Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar upacara bendera peringatan hari ulang tahun ke-77 Republik Indonesia, Rabu (17/8) di halaman Balairung UGM. Upacara dipimpin oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., diikuti pimpinan universitas dan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
Rektor UGM dalam upacara menyampaikan bahwa momentum peringatan ulang tahun kemerdekaan ini mengajak seluruh warga UGM bersama untuk kembali mengobarkan optimisme sebagai bangsa yang dinamis, sinergis, tegas, dan lugas dalam menyongsong gerak percepatan segala sektor pembangunan bangsa. Kekuatan dan ketangguhan untuk bangkit dengan semangat gotong royong yang melambangkan semangat persatuan dan sinergi antar lini, menjadi daya ungkit percepatan pemulihan negeri.
Forum Presidensi G20 tahun 2022, dikatakan Ova, telah menjadi bukti bagaimana Indonesia mengawali semangat untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Seperti halnya peran besar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam menjalin kolaborasi global, dan bergotong royong memulihkan, serta membangkitkan sistem pendidikan, terasa menjadi angin segar bagi ekosistem pembelajaran di Indonesia. Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar, program mahasiswa magang atau belajar di luar kampus, perluasan program beasiswa, serta dukungan pendanaan bagi seniman dan pelaku budaya, menjadi perca-perca terobosan 21 episode Merdeka Belajar.
Lebih lanjut Ova mengatakan jika momentum peringatan ini sekaligus mengajak kita semua untuk mengenang, merayakan, dan merefleksikan kedalaman makna misi bangsa untuk bergerak, dan bangkit dari keterpurukan serta menyongsong perubahan peradaban yang lebih dinamis. Kemerdekaan bukanlah puncak capaian dan kondisi final. Di dalamnya terkandung tantangan yang terus bertumbuh. Sang Proklamator pernah memberi pesan berharga, bahwa kemerdekaan merupakan ‘jembatan emas’ yang membuka peluang pada berbagai tantangan perubahan yang lebih besar.
“Tantangan tersebut sejatinya mampu membawa UGM memasuki era perubahan besar. Pengembangan pengetahuan yang diletakkan dalam situasi kedaruratan atau kondisi krisis, mampu memberikan peluang kelahiran inovasi, mempererat sinergi, dan kolaborasi untuk bertransformasi membangun negeri,”paparnya.
Ova menyebutkan setidaknya UGM mampu menyediakan segala orientasinya untuk membangun kecakapan, dalam menjawab situasi kedaruratan, sekaligus menebar manfaat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, melalui pengembangan sains pengetahuan dan teknologi. Di mana pengetahuan yang mendorong kepekaan dan nalar berpikir kritis, membuka perspektif baru, mengasah kapasitas pemecahan masalah, serta penguatan karakter tanpa menanggalkan keutamaan jati diri, telah menjadi nilai dasar pengembangan keilmuan di UGM.
Menurutnya, beragam inovasi yang telah dilakukan UGM tidak terlepas dari upaya adaptasi, sinergi, dan kolaborasi interdisiplin yang menjadi kunci pengembangan keilmuan hari ini. Keberanian untuk melampaui kondisi krisis dan menghasilkan terobosan inovasi, menjadi daya picu bagi UGM untuk menopang pembangunan masa depan, agar tidak menjadi potensi lingkaran krisis baru.
Tak lupa Ova meminta seluruh sivitas UGM untuk memaknai kemerdekaan selaras dengan profesi dan kompetensi diri. Saling merapatkan barisan, bergandengan tangan untuk memperkuat solidaritas, dan membangun spirit persatuan demi kemajuan bangsa.
“Prasasti sejarah telah mencatat setiap gerak perjuangan dalam menggapai kemerdekaan. Kini, saatnya kita semua berkesempatan untuk merajut kemerdekaan dalam semangat gotong royong, dan kembali memulihkan serta membangkitkan Indonesia Merdeka,” tuturnya.
Upacara peringatan ulang tahun ke-77 RI kian semarak diwarnai dengan penamilan baju adat Indonesia. Ditambah dengan adanya gelaran Balairung Fashion Show yang menampilkan peragaan busana adat dan busana masa kini oleh sivitas UGM dan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan Keluarga Gadjah Mada. Lalu, ekshibisi jemparingan gaya Mataraman oleh komunitas panahan UGM.
Dalam kesempatan itu juga dilajukan penyambutan 98 mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di UGM dan pelepasan 38 mahasiswa UGM yang akan mengikuti PMM selama 1 semester di kampus-kampus mitra UGM di luar Jawa. Peringatan 77 tahun Kemerdekaan Indonesia ini juga menjadi ruang apresiasi UGM terhadap 157 pegawai penerima penghargaan Satya Lencana Karya Satya.
Penulis: Ika
Foto: Firsto
Foto: Firsto