Guru Besar dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Prof. Dr. Sri Adiningsih, mengatakan bahwa pengimplementasian green economy adalah “jalan (yang) benar”. Alasannya jelas supaya planet bumi dapat terus terjaga kondisi kelestariannya.
Hal ini disampiakan Prof. Sri Adiningsih dalam diskusi Dewan Guru Besar (DGB) UGM pada Sabtu, (18/6). Diskusi tersebut dilaksanakan secara daring dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Universitas Gadjah Mada dengan judul ‘Pemikiran Bulaksumur UGM #12 : Ekonomi Hijau dan Energi Terbarukan’.
“Kita hanya punya satu bumi yang harus kita cintai dan jaga supaya anak cucu atau keturunan yang akan datang dapat mewarisi planet dengan prima, atau paling tidak masih sama seperti sewaktu kita menerima dari generasi kita sebelum ini,” tutur Prof. Dr. Sri Adiningsih.
Sekilas untuk disampaikan, green economy adalah suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan atau juga diartikan perekonomian yang rendah/ tidak menghasilkan emisi karbondioksida terhadap lingkungan, hemat sumber daya alam, dan berkeadilan sosial.
Prof. Dr. Sri Adiningsih tidak menyalahkan sikap manusia untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya di muka bumi ini, namun tentu kegiatan tersebut harus disertai oleh tanggung jawab terhadap ketertiban sosial dan kelestarian alam di sekitar.
Oleh karena itu, Prof. Dr. Sri Adiningsih mengajak semua pihak untuk dapat memahami bahwa bumi atau alam sekitar adalah termasuk modal ekonomi yang sangat penting. Ia berharap kegiatan bisnis dari pendanaan/investasi sampai mekanisme keuangan dalam suatu perusahaan/usaha dapat mengimplementasikan green economy.
Selain itu, Adiningsih turut mendukung penggunaan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT). Ia mengatakan penggunaan EBT saat ini memang tampak mahal, namun dia menuturkan bahwa jika dibandingkan dengan dampak kerusakan bumi, harga penggunaan EBT sebetulnya murah.
Dalam diskusi, Guru Besar dari Fakultas Teknik (FT) UGM, Prof. Dr. Eng. Deendarlianto, turut menyunguhkan analisnya terkait pengimplementasian EBT di Indonesia. Prof. Dr. Eng. Deendarlianto menganalisis potensi dan tantangan pengimplementasian EBT di Indonesia serta menyampaikan beberapa masukan langkah strategis guna mencapai Indonesia dengan Net Zero Emission. Silakan saksikan diskusi guru besar UGM diatas melalui tautan disini.
Penulis: Aji