Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., dan Bupati Kabupaten Serang, Ratu Tatu Chasanah, secara simbolis menanam 8.000 pohon mangrove di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Banten, Selasa (26/7). Penanaman bibit pohon mangrove ini dalam rangka memperingati hari mangrove sedunia dan diprakarsai oleh mahasiswa KKN PPM UGM yang bekerja sama dengan PT Lestari Banten Energi dan Indonesia Power. Keberadaan hutan mangrove tersebut diharapkan mampu mencegah terjadinya abrasi dan erosi pantai, melindungi biota laut serta mampu menyerap karbondioksida dan penghasil oksigen di sekitar pantai.
Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, mengatakan inisiasi penanaman pohon mangrove merupakan salah satu dari program pengabdian yang dilakukan oleh 30 orang mahasiswa KKN PPM UGM.” Penanaman mangrove ini jadi bagian dari aksi mahasiswa untuk merehabilitasi kawasan pesisir,” ujar Ova.
Ova menyebutkan bahwa program rehabilitasi hutan mangrove yang dilakukan pemerintah selama ini telah menjadikan Indonesia sebagai penyumbang kredit karbon terbesar di dunia. “Kita memiliki hutan mangrove sebagai penyumbang kredit karbon di dunia untuk keberlanjutan kehidupan manusia,” paparnya.
Menurutnya, selain penanaman mangrove, kegiatan KKN PPM UGM juga melakukan pengembangan desa binaan dalam rangka mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kawasan wisata religi, pencegahan stunting pada anak dan pengembangan UMKM di Kabupaten Serang. “Kita kembangkan secara bertahap sesuai respons dan kebutuhan masyarakat sehingga tetap bisa memberikan dampak bagi masyarakat,” katanya.
Sebaliknya menurut Ova, mahasiswa KKN PPM juga mendapat manfaat berupa kompetensi mereka dalam hal meningkatkan rasa empati dan peduli pada persoalan sosial dan ekonomi masyarakat. Harapannya nanti mereka memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, rasa kemanusiaan dan keuletan etos kerja serta kemandirian.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyampaikan apresiasi kepada pimpinan Universitas Gadjah Mada yang telah menempatkan Serang salah satu lokasi kegiatan KKN. Ia menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Serang berupa area pegunungan, persawahan, hutan lindung serta berbagai ekosistem keanekaragaman hayati. Beberapa potensi yang telah dikembangkan di bidang pembangunan kawasan industri, perkebunan pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata.
Soal kegiatan penanaman mangrove, ia menyebutkan bahwa kegiatan tersebut menjadi program pemda dalam rangka menahan laju erosi pantai serta menahan laju infiltrasi air laut ke daerah pesisir pantai. “Sudah cukup banyak wilayah tambak yang hilang tergerus sehingga makin menguatkan warga masyarakat untuk menanam mangrove,” katanya.
Sepanjang tahun 2022 ini, kata Bupati, sebanyak 11 ribu bibit pohon mangrove yang ditanam di area seluas 115 hektare. “Termasuk pada hari ini menanam 8.000 pohon di kecamatan Tirtayasa yang dilakukan oleh petani yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua,” katanya.
Amar Fadhil Adfa (22), salah satu anggota tim mahasiswa KKN PPM UGM, mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan kawasan penanaman hutan mangrove. Menurutnya, selain Desa Lontar, dua desa lainnya yang menjadi prioritas sosialisasi ajakan penanaman mangrove adalah Desa Tanara dan Pedaleman. “Kita juga sudah buat peta infografis dan peta kartogram yang menyediakan informasi yang diperlukan warga dan wisatawan berbagai lokasi di dua desa itu agar bisa dibaca dengan mudah,” katanya.
Menurutnya di dua desa ini, hutan bakau belum banyak direhabilitasi kembali, padahal di Desa Pedaleman sebelumnya merupakan lokasi yang pertama di kecamatan tersebut yang menginisiasi penanaman hutan mangrove.”Kami sedang mendorong masyarakat agar bisa meneruskan. Kepentingan selain untuk wisata dan juga mencegah abrasi pantai,” paparnya.
Sebelum penanaman bibit pohon Mangrove, Rektor dan Bupati Serang berkesempatan menyerahkan sertifikat tanah dari BPN kepada perwakilan warga desa dan pemberian piagam penghargaan kepada perusahaan peduli penghijauan mangrove.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto