Dalam rangka memperingati ulang tahun Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM yang ke-21, Pustral UGM menginisiasi sebuah webinar nasional dengan topik ‘Bersepeda: Gaya Hidup Sehat dan Peduli Lingkungan Menuju Indonesia Lebih BIKE’ pada hari ini, Selasa, (26/7).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pustral UGM, Ir. Ikaputra, M.Eng., Ph.D., yang juga dosen di Departemen Arsitektur Fakultas Teknik UGM, mengatakan bahwa sepeda adalah moda transportasi terbaik disamping transportasi publik untuk wilayah perkotaan.
Berangkat dari konsep better city, kota terbaik adalah kota yang dapat berhubungan dengan kota-kota tetangga, desa atau distrik-distrik tetangga, bahkan negara-negara lain. Untuk memperoleh konektivitas tersebut, maka kemudian dibutuhkanlah moda transportasi. Ir. Ikaputra mengatakan bahwa moda transportasi harian yang terbaik untuk mengisi konektivitas tersebut adalah moda transportasi publik. Lalu untuk menghubungkan orang-orang dengan moda transportasi publik tersebut, sepeda hadir sebagai pilihan terbaik.
Kenapa sepeda lebih baik? Ir. Ikaputra menjelaskan bahwa sepeda mempunyai berbagai keunggulan. Pertama, sebagai moda transportasi yang dapat menempuh jarak pendek, medium, serta jauh, sepeda hanya membutuhkan ruang gerak kecil. Kedua, biaya penggunaan dan infrastruktur untuk sepeda lebih ekonomis dibandingkan moda transportasi lainnya. Ketiga, sepeda tidak berdampak kepada lingkungan. Serta keempat, dapat memberikan manfaat kesehatan kepada penggunanya.
Sementara itu, Fahmi Saimima, Ketua Bike to Work (B2W) Indonesia, mengungkapkan adanya tantangan penggunaan sepeda sebagai moda transportasi untuk bekerja terlebih di negara Indonesia yang notabene beriklim tropis. Meski begitu, menurutnya, iklim tropis sebagai kondisi alam semestinya tidak menyurutkan semangat untuk tetap mendukung pengurangan polusi udara salah satunya dengan bersepeda.
“Saya kira pendapat yang menuding cuaca dan iklim sebagai rintangan terbesar bagi minat bersepeda hanyalah asumsi dan halangan yang bersifat personal,” ujarnya.
Faela Sufa, S.T., M.Sc., Eng., selaku Direktur ITDP Asia Tenggara menambahkan tema terkait dengan sepeda sebagai moda transportasi pengurangan jejak karbon dengan konsep complete street yaitu bagaimana nanti menciptakan jalan yang dapat diakses dan digunakan oleh seluruh penggunanya mulai dari pejalan kaki, pesepeda, pengendara, dan pengguna transportasi publik dari seluruh kelompok umur dan kemampuan, serta mendukung aktivitas ekonomi dan sosial.
Ia memberikan usulan bagaimana mendesain skenario dalam pengurangan jejak karbon yaitu mengembangkan infrastruktur bersepeda dan sepeda listrik dalam skala besar. Implementasi konkritnya berupa program sepeda sewa pada kota-kota besar atau menengah, yang terkoneksi ke transportasi publik, merevisi regulasi penegakan hukum yang dapat melindungi pesepeda dan pejalan kaki, investasi pada fasilitas pejalan kaki dan transportasi publik, mengintegrasikan rencana transportasi umum dengan guna lahan.
Penulis: Aji-Agung
Foto : Lifestyle Kompas