• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Booster Tetap Harus Dilakukan

Booster Tetap Harus Dilakukan

  • 04 Juli 2022, 16:32 WIB
  • Oleh: Agung
  • 16547
Booster Harus Tetap Dilakukan

Pemerintah melalui juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, meminta kepada masyarakat untuk segera menambah proteksi diri berupa imunitas tubuh dengan vaksin COVID-19 booster. Hal itu disampaikan pemerintah di tengah meningkatnya kasus COVID-19 dan mensyaratkan wajib booster untuk kegiatan atau aktivitas berskala besar seperti konser.

Dr. dr. Rustamadji selaku ketua Satgas Covid-19 UGM mendukung kebijakan tersebut karena kegiatan publik yang melibatkan orang dalam jumlah banyak berpotensi meningkatkan penularan. Apalagi Omicron varian baru BA.4 dan BA.5 tidak memperlihatkan gejala seseorang terinfeksi.

“Orang yang sudah di booster memiliki kekebalan lebih dibanding yang baru vaksin dua kali. Terlebih lagi  dibanding yang belum vaksin sehingga booster ini untuk melindungi dirinya dari kemungkinan paparan orang lain," katanya di Kampus UGM, Senin (4/7).

Menurutnya, bagi mereka yang sudah booster memang ada kebebasan dan bisa bepergian kemana-mana karena memang memenuhi persyaratan. Berbeda dengan mereka yang sakit tidak boleh kemana-mana dan mereka harus isolasi mandiri.

Dengan kebijakan tersebut memang terkesan membatasi orang lain yang sedang sakit untuk tidak masuk ke ruang-ruang publik. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar tidak menularkan kepada mereka yang sehat dan sudah booster.

“Sehingga apabila ada orang yang sedang sakit diharapkan dirinya harus segera bisa melakukan skrining. Karena Omicron dengan segala variannya BA.4 maupun BA.5 tidak bergejala makanya orang tidak akan tahu kalau tidak diperiksa," terangnya.

Rustamadji mengakui tidak sedikit dari masyarakat mengabaikan setelah melakukan vaksin 1 dan 2. Bahkan mereka beranggapan dengan vaksin lengkap sudah cukup dan tidak perlu lagi melakukan suntik booster.

Padahal, menurutnya, booster ini mestinya tetap harus dilakukan mengingat penularan masih saja terus terjadi. Dari sisi kasus memang menurun tetapi jika melihat perbandingan dengan bulan-bulan sebelumnya terjadi kenaikan 10 kali lipat saat ini.

“Omicron varian baru menjadikan kenaikan dari rata-rata nasional yang semula 200 per hari menjadi sekitar 2000, artinya naik 10 kali lipat. Ada beberapa kasus kematian ini artinya orang-orang rentan terkena masih ada," jelasnya.

Untuk itu wajar jika pemerintah kemudian dalam upaya pengendalian penularan mensyaratkan booster untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya massal. Begitu pula untuk pertemuan-pertemuan yang sifatnya di ruang terbuka kembali mengingatkan untuk jaga jarak dan kembali penggunaan masker.

Dari sisi pandang kesehatan, kata Rustamadji, memang selalu memberikan saran seperti itu dan tampaknya pemerintah mendengar soal ini. Untuk pertemuan-pertemuan dalam ruangan-ruangan dengan melibatkan banyak orang melakukan skrining, misal menggunakan tes antigen dan lain-lain.

“Ini perlu dilakukan agar bisa diketahui sehingga kalau ada orang bergejala akan ketahuan, dan bagaimanapun mereka ini berpotensi menularkan. Bergejala pasti menularkan, apalagi mereka yang sudah bergejala flu ringan tidak diperbolehkan, harus diperiksa dengan antigen paling tidak," imbuhnya.

Penulis : Agung Nugroho
Foto : katadata

Berita Terkait

  • Booster Tetap Harus Dilakukan

    Monday,04 July 2022 - 16:32
  • Pakar UGM Jelaskan Jenis Vaksin Covid-19 Yang Bisa Jadi Booster

    Thursday,23 December 2021 - 5:47
  • Epidemiolog UGM: Antigen dan PCR Upaya Menurunkan Kemungkinan Risiko

    Tuesday,15 March 2022 - 16:30
  • Pakar UGM: Belum Ada Urgensi Vaksin Covid-19 Booster bagi Masyarakat Umum

    Friday,03 September 2021 - 8:59
  • UGM Akan Melayani Vaksinasi Ketiga untuk Masyarakat Tanggal 31 Januari

    Tuesday,25 January 2022 - 8:24

Rilis Berita

  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti
  • Karate UGM Juara Umum 3 SEMAR CUP XII 24 March 2023
    Unit kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate INKAI UGM berhasil menyabet gelar Juara Umum 3 dalam Interna
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual