Raisa Radio UGM menyelenggarakan Bincang-bincang Santai dengan tema “Kenali Gejala dan Penanganan Pingsan” pada Kamis, (16/6). Happy Indah Kusumawati, S.Kep., Ns., MNSc, dari Departemen Keperawatan Dasar dan Emergensi FKKMK UGM memaparkan pingsan atau dalam istilah medis disebut dengan sinkop adalah kondisi seseorang yang mengalami kesadaran sementara yang secara tiba-tiba. Pingsan terjadi ketika aliran darah ke otak melambat secara mendadak sehingga otak tidak mendapat oksigen yang cukup.
“Tanda dan gejalanya berbeda-beda tergantung penyebabnya, pada akhirnya harus tahu penyebab dari pingsan ini. Jika kita ibaratkan otak seperti tanaman, ketika tanaman tidak tersiram oleh air, maka dia akan layu, tapi jika ia tersiram dengan air makai ia akan kembali baik.. Jadi, oksigen ini berperan penting dalam otak agar bekerja secara optimal,” papar Happy.
Happy menjelaskan pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada orang pingsan adalah pertama membawa penderita ke tempat yang aman dan jauh dari kerumunan. Selain itu, bawa penderita ke ruangan yang sejuk atau memiliki sirkulasi udara yang baik. Namun jika berada di tempat yang tidak kita kenal, minimal coba untuk modifikasi tempatnya agar aman. Kedua, longgarkan pakaian atau aksesori yang digunakan oleh seseorang yang pingsan, misalnya melonggarkan kerah baju dan ikat pinggang. Ketiga, coba membangunkan dengan cara yang aman.
“Biasanya kalau pasien pingsan, itu masih ada refleks sadar, tapi kita bisa membangunkannya. Cara membangunkannya adalah cek respons dengan menepuk. Ketika pasiennya merespons, itu artinya aman,” ujar Happy.
Ketika pasien sudah sadar, Happy menyampaikan bahwa kita bisa memberikan aroma terapi atau aroma yang kuat. Selain itu, kita boleh memberikan minuman hangat dan diusahakan yang manis. Hal ini berkaitan dengan oksigen dengan gula darah yang bisa terikat dengan baik sehingga fungsi otak akan lebih optimal.
Penanganan dan pengobatan yang akan diberikan oleh dokter kepada pasien yang pingsan akan tergantung penyebabnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui penyebab pasien pingsan. Pertama, kita bisa bertanya, kapan terakhir pasien makan. Ketika pasien itu tidak makan selama lebih dari enam jam, maka kemungkinan gula darahnya akan turun. Kedua, pertanyaan mengenai riwayat pingsannya apakah sudah sering terjadi atau ini baru pertama kali.
“Kita juga harus menanyakan lagi, pingsannya karena apa, apakah karena kepanasan, karena berdiri lama, atau karna melihat sesuatu yang tidak menyenangkan untuk dia,” ucap Happy.
Selengkapnya mengenai “Siaran Bincang-bincang Raisa Radio” juga bisa diakses melalui Podcast Spotify, Aplikasi, dan Website dengan nama “Radio Indonesia Sehat (RAISA).
Penulis: Desy