• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Guru Besar UGM Jawab Dilema Digitalisasi di Indonesia

Guru Besar UGM Jawab Dilema Digitalisasi di Indonesia

  • 27 Juni 2022, 11:23 WIB
  • Oleh: Satria
  • 10399
   Guru Besar UGM Jawab Dilema Digitalisasi di Indonesia

Menurut Anda, apakah kehidupan masyarakat Indonesia sudah terdigitalisasi? Lalu, apakah menurut Anda digitalisasi sejauh ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat atau justru sebaliknya malah mendatangkan kerugian? Pertanyaan ini adalah salah satu dilema digitalisasi di tengah-tengah masyarakat.  

Sebagaimana yang kita ketahui, kehadiran teknologi digital telah membawa berbagai manfaat seperti mempercepat pertukaran informasi, meningkatkan produktifitas, dan lain sebagainya. Namun, di sisi lain kita juga mesti sadar bahwa digitalisasi turut membawa berbagai tantangan, seperti hoax, mempermudah penyebaran konten pornografi, penipuan online, perundungan siber/ cyberbullying, mempercepat dan memperluas paham radikalisme/ekstrimisme, mempermudah perjudian, dan lain sebagainya.  

Pada Sabtu, (25/6), Dewan Guru Besar (DGB) UGM mengadakan webinar berjudul ‘Pemikiran Bulaksumur UGM #13 : Kepemimpinan Pembangunan Berkelanjutan dan Transformasi Masy Digital’. Webinar tersebut disiarkan langsung melalui kanal Youtube Universitas Gadjah Mada. Salah satu guru besar yang menjadi pembicara adalah guru besar dari Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP) FISIPOL UGM, Prof., Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP. Dalam satu kesempatan, Prof. Wahyudi pun berkesempatan menanggapi dilema digitalisasi di atas: apakah teknologi digital mendatangkan manfaat atau justru menimbulkan kerugian? 

Prof. Wahyudi pun menjawab bahwa bermanfaat atau mudarat-nya sebuah teknologi tentu kembali kepada unsur manusia itu sendiri. Oleh karena itu, dalam proses digitalisasi manusia sebaiknya lebih diperhatikan, atau dimana edukasi/ literasi digital lebih diutamakan.  

Prof. Wahyudi kemudian mengaku tertarik kepada konsep Negara Jepang dalam menghadapi digitalisasi. Seperti yang diutarakan oleh Perdana Menteri Jepang periode 2017-2020, Shinzo Abe, dalam World Economic Forum (WEF) di Swiss tahun 2019 lalu, pemerintah Jepang memilih untuk menjalankan konsep Society 5.0 dibanding ‘revolusi industri 4.0’. Melalui konsep Society 5.0 tersebut, manusia ditempatkan sebagai pusat. Teknologi bisa dipilih dalam konsep ini. Hal ini guna memastikan bahwa perkembangan teknologi benar-benar memberikan manfaat kepada manusia/ masyarakat itu sendiri. 

“Ketika di Eropa muncul gagasan tentang industri 4.0. Saya sebenarnya lebih tertarik dengan konsep pemerintahan dan masyarakat Jepang dengan society 5.0 yang intinya sebenarnya adalah teknologi itu hanya bisa bermanfaat jika meningkatkan produktifitas kita, menambah kualitas hidup kita, dan juga memastikan bahwa kehidupan kita lebih bahagia dan kemudian sumber daya (yang ada) itu bisa kita manfaatkan secara berkelanjutan, intinya semuanya berpulang kepada masyarakat,” tutur Prof. Wahyudi. 

Penulis: Aji

Berita Terkait

  • Prof. Kaelan Pensiun, Guru Besar UGM Berjumlah 438 Orang

    Friday,25 March 2011 - 11:30
  • DIGITALISASI KOLEKSI

    Thursday,06 April 2006 - 10:46
  • UGM Melepas 3 Guru Besar Purnatugas dan Terima 6 Guru Besar Baru

    Friday,04 June 2010 - 20:22
  • UGM Terima 8 Guru Besar Baru dan Melepas 5 Guru Besar Purna Tugas

    Friday,19 September 2008 - 14:47
  • Penting, Digitalisasi Arsip Berita Surat Kabar

    Friday,27 May 2011 - 14:20

Rilis Berita

  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti
  • Pengamat UGM: Penting, Energi Murah dan Topang Ekonomi Berkelanjutan 29 March 2023
    Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, Presiden Joko Wid
    Agung
  • UGM Rintis Pembentukan Unit Layanan Disabilitas 29 March 2023
    UGM merintis pembentukan Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk memberikan layanan dan fasilitasi b
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual