• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mengenal Radioterapi

Mengenal Radioterapi

  • 16 Agustus 2022, 13:41 WIB
  • Oleh: Satria
  • 27604
Mengenal Radioterapi

Radioterapi merupakan salah satu modalitas medis untuk melakukan treatment pada kasus-kasus tumor, terutama pada tumor ganas walaupun ada juga beberapa tumor jinak yang bisa kita tatalaksana dengan radioterapi. Hal tersebut disampaikan oleh dr. Ericko Ekaputra, Sp.Onk Rad, dari Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada pada Siaran Bincang-bincang Santai Raisa Radio pada Senin, (15/8).

“Jadi, kita menggunakan sinar pengion, yaitu sinar yang bisa merubah struktur molekul dengan energi yang sangat tinggi. Apabila dibandingkan dengan energi x-ray dari rontgen thorax atau CT scan, itu bisa hampir dua ribu kali lipatnya. Jadi, energinya memang sangat tinggi sekali,” papar Ericko pada Senin, (15/8).

Ericko menyampaikan dengan radiasi pengion yang energinya sangat tinggi bisa memutus rantai DNA baik DNA tumor maupun DNA normal. 

“Pada sel-sel tumor, DNA-nya itu lebih mudah dilakukan pemotongan karena dengan sinar. Dengan sinar itu, selain dia memotong DNA, dia juga akan menciptakan radikal bebas di sekitar inti sel. Apabila ada sinar yang ditembakkan, ketika dia bertemu air dan oksigen, dia akan membentuk radikal bebas. Nah, radikal bebas inilah yang akan membantu kita untuk membantu mematikan sel kanker,” tutur Ericko.

Radio terapi sendiri menurut Ericko sudah ada sejak dulu, pada tahun 1940-1950 sudah mulai dikenal sebagai tiga modalitas utama dalam tatalaksana kanker.

“Jadi, kalau zaman dahulu modalitas kanker itu sendiri-sendiri, tapi ketika jaman beranjak evidence based medicine semakin baik lagi, kita itu saling bekerja sama antarmodalitas.  Modalitas surgery dengan modalitas kemoterapi, dengan modalitas radioterapi, sekarang punya perannya masing-masing dalam menatalaksana kanker,” ujarnya.

Secara substansial kemoterapi dan radioterapi memiliki perbedaan.

“Kalau kemoterapi itu kan kita memasukkan obat ke dalam pembuluh darah sehingga obat tersebut bisa beredar ke seluruh tubuh dan mematikan sel tumor. Tapi radioterapi adalah treatment regional, jadi yang kita target adalah tumor, bekas tumor, dan regionalnya atau area di sekitar tumor yang menurut kita ada kemungkinan untuk penyebaran tumor, Jadi, untuk efek sampingnya juga localize,” ujar Ericko.

Kendati demikian, menurut Ericko, bukan berarti seluruh tumor bisa di treatment dengan radioterapi karena masih bisa berpegang erat dengan evidende based medicine penelitian-penelitian  tumor mana saja yang radiosensitif dan tumor mana saja yang radioresisten.

“Radioterapi ini berbeda pada setiap tumor, akan berbeda dimana dia masuknya. Pada kanker serviks stadium B1 kebawah, treatment of choice-nya adalah operasi, karena secara evidence based lebih baik operasi. Tapi stadium B2 ke atas, itu treatment of choice-nya adalah radioterapi karena secara evidence based treatment pada kanker stadium itu lebih baik dilakukan radioterapi daripada operasi dalam five years survival-nya. Jadi, kita tidak bisa judge radioterapi untuk semua kanker,” papar Ericko.

Ericko memaparkan proses radioterapi diawali dengan pasien yang berkonsultasi dengan dokter spesialis onkologi radiasi untuk melakukan indikasinya (Bisa tidak untuk dilakukan treatment radioterapi atau tidak). Apabila terdapat indikasi radiasi, dokter akan meneruskan untuk melakukan CT simulator.

“Jadi, kita akan planning bagaimana radiasinya, mana bagian yang akan kita targeting. Setelah targetnya bagus, setelah hitam di atas putih pasien dikatakan aman dari radiasi, maka radiasi bisa berjalan,” papar Ericko.

Penulis: Desy

 

Berita Terkait

  • Minim Alat, Daftar Tunggu Radioterapi Kanker Hingga 1 Tahun

    Tuesday,04 November 2014 - 15:44
  • Terapi Fotodinamik Tingkatkan Harapan Hidup Penderita Kanker Nasofaring

    Thursday,18 February 2016 - 12:48
  • Jumlah Pasien Terdiagnosis Kanker Payudara Terus Meningkat

    Tuesday,13 September 2016 - 15:25
  • Pengukuhan Prof Marijata: Peran Ilmu Bedah Dalam Pencegahan Karsinoma Rekti

    Wednesday,22 August 2007 - 8:34
  • Mengenali Kanker Sejak Dini

    Monday,10 April 2017 - 12:02

Rilis Berita

  • Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo Meninggal Dunia 03 June 2023
    Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya salah satu guru besar terbaiknya
    Satria
  • Membangun Kemandirian dan Pengembangan Wisata Melalui Desa Binaan HMP UGM 03 June 2023
    Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (HMP UGM) melalui Bidang Aksi Sosial (Aks
    Satria
  • RSA UGM Terima Penghargaan PPKM Award dari Menkes 02 June 2023
    Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM terus berkomitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan
    Gusti
  • Universitas Gadjah Mada di Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023 01 June 2023
    Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberik
    Satria
  • Minim, Pemda Yang Mampu Susun RPPLH Sesuai Target 01 June 2023
    Percepatan industri telah menghasilkan berbagai dampak lingkungan. Salah satu isu yang banyak dip
    Satria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual