UGM Residence kembali menyelenggarakan Open House secara luring dengan tema “Agent of change : Hadirkan Semangat Baru dalam Keberagaman”. Tema ini diangkat untuk lebih mendorong semangat baru dalam pluralitas untuk membangun integritas, setelah selama 2 tahun menghadapi pandemi Covid-19 yang sangat menyita energi.
Kegiatan Open House dilaksanakan sebagai awal persiapan mahasiswa dalam menyambut perkuliahan secara luring maupun daring dan sebagai sarana perkenalan antar mahasiswa asrama serta jajaran manajemen dan supervisor UGM Residence. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu (20/8) di Grha Sabha Pramana UGM diikuti 1.300 mahasiswa.
Aguistinus Sitohang selaku ketua panitia menyampaikan Open House merupakan sebuah acara tahunan yang diadakan oleh UGM Residence sebagai satu wujud penyambutan bagi mahasiswa penghuni baru. Dengan kegiatan Open House ini diharapkan mengajak penghuni baru UGM Residence lebih siap dalam menghadapi rangkaian dinamika perkuliahan selama di Universitas Gadjah Mada.
Manajer Utama UGM Residence, Wijayanti, S.I.P., M.Sc., mengatakan dengan tinggal di asrama mahasiswa bisa memiliki keuntungan dapat mengikuti kegiatan lifeskill yang merupakan kegiatan penguatan karakter dan kompetensi. Asrama UGM Residence membentuk support system yang terdiri dari fasilitas fisik dan non fisik oleh seluruh unsur pengelola termasuk kakak asrama.
Dalam kesempatan ini, kata Wijayanti, UGM Residence meluncurkan program Sahabat Residence sebagai media tambahan dalam menjaga kesehatan mental, mengantisipasi dan mengatasi kasus kekerasan seksual.
“Kita berharap seluruh penghuni asrama dapat melaksanakan fungsi-fungsi kehidupannya dengan produktif dan menjadi SDM yang unggul,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos. M.Si., berharap dengan tinggal di asrama dan Yogyakarta yang merupakan miniatur Indonesia, mahasiswa baru UGM bisa belajar tentang kebudayaan. Mahasiswa perlu untuk memahami perbedaan, hidup berdampingan, dan nantinya diharapkan muncul gagasan-gagasan kebersamaan yang akan menjadi potret kebhinekaan.
“Kita mendukung dan menyambut baik program “Sahabat Residence” yang merupakan wujud komitmen UGM Residence mendukung universitas dalam upaya mencegah perundungan dan kekerasan seksual. Ini sekaligus merupakan upaya penguatan kesehatan mental mahasiswa,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini secara simbolik dilakukan penyerahan tanda bergabung sebagai keluarga asrama dan Sahabat Residence oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat dan Alumni kepada perwakilan mahasiswa asrama Ariel Maxwell Wanggay dari Papua dan mahasiswa fasilitator Christ Abigael Purba dari Medan. Acara pun dilanjutkan dengan talkshow bersama alumni mahasiswa dan fasilitator asrama Shifa Anisya Aulia.
Shifa dalam kesempatan ini bercerita mengenai berkehidupan dan berkegiatan di asrama. Ia menyampaikan keseruan, hal-hal menarik dan penuh dinamika tinggal di asrama. Materi ini tentu sangat bermanfaat bagi mahasiswa baru asrama, bagaimana kemudian nantinya mahasiswa bisa membagi waktu antara berkegiatan di asrama dan kuliah.
“Asyik tinggal di asrama, hunian yang aman, nyaman dan menyenangkan,” ujar Shifa.
Acara Open House pun diramaikan dengan hiburan penampilan dari masing-masing mahasiswa perwakilan asrama yang menampilkan ragam bakat dan seni yang menarik dan menghibur. Juga dilanjutkan dengan kuis yang berisi soal pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan asrama dan para pemenang mendapat hadiah menarik,. Acara ditutup dengan Tarian Selebrasi Cultural Festival UGM Residence.
Penulis : Agung Nugroho