• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Puspar UGM dan Kabupaten Blora Gelar FGD Pengembangan Pariwisata

Puspar UGM dan Kabupaten Blora Gelar FGD Pengembangan Pariwisata

  • 27 Juni 2022, 09:53 WIB
  • Oleh: Agung
  • 1878
  • PDF Version
Puspar UGM dan Kabupaten Blora Gelar FGD Pengembangan Pariwisata

Pusat Studi Pariwisata UGM bersama Pemerintah Kabupaten Blora sepakat mengembangkan sektor kepariwisataan di wilayah Blora. Keinginan mengembangkan pariwisata ini diawali pemaparan awal terkait penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB) Blora, Provinsi Jawa Tengah. 

Acara Pusat Studi Pariwisata UGM bersama Pemkab Blora  berlangsung di ruang pertemuan Rumah Makan Iwak Kali Desa Wisata Tempuran, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Kamis (23/6). Hadir pada acara tersebut Kepala Dinporabudpar, Drs. Kunto Aji, Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar, Dra. Isti Nuratri, M.Si, pimpinan OPD terkait, para Camat dari 16 kecamatan, dan Tim Puspar UGM yang terdiri dari Dr. Destha Titi Raharjana, S.Sos, M.Si., Wijaya, S. Hut., M.Sc., dan Kurnia Fahmy Ilmawan, S.Si., M.Sc.

Kepala Dinporabudpar, Drs. Kunto Aji, saat membuka acara mengapreasiasi FGD ini untuk pengembangan sektor kepariwisataan di wilayah Blora. Ia menjelaskan Kabupaten Blora memiliki beragam potensi kepariwisataan dan jika digarap dengan serius akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.

“Sektor pariwisata tidak ada matinya, meski begitu diperlukan kreatifitas, inovatif dan kolaboratif agar menghasilkan produk yang bisa dijual kepada wisatawan," ujarnya.

Dr. Destha Titi Raharjana, S. Sos., selaku Tim Ahli Pusat Studi Pariwisata UGM Yogyakarta mengatakan latar belakang penyusunan Ripparkab ialah perintah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Pasal 8 dan 9 memberikan mandat kepada setiap provinsi /kabupaten/kota harus memiliki Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah. Ia menyampaikan bahwa Kabupaten Blora menyimpan beragam pesona daya tarik wisata baik alam, budaya, dan buatan.

Meski begitu, potensi tersebut belum diimbangi dengan perencanaan, pengembangan dan pemanfaatan yang optimal. Oleh karenanya diperlukan kajian perencanaan pengembangan dalam bentuk RIPPARKAB yang memuat 4 aspek pembangunan kepariwisataan, yaitu destinasi pariwisata, industri pariwisata, pemasaran, dan kelembagaan kepariwisataan.

Peneliti Puspar UGM lainnya, Wijaya S.Hut.M.Sc menambahkan dari analisis awal yang dilakukan terkait daya tarik wisata menunjukkan terdapat 81 objek tersebar di 16 kecamatan di Blora. Daya tarik wisata budaya menempati urutan terbanyak, yaitu 42 spot (52 persen), daya tarik wisata alam 24 spot (30 persen) dan daya tarik wisata budaya sebanyak 15 spot (18 persen).

Ia menyatakan daya tarik wisata yang dimiliki sangat beragam dan unik seperti goa, air panas, gunung, bendungan/waduk/embung, wisata religi/ziarah, kampung konservasi kelor, rumah artefak, dan replika fosil gajah purba. Selain itu, ada kampung budaya Samin, wisata geologis kawah lumpur (mud volcano) di Kesongo & banyu geni di Desa Pengkoljagong, heritage loco tour Cepu, situs-situs benda-benda purba, migas Cepu edupark, forest park, agrowisata Durian & Sawo, desa wisata dengan beragam tema/produk, kerajinan batik motif daun Jati, dan beragam kuliner.

“Hanya saja ada beberapa permasalahan menghadang dalam pengembangannya antara lain infrastruktur jalan menuju objek atau desa-desa wisata rusak dan sempit, minimnya fasilitas wisata, mayoritas daya tarik wisata bersifat embrio, dan status kepemilikan lahan wisata sebagian besar dimiliki Perhutani dan BBWS," ucapnya.

Penulis : Agung Nugroho

Berita Terkait

  • UGM-Pemkab Blora Jalin Kerja Sama

    Friday,17 March 2017 - 16:58
  • MAHASISWA S2 PEROLEH BEASISWA PUSPAR UGM

    Thursday,17 March 2005 - 13:07
  • Puspar UGM Gelar FGD Pengembangan Pariwisata SBB

    Wednesday,30 October 2019 - 9:20
  • Puspar UGM Kaji Pengembangan Pariwisata Religi di Nagan Raya Aceh

    Wednesday,29 September 2021 - 12:00
  • Dongkrak Kunjungan Wisata Dengan Strategi Komunikasi Pemasaran

    Thursday,18 April 2013 - 15:12

Rilis Berita

  • Nanomaterial Potensial Mewujudkan Program-Program Pembangunan Berkelanjutan 09 August 2022
    Nanomaterial memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu mewujudkan program-program pembang
    Agung
  • Mahasiswa KKN UGM Tanam Pohon Ikonik Gebang Lambang Persatuan 09 August 2022
    Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN&nd
    Agung
  • Fakultas Pertanian UGM Hasilkan 112 Penelitian Terapan 09 August 2022
    Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jaka
    Gusti
  • Asrama UGM Disiapkan Jadi Pemondokan Sementara Mahasiswa Baru 09 August 2022
    Ribuan mahasiswa baru UGM mengikuti
    Gusti
  • Peran dan Kontribusi Fakultas Farmasi UGM dalam Mengatasi Masalah Bangsa 09 August 2022
    Oleh: Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si Fakultas Farmasi UGM merupakan F
    Universitas Gadjah Mada

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual