Wisma MM UGM Hotel and Convention secara resmi menjadi hotel bintang tiga baik dari sisi pelayanan, produk dan pengelolaan. Predikat tersebut ditandai dengan penyerahan piagam sertifikasi dari ketua Lembaga Sertifikasi Bhakti Mandiri Wisata Indonesia, Hairullah Ghazali kepada General Manager Wisma MM, Choiru Zaad, di ruang Kertanegara, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Rabu (6/7). Disaksikan oleh Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak., CA,. dan Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sleman, Joko Paromo.
Seperti diketahui Wisma MM Hotel and Convention berdiri pada tgl 2 Juli 2002. Di usianya yang ke- 20 tahun melewati perjalanan panjang sebagai hotel yang berada di kawasan kampus UGM. Sebagai salah satu unit bisnis milik FEB UGM, wisma MM sudah bertransformasi menjadi hotel kelas bintang tiga dari sebelumnya kelas bintang dua. “Tentu dengan kerja keras seluruh karyawan menjadikan wisma MM sebagai salah satu hotel dengan atmosfer dengan nuansa layanan akademik,” kata GM Wisma MM UGM, Choiru Zaad, yang biasa disapa Uza.
Usai menerima piagam sertifikasi, Uza menyampaikan apresiasi kepada pimpinan FEB yang telah mendukung usaha dari pengelola wisma MM untuk naik kelas menjadi hotel bintang tiga.”Sertifikat bintang tiga ini sudah ditunggu sejak lama. Sertifikasi ini menjadi pelecut bagi kami untuk berkolaborasi dan berinovasi lebih baik lagi untuk naik kelas menjadi bintang empat,” ungkapnya.
Dekan FEB UGM, Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com., Ak.CA, menyampaikan ucapan selamat kepada pengelola Wisma MM yang telah mendapat sertifikasi hotel bintang tiga. Menurutnya kurang lebih selama dua puluh tahun para pengelola telah bekerja keras untuk memberikan layanan prima pada para tamu baik internal dan eksternal UGM. “Atas pemberian sertifikasi ini bisa menjadi penggerak agar terus mengikuti perkembangan dengan meningkatkan kualitas layanan layanan pada pengunjung,” ujarnya.
Dekan FEB menambahkan bahwa keberadaan Wisma MM tidak hanya menjadi hotel yang berada di kawasan kampus sebagai salah satu unit bisnis namun bisa menjadi tempat pembelajaran dalam bidang bisnis pariwisata untuk civitas akademik. “Terutama buat prodi pariwisata baik dosen dan mahasiswa untuk belajar di situ untuk berlatih sekaligus mahang dengan atmosfir akademik dengan pelayanan yang semakin baik,” paparnya.
Ketua PHRI Kabupaten Sleman, Joko Paromo, berharap agar wisma MM semakin baik memberikan pelayanan kepada pengunjung dengan diraihnya sertifikasi hotel bintang tiga. “Tetap yang dikedepankan adalah pelayanan,” katanya.
Sementara Hairullah Ghazali menyebutkan wisma MM merupakan hotel ke-600 di Indonesia yang menyandang hotel kelas bintang tiga. Predikat hotel bintang tiga menurutnya memiliki keunggulan tersendiri karena bisa beradaptasi dengan tingkat okupansi kamar hotel. “Di DIY itu paling banyak hotel dengan kelas bintang tiga karena bisa beradaptasi dengan harga kamar yang bisa dinego oleh pengunjung,” katanya.
Penulis : Gusti Grehenson