• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Waspadai Ancaman Kesehatan Saat Berwisata

Waspadai Ancaman Kesehatan Saat Berwisata

  • 15 Juli 2022, 16:05 WIB
  • Oleh: Satria
  • 357
  • PDF Version
   Waspadai Ancaman Kesehatan Saat Berwisata

Kami bukan hendak menakuti atau mencegah Anda untuk pergi berwisata. Namun, perlu kami sampaikan bahwa pergi berwisata sebetulnya bisa mengancam kesehatan Anda. Kenapa bisa begitu dan bagaimana mengatasinya?

Pada Minggu, (10/7), lalu, Kagama Health beserta beberapa organisasi lainnya mengadakan webinar yang berjudul ‘Berwisata dengan Aman Untuk Semua Usia - Tinjauan Kesehatan’. Rekaman webinar ini dapat diakses melalui kanal Youtube KAGAMA Channel. 

Salah satu pembicara yang dihadirkan adalah dosen Ilmu Penyakit Dalam FKKMK UGM, dr. Yanri Wijayanti Subronto, Ph.D., Sp.PD-KPTI. Pada kesempatan tersebut, dokter Yanri mengatakan bahwa terdapat berbagai penyakit, baik dari infeksi dan non-infeksi, yang dapat mengancam wisatawan jika mereka tidak waspada dan tidak merencanakan perjalanan dengan baik.  

Penyakit-penyakit infeksi dan gejala yang sering berhubungan dengan berwisata antara lain ialah diare dan masalah gastrointestinal, hepatitis A, malaria, dengue fever/ demam berdarah, infeksi parasit, tuberkolosis, typhoid fever/ tipes, yellow fever, dan meningitis/ radang selaput otak. 

“(Oleh karena itu, salah satu kewaspadaan yang perlu kita lakukan adalah bahwa) kita perlu mengantisipasi higienis-sanitasi di warung-warung (yang kita kunjungi),” tutur Dokter Yanri.  

Sedangkan untuk penyakit non-infeksi, penyakit tersebut bisa berupa neurologis seperti altitude sickness dan decompression sickness. 

Altitude sickness atau yang kadang disebut mountain sickness adalah penyakit yang dapat ditemui ketika Anda melakukan kegiatan pendakian. Altitude sickness merupakan kumpulan gejala yang terjadi ketika mendaki atau berjalan ke daerah yang lebih tinggi. Penyakit ini bisa didapati karena melakukan pendakian dengan terlalu cepat, dimana badan belum punya cukup waktu untuk beradaptasi dengan tekanan udara dan kadar oksigen rendah di tempat dengan ketinggian yang lebih tinggi.  

Kemudian juga ada decompression sickness atau caisson disease. Decompression sickness biasa didapati oleh para penyelam scuba. Penyakit ini muncul ketika tubuh melewati perubahan tekanan air yang terlalu cepat. Hal ini kemudian mengakibatkan nitrogen dalam darah membentuk gelembung yang dapat menyumbat pemburuh darah dan jaringan organ. Gejalanya bervariasi tergatung dari lokasi terjadi penyumbatan, misalnya nyeri sendi, pusing, tubuh lemas, sesak nafas, dan lain sebagainya. 

 

Risk Assesment sebagai Solusi Berwisata Aman 

Untuk menjaga agar tetap sehat selama berwisata, dokter Yanri menyarankan untuk melakukan risk assessment atau penilaian risiko sebelum melakukan perjalanan. Sekiranya ada empat bentuk risiko yang harus kita nilai, antara lain risiko destinasi, risiko moda transportasi, risiko riwayat penyakit, dan risiko intervensi. 

Pertama, kita harus mengetahui risiko-risiko penyakit di daerah tujuan wisata kita. Hal ini seperti apakah daerah tersebut merupakan endemik malaria?, sedang musim apa dan bagaimana cuaca disana?, Bahaya-bahaya apa saja yang mungkin ditemukan disana?, dan lain sebagainya. 

Kedua, kita juga harus jeli terhadap moda transportasi yang kita gunakan. Moda transportasi dapat mengakibatkan beberapa kondisi medis dengan berbagai keparahan, contohnya mabuk darat/laut, fobia, nyeri telinga (sinusitis), dan lain sebagainya. Kemudian juga ada risiko kecelakaan, luka, dan juga macet yang harus benar-benar kita pertimbangkan. 

Selanjutnya, kita juga harus peka terhadap kondisi tubuh kita apakah kita mempunyai riwayat penyakit tertentu, apakah kita sedang dalam kondisi hamil, dan lain sebagainya. Hal itu harus benar-benar kita pahami sehingga pada saat melakukan perjalanan kita dapat mencegah risiko penyakit kambuh, dan lain-lain. 

Terakhir, sebagaimana untuk mencegah risiko penyakit di daerah destinasi, kita bisa melakukan berbagai bentuk vaksinasi, atau meminum obat tertentu, seperti vaksinasi yellow fever, dan lain sebagainya. Namun, di titik ini, kita juga harus mewaspadai bahwa ada beberapa kondisi tubuh yang tidak toleran kepada vaksinasi dan obat-obatan tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pembahasan dan pemahaman bersama antara dokter dan orang yang hendak melakukan perjalanan. 

Penulis: Aji   
Foto: majalah-holiday.com

 

Berita Terkait

  • Waspadai Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Masyarakat

    Monday,13 June 2022 - 13:33
  • Puspar UGM: Pembukaan Destinasi Wisata Harus Diikuti Penerapan Prokes Ketat

    Tuesday,18 May 2021 - 19:47
  • Menggagas Wisata Edukasi Ramah Difabel

    Wednesday,14 June 2017 - 12:53
  • Minim, Kebijakan Menghadapi Risiko Ancaman Perubahan Iklim

    Saturday,07 December 2013 - 9:18
  • Pelarian Diri dan Pencarian Sosial Jadi Motif Wisata Keluarga

    Tuesday,17 May 2016 - 16:15

Rilis Berita

  • Nanomaterial Potensial Mewujudkan Program-Program Pembangunan Berkelanjutan 09 August 2022
    Nanomaterial memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu mewujudkan program-program pembang
    Agung
  • Mahasiswa KKN UGM Tanam Pohon Ikonik Gebang Lambang Persatuan 09 August 2022
    Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN&nd
    Agung
  • Fakultas Pertanian UGM Hasilkan 112 Penelitian Terapan 09 August 2022
    Dekan Fakultas Pertanian UGM, Jaka
    Gusti
  • Asrama UGM Disiapkan Jadi Pemondokan Sementara Mahasiswa Baru 09 August 2022
    Ribuan mahasiswa baru UGM mengikuti
    Gusti
  • Peran dan Kontribusi Fakultas Farmasi UGM dalam Mengatasi Masalah Bangsa 09 August 2022
    Oleh: Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si Fakultas Farmasi UGM merupakan F
    Universitas Gadjah Mada

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual