Universitas Gadjah Mada sebagai perguruan tinggi yang kini telah meluluskan lebih dari 336 ribu alumni diharapkan makin mendorong percepatan pembangunan di berbagai daerah. Pasalnya, berbagai ide dan pemikiran para pakar di bidangnya, ragam hasil riset dan inovasi terkini yang dihasilkan oleh peneliti di kampus diharapkan bisa memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kerja sama dalam bidang tridarma perguruan tinggi dalam bentuk penerjunan mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan kontribusi para alumni di daerah melalui organisasi Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) diharapkan makin terus ditingkatkan. Demikian beberapa hal yang mengemuka dalam sarasehan UGM Menyapa Alumni yang berlangsung di Hotel Le Dian, Serang, Banten, Selasa (26/7). Bertindak selaku narasumber adalah Rektor UGM, Prof.dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D., Ketua Kagama Banten, Widi Hastawa, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, dan Sekda Pemerintah Provinsi Banten, Moch. Tranggono.
Rektor UGM mengatakan kerja sama yang dilakukan dengan pemerintah daerah selama ini banyak dilakukan dalam berbagai hal terutama dalam bentuk pendampingan penyusunan rencana pembangunan jangka pendek dan menengah, kerja sama bidang pendidikan dan riset serta pengiriman mahasiswa KKN di berbagai penjuru pelosok desa di Indonesia. “KKN ini selain jadi pembelajaran bagi mahasiswa sekaligus memberikan kontribusi bagi pemda, masyarakat dan negara. Berbagai program yang dilakukan oleh para mahasiswa KKN PPM di Serang misalnya dalam hal pengentasan stunting dan pembangunan wisata religi yang saat ini mulai akan dibangun. Hal ini membuktikan sesuatu bekerja sama untuk menyelesaikan kehidupan dan persoalan,” kata Ova Emilia.
Selain lewat kerja sama penerjunan mahasiswa KKN, UGM melalui para alumninya yang berjumlah lebih 336 ribu alumni juga memberikan kontribusi bagi masyarakat melalui kompetensi pekerjaan masing-masing. “UGM sendiri telah melahirkan prestasi dari para alumninya, ada yang jadi Presiden, Wapres, menteri dan wakil menteri membuktikan mereka dulunya dididik di kampus Bulaksumur,” katanya.
Di tingkat kancah global, ujarnya, dalam pemeringkatan perguruan tinggi terbaik dunia, QS World University Ranking pada tahun ini, UGM berada pada peringkat 231 dunia yang sebelumnya berada pada peringkat 254 dunia. “Saya kira ini menjadi kebanggan UGM dan para alumni yang telah memberikan kontribusi kerja nyata di masyarakat,” katanya.
Pada pemeringkatan tersebut menurutnya tidak lepas dari indikator penilaian reputasi alumni yang dianggap membanggakan bagi perusahaan yang merekrut lulusan dari kampus UGM. “Reputasi tersebut tidak lepas dari kontribusi alumni. Dari para alumni pula mendukung reputasi perusahaan,” jelasnya.
Ketua Kagama Banten, Widi Hastawa, mengatakan salah satu keunggulan UGM melalui organisasi keluarga alumninya telah banyak melakukan kegiatan pengabdian sosial di masyarakat tidak hanya terjun saat ada kejadian bencana.”Saya selalu sampaikan ke teman Kagama Banten silakan Kagama ini menjadi wadah buat pengabdian kepada masyarakat, bahkan jadi wadah bagi mereka yang ingin berprestasi,” ujarnya.
Di Kagama Banten menurutnya banyak kegiatan sosial seperti inisiasi sampah digital, pembangunan rumah inspirasi hingga kegiatan pengembangan UMKM. ”Di Tangerang Selatan ada anggota Kagama mendirikan rumah inspirasi dimana kegiatan di dalamnya tidak hanya untuk mahasiswa atau alumni saja, namun juga menjadi kegiatan masyarakat dan kegiatan dari berbagai kampus lain,” paparnya.
Arif Riyanto, alumnus FMIPA UGM tahun 1987 selaku penggagas rumah inspirasi Tangerang Selatan menyebutkan rata-rata pihaknya melakukan 49 kegiatan setiap tahun. Rumah inspirasi, kata Arif, bertujuan sebagai tempat pembelajaran dan pengembangan UMKM, pengembangan aplikasi teknologi baru hingga tempat bagi kegiatan masyarakat di sekitar. “Sekarang ini dimanfaatkan oleh alumni dan kampus lain di Banten. Ada 13 kampus menggunakan rumah inspirasi tersebut. Bahkan ada juga mantan teroris memanfaatkan rumah tersebut,” katanya.
Sekda Banten, Moch. Tranggono, berharap kerja sama yang dilakukan UGM dengan Pemda Serang bisa diperluas di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Pasalnya saat ini pihaknya tengah mendorong kerja sama dengan banyak kampus untuk mencapai target pembangunan SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. “Paling tidak Kagama bermanfaat bagi anggota Kagama sendiri, masyarakat dan pemerintah. SDGs Banten masih snagat kurang dari target,” katanya.
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, mengatakan Pemda Serang saat ini tengah berupaya meningkatkan indeks pembangunan kualitas SDM, peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat pasca pandemi Covid-19. Dari bidang pendidikan, pihaknya sudah menggelontorkan banyak beasiswa, namun hal tersebut menurutnya belumlah cukup. “Harusnya ada upaya untuk mendongkrak level pada fokus pendidikan. Kita masih banyak kelemahan dan kekurangan dari sisi kualitas guru. Dari sisi kesehatan, selain masalah stunting, tingginya angka kematian ibu dan anak masih jadi PR kami. Saya berharap supaya UGM dan Kagama bisa menangkap ini dan bisa turun ke lapangan mengatasi hal ini,” ujarnya.
Ia pun mengharapkan kerja sama yang lebih diperkuat lagi melalui kegiatan penerjunan mahasiswa KKN hingga pendampingan bagi UMKM dan mengembangkan berbagai aplikasi teknologi. “Kita harapkan ada kerja sama dengan para OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait. Mudah-mudahan kerja sama ke depan makin diperkuat agar Serang lebih kuat dan makin maju lagi,” pungkasnya.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto