• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mencegah Ketimpangan dalam Dunia Digital

Mencegah Ketimpangan dalam Dunia Digital

  • 30 Juli 2022, 07:44 WIB
  • Oleh: Satria
  • 12885
Mencegah Ketimpangan dalam Dunia Digital

Tranformasi digital atau perubahan dalam lini kehidupan masyarakat kearah penerapan teknologi dapat berdampak positif. Seperti halnya kepada pelestarian lingkungan hidup, transformasi teknologi digital dapat mendorong penurusan emisi karbon. 

Lalu dalam bidang ekonomi, pertama, penerapan teknologi digital dapat menghasilkan efisiensi dalam produksi. Kedua, konektivitas yang disediakan teknologi internet dapat meningkatkan inklusifitas, memperluas wilayah perdagangan, menciptakan tenaga kerja, dan lain-lain. Serta ketiga, transformasi digital dapat mendorong bentuk ekonomi baru. 

Namun dibalik masa depan “cerah” yang diperkirakan tersebut, ternyata transformasi digital turut menyertakan beberapa ancaman. Peneliti Institute of International Studies (IIS) FISIPOL UGM, Nabilah Nur Abiyanti, mengungkapkan terdapat ancaman ketimpangan dalam tata kelola dunia digital. Sebab, secara kondisi, infrastruktur di negara maju lebih jauh siap menopang transformasi digital dibanding negara-negara berkembang seperti Indonesia.  

“Tata kelola (dunia digital) cenderung timpang sebelah karena negara-negara maju telah didukung infrastruktur yang menopang dunia digital (tersebut),” tutur Nabilah dalam webinar ‘Transformasi Digital Global dalam Agenda G20: Menuju Pembangunan Ekonomi Digital yang Inklusif dan Berkelanjutan’ yang diselenggarakan oleh Institute of International Studies (IIS) FISIPOL UGM pada Jumat, (29/7). 

Oleh karena ketimpangan infrastruktur tersebut, diperkirakan ketika negara-negara maju tengah bersemangat memproduksi berbagai macam produk, desain, karya, dan lain sebagainya, dengan memanfaatkan teknologi digital, negara berkembang pada waktu yang sama hanya dapat mengonsumsi atau lebih kurang jadi target pasar bagi negara maju bekala.  

Kondisi ketergantungan tersebut dapat berdampak jangka panjang terhadap pembangunan negara-negara berkembang. Kondisi ketergantungan itu selanjutnya turut dapat menghambat pengembangan teknologi domestik di negara-negara berkembang. 

 

Pemerintah Percaya Diri 

Isu ketimpangan di atas sudah menjadi topik yang hendak dibahas dalam forum internasional.  Pemerintah RI sebagai negara yang memegang presidensi G20 tahun 2022 tampak percaya diri dalam mencegah ketimpangan digital tersebut dengan membawa isu tersebut kedalam forum.  

Melalui Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika KOMINFO RI, Dr. Ir. I Nyoman Adhiarna, M.Eng, isu ketimpangan digital atau digital balance merupakan salah satu isu yang telah banyak diketahui dan dipahami oleh negara-negara anggota G20.  

“Konektivitas dan post-Covid recovery, (kemudian) digital balance dan literasi, kedua isu itu mudah diresap oleh (negara-negara) anggota G20,” tutur I Nyoman Adhiarna dalam video presentasi yang disampaikan dalam webinar yang sama. 

Sebaliknya, I Nyoman Adhiarna mengungkapkan bahwa dalam G20 nanti, isu yang paling sulit untuk dibahas adalah isu terkait crossborder data flow & data free flow with trust. Sebab, setiap negara punya cara sendiri-sendiri dalam pengendalian datanya. Di Amerika saja misalnya, data dikendalikan oleh korporasi, sedang di Cina dikendalikan oleh negara. 

 

Penulis: Aji 

 

Berita Terkait

  • UGM Undang 250 Ahli Pembangunan Sosial Dunia

    Monday,15 July 2019 - 16:48
  • HUT Ke-67 RI : Jati Diri UGM Untuk Atasi Ketimpangan Sosial

    Friday,17 August 2012 - 9:33
  • Kampanye Digital Pilkada Belum Optimal Raup Suara Pemilih

    Saturday,10 October 2020 - 12:04
  • Insig2 Croatia dan UGM Kerja Sama Pengembangan Keamanan Siber dan Forensik Digital

    Tuesday,10 October 2017 - 15:50
  • Pengasuhan di Era Digital

    Tuesday,27 April 2021 - 12:55

Rilis Berita

  • Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada Jalin Kerja Sama 31 March 2023
    Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada mempererat kerja sama. Keduanya sepakat bek
    Agung
  • Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 31 March 2023
    Tim Gama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet gelar juara pertama dalam
    Ika
  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual