara," katanya.

Oleh karena itu, katanya, shifting  paradigm pariwisata saat inipun mulai bergeser. Mass Tourism yang cenderung mencari kesenangan dalam berwisata dan menguasai alam berangsur pada kualitas berwisata dengan mencari ketenangan dan berselaras dengan alam.

Agung Satrio Nugroho, S.Si., M.Sc, dosen Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi UGM, menambahkan terkait interaksi desa-kota dalam pariwisata maka aksesibilitas dan biaya transportasi menjadi salah satu faktor berpengaruh dalam pengembangan destinasi pariwisata terutama terkait wisatawan nusantara. Sementara itu jika targetnya wisatawan mancanegara maka pengembangan border gate menjadi hal penting.

Penulis : Agung Nugroho

Berita Terkait

  • Bedah Buku Hamparan Wacana dari Praktik Ideologi, Media hingga Kritik Postkolonial

    Thursday,15 November 2018 - 15:12
  • Pengamat UGM: Sinergisitas, Keamanan dan Kenyamanan Jadi Kunci Berkembangnya Pariwisata Indonesia

    Monday,26 September 2011 - 18:21
  • RSA UGM Kembangkan Layanan Medical Tourism

    Friday,10 December 2021 - 11:15
  • 9-10 Desember, PSW UGM Gelar Seminar Internasional “Kontribusi Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Pencapaian MDGs

    Tuesday,07 December 2010 - 13:54
  • Pemikir Pariwisata Dunia Berkumpul di UGM

    Monday,05 March 2018 - 14:48

Rilis Berita

  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung
  • UGM Rintis Pembentukan Unit Layanan Disabilitas 29 March 2023
    UGM merintis pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk memberikan layanan dan fasilitasi b
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual