• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Petugas Kesehatan Perlu Memperkuat Surveilans Kasus Polio

Petugas Kesehatan Perlu Memperkuat Surveilans Kasus Polio

  • 22 Agustus 2022, 15:03 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 8716
Petugas Kesehatan Perlu Memperkuat Surveilans Kasus Polio

Belum juga usai, dunia dilanda wabah pandemi Covid-19. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sudah mengumumkan kembali adanya wabah baru, yakni Clade Outbreak atau yang sebelumnya lebih dikenal dengan cacar monyet. Wabah penyakit baru semacam ini akan terus bermunculan. Namun begitu, program pengurangangan penyakit seperti polio atau lumpuh layu harus terus dilakukan bersamaan dengan upaya penanggulangan pandemi Covid-19. Hal itu mengemuka dalam webinar yang bertajuk Addressing Implementation Challenges During Pandemic Response: Learning from the Global Polio Eradication Initiative. Webinar kali ini merupakan inisiasi dari Pusat Kedokteran Tropis UGM bekerja sama dengan John Hopkins University dan Universitas Udayana serta didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation.

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Hariadi Wibisono, mengatakan terdapat beberapa persamaan antara surveilans lumpuh layu dan Covid-19 sehubungan dengan penemuan kasus, pengambilan sampel, dan pemeriksaan sampel. Menurutnya lumpuh layuh sendiri merupakan kelumpuhan yang sifatnya lemas, terjadi secara mendadak, dan disebabkan oleh virus polio. Oleh karena itu, perlu ada penguatan kemampuan petugas kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam proses deteksi menjadi kunci yang penting untuk mendukung keberhasilan surveilans polio serta Covid-19 selama pandemi. “Sejalan dengan surveilans, program vaksinasi merupakan poin penting dalam pencegahan penyakit menular seperti polio dan Covid-19,” kata Hariadi Wibisono dalam rilis yang dikirim Senin (22/8).

Perwakilan WHO Indonesia, Dr. Stephen Chacko, MD, MPH, menuturkan tantangan yang umumnya dihadapi dalam program vaksinasi polio maupun Covid-19 selama pandemi adalah penutupan sementara pusat vaksinasi, prioritas yang berbeda antar tenaga kesehatan, terbatasnya sumber daya, adanya ketakutan akan terpapar Covid-19 ketika beraktivitas di luar rumah, serta beredarnya misinformasi. Menurutnya persoalan ini dapat diminimalkan apabila ada komitmen dari pemangku kebijakan serta pengembangan dan distribusi vaksinasi yang memadai di kala pandemi.

Peneliti dari John Hopkins University, Olakunle Alonge, MD, PhD., mengatakan program pengurangan penyakit polio harus dilakukan secara berkesinambungan antar subsistem kesehatan. Hal ini berguna untuk mempersiapkan dan merespons darurat kesehatan, serta upaya memperkuat ketahanan sistem kesehatan.”Untuk mendukung program vaksinasi, dibutuhkan integrasi antara kampanye dengan mobilisasi sosial,” ujarnya.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa vaksinasi kelompok rentan harus diprioritaskan dengan sistem jemput bola. Sedangkan untuk menjawab tantangan terkait surveilans, diperlukan adanya surveilans berbasis komunitas yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan komunitas dalam mendeteksi dini kasus polio dan Covid-19 serta menyukseskan surveilans global yang terintegrasi. “Kerja sama antar berbagai pihak dan adanya pusat operasi darurat kesehatan untuk memudahkan koordinasi antar pihak terkait,” paparnya.

Penulis : Gusti Grehenson

Foto      : Ap Photo

Berita Terkait

  • Pakar UGM: Cakupan Vaksinasi Polio Perlu Ditingkatkan

    Friday,25 November 2022 - 15:34
  • Cakupan Imunsiasi Polio DIY Tinggi

    Friday,11 March 2016 - 0:14
  • Pakar UGM: Jenazah Covid-19 Tidak Harus Dibakar

    Saturday,25 July 2020 - 1:51
  • UGM Bentuk Pokja Kaji Meninggalnya Petugas Pemilu

    Friday,10 May 2019 - 8:49
  • Positif Mengandung Babi, Pemalsuan Daging di DIY Kurang Diawasi

    Monday,16 June 2014 - 11:45

Rilis Berita

  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria
  • Kolaborasi Berbagai Institusi Dukung Revolusi Mental untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 26 January 2023
    Universitas Gadjah Mada menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Menta
    Gloria
  • UGM-Pemprov DIY Akan Sinergikan KKN 25 January 2023
    Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Provinsi DIY akan melakukan sinergi pelaksanaan Kuliah
    Satria
  • Alumnus Geografi UGM Raih Indonesia Brand Champions 2023 25 January 2023
    Novita Anggraeni, salah satu alumnus Fakultas Geografi UGM, kembali mendapatkan penghargaan berka
    Agung
  • Lebih dari 7 Ribu Mahasiswa UGM Terima Keringanan UKT Sebesar Rp20 Miliar Tiap Tahunnya 25 January 2023
    UGM memiliki komitmen kuat dalam mendukung kelancaran dan keberlanjutan studi mahasiswanya, salah
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual