• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Pengukuhan Guru Besar
  • Dosen Arsitektur Eugenius Pradipto Dikukuhkan sebagai Guru Besar

Dosen Arsitektur Eugenius Pradipto Dikukuhkan sebagai Guru Besar

  • 13 Juli 2022, 06:08 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 5657
Dosen Arsitektur Eugenius Pradipto Dikukuhkan sebagai Guru Besar

Prof. Dr.Ing. Ir. Eugenius Pradipto dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik UGM, Selasa (12/7) di Balai Senat UGM. Dalam pengukuhannya ia menyampaikan pidato berjudul “Rekayasa Bambu Berbasis Kearifan Lokal untuk Arsitektur Beratap Indonesia”.

“Bentuk atap arsitektur tradisional merupakan wujud ekspresi hubungan harmonis antar manusia dengan sang pencipta. Penutup atap berperan sebagai media peralihan udara panas di ruang atas dan mengalirkannya menerobos ke luar ruangan,” ucapnya.

Pendidikan arsitektur di Indonesia, terangnya, mengarah pada penguasaan keahlian merancang bangunan dengan fokus pada parameter fungsi, iklim, konstruksi, dan bahan bangunan. 

Pola pemikiran barat dipelajari, diperdalam, dikembangkan dan dipergunakan dalam proses desain arsitektur di Indonesia, kemudian faktor iklim tropis dan kebencanaan dihadapi dan diselesaikan dengan cara teknologi, “dilawan” atau “ditaklukkan”.

Pradipto menilai, arsitektur Indonesia saat ini belum berpijak di atas bumi alam tropis lembab dan lingkungan yang penuh kebencanaan, mereka asyik mencari ‘bentuk’ baru. Padahal kearifan lokal di Indonesia sudah punya “pola dan bentuk” sendiri.

“Kita tinggal mengisi dan meningkatkan kualitas,” ungkapnya.

Sebagian besar arsitektur tradisional daerah yang tersebar di nusantara memiliki landasan kepercayaan terhadap kosmologi. Kepercayaan itu mendasari sikap hidup bersama dengan alam dan lingkungannya yang mereka pegang teguh dan jalankan secara konsekuen sehingga mengakar kuat dan terwujud dalam arsitektur tradisional daerah. 

Ragam arsitektur ini, menurutnya, dipertajam oleh keadaan atau nilai kearifan lokalnya, dan bukan saja unik namun juga sangat khas. Tampilan atap bangunan sangat beragam bukan hanya untuk mengatasi iklim lembab basah namun juga mengekspresikan nilai sosial-budaya daerah.

Lebih lanjut ia menerangkan, ruang pusat tengah sebagai perwujudan nilai kearifan lokal banyak ditemukan pada arsitektur tradisional di daerah-daerah. Keberadaan ruang pusat tengah dipercayai mampu menjaga hubungan lingkungan tetap harmoni dan menjadi sikap pandangan hidup bersama alam yang lentur dan fleksibel dalam menghadapi perubahan. 

Pola bentuk ‘ruang pusat tengah’ menjulang menurut hukum termodinamis berperan sebagai media pergerakan udara panas dari ruang tengah bawah naik menuju ke ruang atas. Penutup atap berperan sebagai media peralihan udara panas di ruang atas dan mengalirkannya menerobos ke luar ruangan. 

Penutup atap dengan blok sirap yang berlapis-lapis dan berpori satu, merupakan model penutup atap yang berperan melindungi ruang tengah dari panas matahari dan hujan. 

Dalam pidatonya, Pradipto menekankan bahwa prinsip-prinsip keseimbangan dan kelenturan konstruksi dalam menanggapi kemarahan alam dan lingkungan merupakan prinsip dasar untuk membangun pemahaman dan mewujudkan ’arsitektur beratap’ berkarakter Indonesia.

“Ke depan, ’arsitektur beratap’ Indonesia akan tumbuh dan berkembang apabila memberikan nilai manfaat bagi penghuni di bawah atap blok sirap bambu menjadi sehat, nyaman dan tenteram,” terangnya.


Penulis: Gloria


Berita Terkait

  • Komunitas Alumni Arsitek UGM Gelar Pameran Foto Karya Arsitektur Pradipto

    Monday,14 May 2012 - 19:36
  • ‘Omah Kebon’, Raih Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia

    Wednesday,05 December 2012 - 14:22
  • Internasional Arch+Art Summer Course 2017 Melibatkan Seniman dan Arsitek Yogyakarta

    Monday,14 August 2017 - 10:32
  • Rumah Bambu Sudimoro Dipilih sebagai Karya Terbaik Konstruksi Indonesia

    Wednesday,11 January 2012 - 15:07
  • Guru Besar UGM Prof.Nindyo Soewarno Tutup Usia

    Friday,19 May 2017 - 14:01

Rilis Berita

  • Raih Doktor Usai Kaji Potensi Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Untuk Pakan Ternak 20 March 2023
    Penelitian penggunaan minyak atsiri lengkuas pada pakan sapi perah menjadi puncak kajian Dewi Rat
    Agung
  • Pertama Kalinya Sejak Pandemi, UGM Kembali Gelar Faculty Fair 18 March 2023
    Universitas Gadjah M
    Gloria
  • UGM Raih Penghargaan Media Sosial Terbanyak Sektor Perguruan Tinggi PR Indonesia Awards (PRIA) 2023 18 March 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali berhasil meraih beberapa penghargaan pada ajang Public Rela
    Gusti
  • Raih Doktor Usai Kaji Makna Determinasi Waktu-Kematian 17 March 2023
    Disertasi Makna Determinasi Waktu-Kematian Berbasis Ide Kehendak Bebas Bagi Rekonstruksi Kons
    Agung
  • Fakultas Hukum UGM dan Kementerian Perdagangan RI Gelar Sosialisasi Anti-Dumping 17 March 2023
    Ketatnya persaingan dagang internasional turut mendorong negara-negara untuk menyusun r
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual