• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Promosi Doktor
  • Mahasiswa Program Doktor FK-KMK UGM Teliti Efek Anti-Diabetes Tempe

Mahasiswa Program Doktor FK-KMK UGM Teliti Efek Anti-Diabetes Tempe

  • 25 Juli 2022, 19:14 WIB
  • Oleh: Gloria
  • 8240
Mahasiswa Program Doktor FK-KMK UGM Teliti Efek Anti-Diabetes Tempe

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes mellitus terbesar di dunia. Pada tahun 2015, jumlah individu dengan diabetes mellitus dilaporkan mencapai 10,2 juta dan menduduki peringkat ketujuh di dunia.

Mahasiswa Program Doktor Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Rio Jati Kusuma, S.Gz., MS, meneliti pengaruh sumber kecutan pada proses perendaman terhadap perbaikan profil metabolik dan mikrobiota saluran cerna pada diabetes mellitus.

“Studi melaporkan bahwa penggunaan kecutan berpengaruh terhadap nilai gizi, serat pangan dan profil mikrobiota tempe (22–25). Meskipun begitu, belum ada studi yang mengevaluasi pengaruh tipe kecutan dalam proses pembuatan tempe terhadap aktivitas perbaikan profil metabolik dan mikrobiota saluran cerna pada kondisi diabetes mellitus,” terang Rio pada Ujian Terbuka yang berlangsung Senin (25/7).

Tempe merupakan makanan asli Indonesia yang diketahui potensial dalam manajemen terapi gizi pada individu melalui modulasi mikrobiota saluran cerna akibat kandungan senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya.

Penambahan bakteri asam laktat penghasil enzim β-glukosidase seperti Lactobacillus plantarum pada pembuatan tempe dilaporkan tidak hanya mampu meningkatkan kadar aglikon isoflavon pada tempe, namun juga meningkatkan aktivitas anti-diabetes dan anti-disbiosis pada tempe.

Di Yogyakarta, beberapa pengrajin tempe menggunakan teknik perendaman yang melibatkan bakteri asam laktat guna menurunkan keasaman kedelai. Pengrajin menyebutnya kecutan karena rasanya yang asam dan berperan dalam menurunkan pH air rendaman kedelai. 

“Penurunan pH air rendaman merupakan bagian yang penting dalam pembuatan tempe karena berperan penting dalam mencegah pertumbuhan bakteri patogen pada produk tempe,” imbuhnya.

Rio menerangkan, sumber kecutan pada proses pembuatan ini terbagi menjadi kecutan yang berasal dari asam organik yang merupakan standar dalam pembuatan tempe di luar negeri dan kecutan yang berasal dari kultur bakteri asam laktat yang berasal dari beberapa sumber.

Hasil analisis profil metabolik dan indeks resistensi insulin menunjukkan bahwa sumber kecutan tidak mempengaruhi efek anti-diabetes dari tempe yang dihasilkan karena semua jenis tempe secara signifikan mampu menurunkan serum glukosa, trigliserida, LDL-kolesterol, HOMA-IR serta meningkatkan kadar HDL puasa pada model hewan coba diabetes mellitus. 

Akan tetapi, sumber kecutan berperan signifikan dalam aktivitas anti-disbiosis tempe yang ditunjukkan dengan penurunan bakteri filum Proteobacteria, Bacteroides, serta peningkatan bakteri penghasil asam lemak rantai pendek ordo Oscillospirales serta Roseburia spp.


Penulis: Gloria

Berita Terkait

  • Gel Biji Kopi Merapi Untuk Obat Luka Diabetes

    Tuesday,20 June 2017 - 14:18
  • Mahasiswa UGM Memanfaatkan Lendir Lele untuk Obat Luka Diabetes

    Friday,05 August 2016 - 10:37
  • Teliti Perilaku Merokok pada Remaja, Kamsih Astuti Raih Doktor

    Tuesday,11 May 2010 - 16:04
  • Teliti Gena FTO Penderita DM tipe 2, Pugud Raih Doktor

    Friday,08 January 2016 - 12:53
  • Mahasiswa Program Doktor FK-KMK UGM Teliti Efektivitas Terapi Metformin

    Tuesday,03 August 2021 - 16:52

Rilis Berita

  • Majalah Kabar UGM Raih Gold Winner SPS Awards 2023 21 March 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih tiga penghargaan pada ajang Serikat Perusahaan Pers
    Gusti
  • Talkshow Penutup Faculty Fair 2023: Penerapan SSPI Tidak Berpengaruh terhadap Proses Seleksi 20 March 2023
    Kemeriahan UGM Faculty Fair 2023 hari kedua ditutup dengan gelar wicara seputar pelaksan
    Satria
  • Pakar UGM Jelaskan Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Mental 20 March 2023
    Dalam hitungan hari umat muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadan. Melaksanakan ibadah puasa
    Ika
  • CfDS dan Perludem Bahas Peranan Teknologi Digital dalam Pemilu 2024 20 March 2023
    Penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 merupakan kegiatan yang digelar dalam rangka menjaga keberlangs
    Agung
  • Universitas Gadjah Mada dan Western Sydney University Bertukar Pengalaman Implementasi SDGs 20 March 2023
    Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Western Sydney University (WSU) menga
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual