Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., meresmikan renovasi musala Fakultas Teknik menjadi Masjid Al Mustadam di Fakultas Teknik UGM pada Minggu, (10/7). Peresmian masjid ini juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan, Dr.(HC). Ir. Budi Karya Sumadi, Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU., dan para Wakil Dekan Fakultas Teknik, Prof. Ir.Panut Mulyono,M.Eng.,D.Eng,IPU.Asean Eng.(Rektor periode 2017-2022), Ketua Senat, para Dekan di UGM, dan beberapa tamu undangan.
Ova menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas hadirnya Masjid Al Mustadam kepada semua pihak yang terlibat. Ia berharap Masjid Al Mustadam menjadi tempat pembinaan kebudayaan, pengetahuan dan kajian-kajian ilmu Islam.
“Saya kira prakarsa untuk mendirikan masjid Al-Mustadam di Fakultas Teknik ini merupakan suatu upaya yang luar biasa. Jadi yang penting di sini saya kira tadi bukan hanya mendirikannya, tapi bagaimana kita mencoba memakmurkan dan juga membuat kegiatan-kegiatan yang luar biasa. Saya pribadi mengharapkan bahwa masjid ini tentunya mendapatkan dukungan dari semua pihak untuk memajukan dan memanfaatkan untuk kepentingan kita bersama,” ujar Ova dalam sambutannya.
Senada dengan hal tersebut, Budi Karya juga sangat mengapresiasi semua pihak yang terlibat.
“Masjid Al Mustadam ini setelah kita lihat luar biasa, namanya pun khusus yang substantif yang memang selalu ingin kita capai. Konsekuensi dari pada kata itu yang saya apresiasi Pak Dekan, Rektor dan semua yang terlibat karena dengan rasa cinta kita kepada Allah dan rasa cinta kita bersama Insya Allah Indonesia akan tambah maju dan UGM menjadi yang terbaik,” ujar Budi.
Dr. Ir. Sugeng Sapto Surjono, S.T., M.T., IPU, ASEAN Eng., Wakil Dekan Bidang Pendidikan Dan Kemahasiswaan, membacakan laporan singkat panitia penyelenggara Masjid Al Mustadam.
Masjid ini merupakan renovasi musala Teknik yang didirikan pada 1999-2000. Renovasi dilaksanakan dalam dua fase. Fase pertama dimulai pada 14 Oktober 2019 untuk renovasi pondasi, struktur, dan atap. Fase dua adalah proses penyelesaian yang terdiri dari tahap satu (plafond & lantai 3, tempat wudhu lantai 0,5), tahap dua (plafond dan lantai dua, tangga sayap utara dan selatan, tempat wudhu lantai 1,5), dan tahap tiga (lantai 1 dan taman). Masjid ini memiliki tiga lantai dengan luas 2791 m2 dan memiliki daya tampung 3.000-3.500 jamaah.
Makna Al Mustadam menurut Sugeng adalah lestari/berkelanjutan/sustainable. Hal tersebut dikarenakan masjid ini mempertahankan bangunan lama, tidak boros material dan sumber daya alam, serta mengurangi carbon footprint. Kedua, desain fasad bisa meneruskan udara segar, tidak menggunakan AC dan memanfaatkan pencahayaan alami. Ketiga, air wudhu akan digunakan kembali untuk sistem siram tanaman di sekitar masjid. Selain itu, masjid Al Mustadam juga menciptakan lingkungan yang hijau dan asri, ramah terhadap difabel, anak-anak dan orang lanjut usia.
Program utama masjid ini menurut Sugeng adalah ibadah rutin sholat lima waktu, kajian rutin, program ramadan, ibadah kurban, co-working space, menampung tamu, dan sebagainya.
“Sesuai namanya, kita ingin memaksimalkan fungsi masjid untuk menanamkan integritas harus dimulai dari masjid ini. Bisa juga untuk sarana rekreasi karena tempatnya sejuk dan rindang. Program utama masjid akan di optimalkan,” ujarnya.
Penulis: Desy