Kemajuan UMKM dalam merambah ranah digital tentunya perlu didorong oleh berbagai pihak. Kolaborasi industri sangat diharapkan dalam membantu percepatan transformasi digital yang dilakukan oleh pelaku UMKM.
Merespons hal tersebut Center for Digital Society (CfDS) bekerja sama dengan Meta mengadakan acara bertajuk Meta Bacarita Produk Lokal: UMKM Berdaya untuk Indonesia. Acara yang berlangsung di Labuan Bajo ini merupakan salah satu agenda Digital Economy Working Group (DEWG) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sebagai salah satu rangkaian pada perhelatan G20.
Kegiatan yang berkolaborasi dengan Gojek, DANA, Telkomsel dan Tokopedia ini dibuka oleh Usman Kansong, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik. Dia mengatakan Kemenkominfo pada tahun 2021 telah memfasilitasi 20 ribu pelaku UMKM di 10 kawasan pariwisata prioritas untuk aktif berjualan di platform digital.
“Sementara di tahun 2022 ini Kemenkominfo sedang melakukan pendampingan kepada 30 ribu UMKM sektor pengolahan di 13 kawasan prioritas Kemenkominfo,” paparnya.
Selaku platform media sosial, Meta juga berupaya untuk melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM melalui sosialisasi maupun pelatihan strategi bisnis dan pemanfaatan platform digital seperti Facebook, Instagram, dan Business untuk mengembangkan bisnisnya. Dengan upaya ini Meta berharap dapat membantu UMKM memaksimalkan potensi bisnisnya dalam melakukan transformasi digital secara menyeluruh.
“Oleh karena itu, pada program ini kami mengajak beberapa pelaku industri lainnya mulai dari penyedia jasa internet, fintech, dan e-commerce untuk bergabung dalam acara ini dan membagikan pengenalan maupun pelatihan strategi bisnis untuk UMKM,” ujar Karissa Agrippina Sjawaldy, Manajer Kebijakan Publik Meta di Indonesia.
Vice President Area Account Management Telkomsel, Samuel Pasaribu, menambahkan Presidensi G20 menjadi ruang yang sangat tepat untuk para pelaku industri berbagi ilmu kepada masyarakat utamanya di Labuan Bajo. Melalui partisipasi langsung di DEWG ke-3 ini akan membuka peluang lebih luas bagi mitra UMKM di seluruh Indonesia untuk lebih berdaya, adaptif, dan transformatif dalam memanfaatkan keunggulan teknologi digital terdepan yang dihadirkan Telkomsel.
Salah satu pelatihan yang diajarkan oleh industri pada kegiatan ini adalah bagaimana pelaku usaha dapat mengembangkan bisnis mereka secara mandiri melalui media digital. Pelatihan yang dibawakan oleh Andit Intasworo selaku Public Affairs Manager Gojek ini berfokus kepada tips pemasaran melalui kemitraan.
“Pelaku usaha wajib untuk menjaring kesempatan dalam transformasi digital dengan aktif menjual produk atau jasanya secara daring. Caranya sangat mudah dan murah, pelaku usaha bisa berjualan di sosial media seperti Instagram, Facebook, dan Whatsapp, maupun e-commerce seperti Tokopedia atau GoFood,” jelas Andit.
Hal senada disampaikan Public Policy and Government Relations Senior Lead Tokopedia, Kevin Tiganna Tarigan. Dirinya sangat mendukung pelatihan yang diadakan oleh CfDS untuk para pelaku UMKM lokal karena hal ini selaras dengan upaya Tokopedia dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, termasuk UMKM lokal, melalui solusi fintech Tokopedia guna memaksimalkan potensi bisnis daring sekaligus membantu memulihkan ekonomi nasional.
Reancy Triashari, Government Relations Lead DANA, menambahkan dengan kolaborasi yang dilakukan oleh beragam industri untuk membantu UMKM dalam mengembangkan keterampilan diri akan berdampak baik pada akselerasi transformasi digital yang sedang diupayakan oleh pemerintah.
“Kita patut berbangga dengan keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan digitalisasi secara inklusif, sebagai bentuk keberhasilan semua pihak mulai dari pemerintah, regulator dan pihak industri. Kami turut memberikan edukasi melalui crash course terkait optimasi penggunaan dompet digital untuk pengelolaan keuangan bagi masyarakat Labuan Bajo,” paparnya.
Penulis : Agung Nugroho