Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Umum Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Ganjar Pranowo, memberi wejangan kepada mahasiswa baru UGM pada upacara penutupan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) di Lapangan Grha Sabha Pramana, Sabtu (6/8). Di tengah kerumunan 9.491 mahasiswa baru, Ganjar masuk ke lapangan dengan mengayuh sepeda dengan tas ransel di punggung. Berdiri di tengah lapangan, Ganjar membakar semangat para mahasiswa.
Ganjar menyampaikan ucapan selamat kepada mahasiswa baru yang diterima kuliah di UGM. Ia berharap para mahasiswa tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk kuliah sungguh-sungguh agar nantinya menjadi agen perubahan dan agen pembangunan di masa mendatang. “Selamat, ya. Diterima di UGM itu tidak mudah. Yang antri banyak banget. Saya berharap kamu jadi agen perubahan dan agen pembangunan. Kamulah yang akan melakukan modernisasi,” ujarnya.
Menurut Ganjar, banyak sekali persoalan yang dihadapi oleh bangsa saat ini yang nantinya menjadi pekerjaan rumah bagi generasi sekarang untuk bisa menuntaskannya suatu saat nanti. “Banyak PR yang mesti dibereskan. Apakah kalian generasi yang akan memberikan solusi soal lingkungan, perdamaian dunia, energi, pangan, inovasi dan tentu soal mimpimu dan jodohmu juga,” kata Ganjar yang disambut tawa ribuan mahasiswa.
Dalam kesempatan itu, Ganjar menyapa salah seorang mahasiswa penyandang berkebutuhan khusus tunanetra, Aulia Rahmi Nia, untuk tampil maju ke depan. Ia mengapresiasi mahasiswi dari Fakultas Ilmu Budaya tersebut yang berhasil membuat sebuah film bersama dengan rekannya.
“Saya tidak sengaja ikut kelas. Membuat film judulnya seutas asa. Menceritakan difabel tunanetra perempuan berpacaran non difabel,” kata Aulia.
Selain Aulia, Ganjar juga memanggil mahasiswa yang ditinggal oleh kedua orang tuanya karena sudah meninggal dunia, Ganjar pun memberi semangat kepada mereka untuk mengejar impiannya dengan kuliah di UGM. “Kamu sekolah di UGM hari ini sudah benar,” ujarnya.
Ia tidak ingin para mahasiswa bermalas-malasan atau terlalu banyak mengeluh. Menurutnya saat jadi mahasiswa banyak ikut kegiatan organisasi intra dan ekstrakurikuler yang meningkatkan kompetensi softskill mahasiswa. “Sekarang UGM menyiapkan konversi agar kamu yang beraktivitas bisa dapat nilai (SKS),” paparnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni, Dr Arie Sujito, mengatakan bahwa PPSMB UGM tahun ini mengangkat tema Bakti Gadjah Mada Pilar Intelektual Nusantara untuk memantik semangat mahasiswa agar mampu menjadi insan intelektual yang berlandaskan sikap analitik, reflektif, dan solutif. “Harapannya dengan adanya PPSMB ini, Gamada (Gadjah Mada Muda) dapat mengimplementasikan hal tersebut untuk memberikan manfaat bagi Indonesia, baik saat masih menjadi mahasiswa atau setelah menjadi alumni di UGM,” katanya.
Para mahasiswa baru UGM, kata Arie Sujito, setelah selesai mengikuti kegiatan PPSMB sejak 1 Agustus lalu akan dilanjutkan dengan kegiatan rencana aksi mahasiswa di tengah masyarakat pada 8 hingga 13 Agustus mendatang. “Kegiatan ini bertujuan untuk memberi ruang berkreasi, mewujudkan ide nyata dan bermanfaat bagi masyarakat sebagai wujud implementasi nilai-nilai ke-UGM-an. Pada tahun ini, action plan merupakan bentuk komitmen UGM dalam mewujudkan tujuan Sustainable Development Goals atau SDGs,” katanya.
Seperti diketahui pada penutupan PPSMB kali ini selain dengan diisi orasi tokoh nasional, dilanjutkan dengan selebrasi formasi dengan membentuk sembilan formasi. Menggunakan caping dan pita, ribuan mahasiswa membentuk gambar formasi yang isinya menyampaikan pesan pentingnya mahasiswa memiliki nilai kepribadian untuk selalu berpikir kritis, reflektif, solutif, jati diri intelektual, dan selalu berkontribusi untuk negeri.
Penulis : Gusti Grehenson