Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi menerjunkan 6.247 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang mengabdi di 28 provinsi, 85 kabupaten/kota, 197 kecamatan dan 441 desa di seluruh pelosok Indonesia, Jumat (24/6), di halaman Balairung. Mereka akan bekerja bersama masyarakat selama 50 hari sejak 25 Juni hingga 13 Agustus mendatang. Berbeda dengan KKN sebelumnya, pada tahun 2020 dan 2021 yang lalu, kegiatan KKN-PPM dilaksanakan baik secara daring maupun luring terbatas. Namun pada penerjunan kali ini, kegiatan KKN dilaksanakan melalui tatap muka secara penuh. Pelepasan mahasiswa KKN PPM ditandai dengan penyematan perlengkapan KKN PPM pada perwakilan mahasiswa, dosen pembimbing lapangan dan koordinator wilayah yang dilakukan oleh Rektor UGM. Setelah itu, Rektor secara simbolis melepaskan drone yang membawa spanduk KKN PPM seraya mendokumentasikan video para mahasiswa yang melambaikan topi KKN.
Rektor mengatakan program kegiatan mahasiswa mengabdi di masyarakat sejalan dengan jati diri UGM sebagai universitas kerakyatan karena memiliki komitmen yang tinggi untuk mengabdi pada kepentingan rakyat, bangsa dan negara. Ia menyampaikan bahwa cikal bakal KKN dimulai saat mahasiswa UGM ikut mengabdi pada tahun 1951 sebagai guru yang mengajar pada Sekolah Lanjutan Atas dalam Program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) di banyak tempat di Indonesia. Namun kegiatan tersebut sempat terhenti pada tahun 1962 karena krisis keuangan yang melanda bangsa Indonesia ketika itu. Selanjutnya pada tahun 1971 diselenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk pertama kalinya, dan terus diperluas, hingga pada tahun 1979 KKN dinyatakan sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa UGM hingga saat ini. “Banggalah kita bisa melestarikan sebuah proses pembelajaran menjadi unggulan dari UGM. Kita bangga program ini terus berevolusi. ” katanya
Rektor melanjutkan, mulai tahun 2006, dilakukan rekontekstualisasi Program KKN menjadi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Hal ini diharapkan untuk lebih mampu menghasilkan calon pemimpin sejati, yaitu lulusan UGM yang mempunyai empati dan peduli terhadap permasalahan riil di masyarakat. “KKN-PPM juga merupakan wujud komitmen UGM dalam mengimplementasikan Education for Sustainable Development (ESD) untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi agenda global hingga tahun 2030,” paparnya.
Bagi mahasiswa yang ikut KKN, kata Rektor, sekembalinya dari KKN akan akan lebih memiliki empati dan kepedulian. Disamping akan semakin tertanam pada diri mereka tentang semangat nilai nasionalisme dan jiwa Pancasila. “Diharapkan pula akan tumbuh keuletan, etos kerja, tanggung jawab, kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Rektor berpesan agar mahasiswa bisa menjaga dan menjunjung nama baik universitas dengan dedikasi dan prestasi kerja yang tinggi. Sebab, keberhasilan KKN-PPM UGM merupakan salah satu kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar Universitas Gadjah Mada. “Selamat mengabdi kepada para mahasiswa peserta KKN. Semoga program-program pengabdian yang saudara rencanakan dapat berjalan lancar dan membawa manfaat besar bagi masyarakat, serta pengembangan kepribadian dan pengetahuan itu sendiri,” katanya.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., melaporkan bahwa kegiatan operasional lapangan KKN PPM dilaksanakan selama 50 hari secara luring atau tatap muka sejak 25 Juni 2022 hingga 13 Agustus 2022 mendatang. Selama di lapangan, UGM bekerja sama dengan perguruan tinggi mitra di wilayah setempat seperti Universitas Borneo Tarakan, Kalimantan Utara, Universitas Nahdlatul Ulama Al-Ghazali, Cilacap, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Tangerang, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Brawijaya, Malang, Universitas Teknologi Bandung, dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan.
Selama berada di lokasi kerja, mahasiswa peserta KKN-PPM UGM dibimbing oleh 228 orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan 24 orang Koordinator Wilayah (Korwil).
Sementara Bupati Sumba Barat, Yohanis Dade, dalam pennyambutannya menyampaikan apresiasi pada UGM yang menempatkan sekitar 222 mahasiswa KKN di Sumba Barat. “Saya menyambut gembira karena dengan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa bisa disumbangkan lewat pengabdian pada masyarakat. Adanya KKN ini akan membantu masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mencerdaskan masyarakat,” ungkapnya.
Ia berharap mahasiswa yang melaksanakan KKN dapat melakukan identifikasi masalah yang dihadapi dan terjadi di masyarakat sebagai bahan masukan dan rekomendasi pada pemerintah. “Diharapkan mahasiswa bisa mengurangi masalah seperti masalah stunting dan pengembangan sektor pariwisata sebagai lokus pembangunan,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto