Guru Besar Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Prof. Subanar, Ph.D., meninggal dunia dalam usia 70 tahun, Jumat (24/6).
Jenazah almarhum disemayamkan di Balairung UGM, Sabtu (25/6) untuk mendapatkan penghormatan dari civitas UGM sebelum dimakamkan di Pemakaman UGM Sawitsari.
“Pada hari Jumat tanggal 24 Juni kita seluruh keluarga besar UGM berduka karena rekan kita, guru kita, dan salah satu putra terbaik UGM dan Indonesia telah dipanggil oleh Allah SWT,” ucap Wakil Rektor UGM Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto.
Almarhum Subanar wafat meninggalkan dua putra, dua menantu, dan 6 cucu. Ia lahir di Trenggalek pada 31 Agustus 1951, dan merupakan guru besar matematika dalam bidang statistika yang memperoleh gelar Sarjana Matematika dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1976 dan gelar Doktor dari University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, tahun 1987.
Selama mengabdi di UGM, almarhum pernah mengemban beberapa jabatan struktural antara lain Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UGM (1988–1991), Pengelola Program Pascasarjana Matematika FMIPA UGM (1996–2000), Pembantu Dekan I FMIPA UGM (1997– 2000), dan Dekan FMIPA UGM (2000–2008), serta Direktur SEAMEO QITEP in Mathematics (2010–2016).
“Kita mengenal beliau sebagai sosok yang tekun dalam mendalami bidang ilmunya, yang dapat dilihat dari deretan publikasi beliau,” kata Bambang.
Buku yang telah ia hasilkan, antara lain Matematika I dan Pengantar Probabilitas yang diterbitkan oleh Universitas Terbuka (2006) dan Statistika Matematika yang diterbitkan Graha Ilmu (2013). Selain buku, almarhum juga aktif menyumbangkan buah pikirannya dalam jurnal ilmiah baik di Indonesia maupun di tingkat internasional.
Ia terlibat dalam berbagai kegiatan penelitian, salah satunya penelitian berjudul Peramalan Konsumsi Listrik di Yogyakarta yang dipimpin Dr. Herni Utami, S.Si., M.Si. pada tahun 2018.
Presentasi makalah dalam beberapa konferensi internasional yang diadakan di Beijing, Istanbul, Kuala Lumpur, Bangkok, Singapura, dan Tokyo merupakan bukti lain keahlian almarhum dalam bidang statistika.
Wakil Rektor mengungkapkan, selain sebagai seorang akademisi yang unggul, dalam kesehariannya almarhum Subanar juga dikenal sebagai kolega yang ramah dan santun sehingga senantiasa memberi kenyamanan bagi orang-orang yang ada di sekelilingnya.
“Beliau adalah salah satu tokoh UGM yang patut diteladani. Mari kita menghantarkan almarhum ke peristirahatan yang terakhir dengan doa yang terbaik,” pungkas Bambang.
Penulis: Gloria